"ALYNNA BUKA PINTUNYA!"
"ALYNNA BUKA ATAU GUE DOBRAK PINTUNYA!!"
"ALYNNA!!!"
Sudah dari sepuluh menit yang lalu Arseno mencoba bicara baik-baik dengan Alynna. Arseno bukan type cowok yang dapat merayu ataupun mengeluarkan kata-kata manis agar lawan bicaranya dapat luluh. Arseno tidaklah sabaran. Seperti saat ini ia menangani Alynna yang tak kunjung keluar kamar.
Adira, Azrana dan Bulan benar-benar khawatir dengan keadaan Alynna didalam sana. Azrana dan Bulan mengatakan Alynna bisa saja sedang minum alkohol atau merokok untuk menghilangkan rasa frustasinya. Adira sudah meminta Arseno untuk membujuknya dengan kata-kata manis tapi Arseno tak bisa.
Kesabaran Arseno sudah habis. Ia menghela nafas panjang. Arseno meminta Adira, Azrana dan Bulan untuk sedikit menjauh darinya, ia akan mendobrak pintu kamar Alynna.
"JANGAN SALAHIN GUE KALO PINTU KAMAR LO RUSAK MULUT KALENG!!!"
Arseno sengaja memanggil Alynna dengan sebutan mulut kaleng, karena itu adalah panggilan yang diberikan Elang untuknya.
Brak!!
Brak!!
Brak!!
Saat ketiga kalinya lah pintu kamar baru dapat terbuka. Arseno menetralkan nafasnya yang sudah hampir habis. Adira, Azrana dan Bulan tercengang melihat isi kamar Alynna yang terlihat seperti kapal pecah. Kapas bantal sudah keluar dari dalam bantal, begitu pun kapas bantal guling. Kaca lemari dan kaca rias sudah penuh dengan tulisan ELANG menggunakan lipstik. Alat-alat make up sudah bergeletak diatas lantai. Meja belajarnya pun sudah tak beraturan. Apa yang Azrana dan Bulan takutkan benar terjadi. Botol alkohol sudah berserakan disekeliling Alynna. Puntung rokok pun berserakan diatas lantai bersamaan dengan ratusan tisu kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENG SALVATRA [Vis. SEVENTEEN] [TERBIT]
Ficção AdolescenteAlasan pelangi memiliki 7 warna karena mewakili 7 anggota Salvatra. Setiap anggota mewakili satu warna pelangi. Begitu pun hidup mereka yang memiliki warna tersendiri. Pernahkah kalian merasa--- Tidak dapat melihat? Kekerasan? Di buang? Tak seda...