Masuknya Elang kedalam rumah, terlihat kaca pecah berserakan diatas lantai. Semua keadaan sudah benar-benar hancur. Elang tak peduli dengan Papahnya yang masih mengamuk tanpa alasan yang tidak ia ketahui.
"ELANG.! SINI KAMU!"
Elang memutar tubuhnya lalu menghampiri Papahnya yang sedang terbalut emosi. Tanpa mengeluarkan suara, Papahnya langsung menampar wajahnya. Perut Elang menjadi sasaran empuk Papahnya. Elang benar-benar tak menghentikan semua siksaan yang Papahnya berikan padanya. Ia hanya diam dengan semua kekerasan yang sedang ia rasakan.
Semua tubuhnya sudah menjadi sasaran empuk Papahnya. Wajahnya sudah penuh dengan darah, ujung bibirnya sudah robek. Tubuhnya pun mungkin sudah remuk karena menjadi sasaran tonjokan dan tendangan sampai terhempas ke tembok.
Bruk
Brukk
Brukk
"A ... aw .... a ... aw ... .a"
Hanya itulah yang keluar dari mulut Elang. Ia benar-benar lemah. Tubuhnya benar-benar sudah tak bisa bergerak. Pikirannya terus tertuju pada gadis yang sedang menunggunya di luar. Ia tidak ingin Alynna melihatnya yang sudah hampir mati tapi ia pun tak bisa melakukan apapun.
Kibum, Arseno, Yoga, Ferre dan Aryan tanpa Reno karena Reno sudah pulang setelah Elang pulang. Kibum, Arseno, Yoga, Aryan dan Ferre saat ini mereka sedang di basecamp sampai nanti anggota Salvatra yang lain datang untuk berganti menjaga. Kalaupun tidak dijaga sebenarnya tak apa tapi karena geng Chicago masih ada dendam, kemungkinan besar mereka akan menyerang secara tiba-tiba.
Mereka masih fokus dengan game video mereka sampai-sampai hanya keheningan yang mereka rasakan. Aryan pun sedikit kesal pada yang lain karena sedari tadi dirinya merasa dicurangi terlebih oleh Yoga.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENG SALVATRA [Vis. SEVENTEEN] [TERBIT]
Teen FictionAlasan pelangi memiliki 7 warna karena mewakili 7 anggota Salvatra. Setiap anggota mewakili satu warna pelangi. Begitu pun hidup mereka yang memiliki warna tersendiri. Pernahkah kalian merasa--- Tidak dapat melihat? Kekerasan? Di buang? Tak seda...