DOUBLE UP TERUS!
Pagi-pagi sekali Kibum, Elang, Yoga, Arseno, Reno, Aryan dan Ferre sudah masuk ke area sekolah. Biasanya lima menit sebelum bel masuk mereka baru akan datang. Memang sudah rencana mereka untuk datang lebih awal dan menunggu datangnya Fikri. Sesuai laporan Erpan yang mengatakan kalau Fikri mengatakan Salvatra memakai narkoba.
Lima menit kemudian datang Fikri dengan motor maticnya. Tubuh Kibum dan Elang ditahan Arseno. Arseno menggeleng kepala. Dengan maksud jangan langsung diserang sebelum Fikri turun dari motornya. Fikri baru saja menyadari adanya Salvatra di pendopo ketika ia membuka helm. Fikri berlagak baik-baik saja. Ia merasa tidak bermasalah dengan Salvatra. Langkah Fikri dihentikan Kibum dan Elang. Fikri menoleh dengan menahan rasa takutnya pada Kibum dan Elang.
Belum Kibum memberi aba-aba untuk bertidak lebih, Elang sudah lebih dulu memukul Fikri hingga tersungkur jatuh. Fikri berdiri dan bersiap pergi tapi tertahan oleh Kibum. Semua yang ada di parkiran panik dan heboh melihat Kibum dan Elang bertengkar dengan Fikri.
"Kalo lo enggak suka sama kami, lo ngomong didepan muka kami bukan fitnah!!" Geram Kibum.
"Apa maksud lo?" Tanya Fikri berlagak tidak tahu apapun.
"Enggak usah berlagak bego lo!!" Geram Elang dengan diakhiri tonjokan diperut Fikri.
"Lo itu laki-laki tapi banyak bacot!! Lo laki-laki atau perempuan!!"
"Lo salah orang!" Bela diri Fikri.
"LO KAN YANG BILANG SALVATRA PAKE NARKOBA!!"
Fikri terdiam dengan menahan rasa sakit disekitar wajah dan tubuhnya yang sudah dihajar habis oleh Elang.
"Eh itu ada apaan?" Tanya Alynna yang baru saja keluar dari mobilnya bersama Bulan, Arindha, Azrana dan Mawar.
"Eh itu ada Agoy, Na." Tunjuk Mawar melihat Salvatra terkecuali Kibum dan Elang.
"Eh itu Elang berantem." Tunjuk Arindha.
"Ayo kesana."
"EMANG LO SEMUA NGOBAT KAN!! GUE ENGGAK BOHONG!!"
Elang semakin geram, ia semakin menghajar wajah Fikri. Kali ini Elang sudah terlihat sangat brutal, bahkan Kibum yang ketua saja kalah brutal.
Bulan, Alynna, Arindha, Azrana dan Shopia terkejut dengan ucapan Fikri. Mereka tak menyangka Salvatra memakai obat-obatan terlarang.
"LO ADA BUKTI APA ANJING!!!"
Akhirnya satpam datang menghampiri mereka dan memisahkan mereka. Wajah Fikri sudah babak belur, sedangkan Kibum dan Elang terus menatap tajam Fikri.
"Ini ada apaan? Kenapa berantem?" Tanya Pak Asep.
"MEREKA PAKE NARKOBA, PAK!" Tunjuk Fikri pada Salvatra.
Kibum dan Elang tidak terima dengan tuduhan Fikri, lantas Kibum memukul bagian kepala Fikri, sedangkan Elang memukul bagian perut.
"JANGAN FITNAH LO!!"
"ITU FAKTA! DASAR BRUTAL!!"
"BANGSAT!!"
Tubuh Kibum dan Elang ditarik Yoga dan Arseno agar tidak melanjutkan aksinya. Kedatangan Pak Kohan lah yang membuat Yoga dan Arseno menarik tubuh Kibum dan Elang. Pak Kohan masuk ke tengah-tengah mereka dan melihat wajah Fikri sudah babak belur. Pak Kohan menunjuk dengan tatapan marah pada Kibum dan Elang.
"Kalian ikut ke kantor!"
"Mampus!!" Ucap Fikri.
"Kamu juga!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GENG SALVATRA [Vis. SEVENTEEN] [TERBIT]
Teen FictionAlasan pelangi memiliki 7 warna karena mewakili 7 anggota Salvatra. Setiap anggota mewakili satu warna pelangi. Begitu pun hidup mereka yang memiliki warna tersendiri. Pernahkah kalian merasa--- Tidak dapat melihat? Kekerasan? Di buang? Tak seda...