24. Catatan Hitam.

779 61 7
                                    

Bulan turun dari mobil Ayahnya yang mengantarnya kesekolah. Semua mata tertuju padanya membuat Bulan semakin kesal. Ia tahu alasan mengapa semua mata tertuju padanya. Ia pun melepas jaket Salvatra milik Kibum dari tubuhnya. Hanya ia pegang saja. Ia benar-benar tidak suka menjadi pusat perhatian. Masuknya ia kedalam kelas, ia melihat Alynna, Azrana, Arindha dan Mawar sedang berkumpul di meja Azrana. Tidak biasanya Azrana datang lebih dulu dari dirinya. Ia menghampiri teman-temannya.

"Ada apa?" Tanyanya penasaran.

Ia melihat Azrana hanya diam dengan sorot mata kosong. Ia menoleh pada Alynna tetapi Alynna pun terlihat bingung. Ia ingin bertanya pada Mawar tapi ia urungkan. Bertanya pada Mawar sama saja bertanya pada patung. Ia menoleh pada Arindha yang sepertinya mengerti dengan keadaan Azrana.

"Putus sama Agoy." Gumam Arindha tanpa suara.

Alynna, Bulan dan Mawar terkejut. Setahu mereka kemarin Azrana dan Yoga masih pergi bersama, bagaimana bisa hari ini mereka sudah putus. Bulan membanting tasnya diatas mejanya lalu pergi meninggalkan kelasnya dengan kemarahannya. Bulan berjalan cepat bahkan terlihat berlari. Ia ingin menghampiri Yoga dan bertanya penyebab masalah keduanya. Ia tidak suka jika ada temannya di sakiti. Walaupun Azrana terlihat galak pada Yoga, tapi sebenarnya Azrana sangat menyayangi Yoga. Bulan masuk kedalam kelas 12 IPS 5. Ia sudah melihat Kibum, Elang, Aryan, Reno dan Yoga, ada juga Arseno dan Ferre didalam kelas mereka sedang tertawa bersama. Kedatangan Bulan disambut meriah Kibum, Elang, Reno, Aryan, Yoga, Arseno dan Ferre.

"Tumben pagi-pagi udah kesini. Udah kangen banget sama Kibum apa, Lan." Ledek Reno.

"Roman-romannya kayak marah nih." Tambah ledek Yoga.

Bulan menghampiri Yoga dan ia langsung menampar Yoga membuat semuanya tercengang dan menatap Bulan tak percaya. Mereka berdiri menahan Bulan untuk tidak kembali menampar Yoga.

"Apa-apaan lo. Main tampar aja." Marah Yoga.

"Lo yang apa-apaan!" Balas Bulan. "Apa maksud lo putus sama Azrana?"

Semuanya terkejut dengan ucapan Bulan. Sepertinya tidak ada yang tahu Yoga dan Azrana putus. Yoga terlihat bingung.

"Suka-suka gue lah. Gue yang punya hubungan apa urusannya sama lo." Balas Yoga sengit.

"Gue udah tau kalo dari awal lo emang cuma mainin temen gue." Marah Bulan. "Kalo lo emang cuma cari mainan, tolong jangan temen-temen gue. Mereka punya hati yang tulus. Enggak kayak lo, BUSUK!!!"

Bulan kembali menampar Yoga. Yoga membalas tamparan Bulan, bukan Bulan yang terkena tamparannya, melainkan Kibum yang sudah berdiri tegap didepannya. Yoga terkejut dan menurunkan tangannya. Kibum menatapnya sengit. Bulan sudah takut dengan suasana panas yang sedang dialaminya.

"Enggak ada sejarahnya Salvatra mukul cewek." Suara berat Kibum terdengar menyeramkan.

"Dia udah nampar gue, dua kali." Balas Yoga membela dirinya.

Bulan meletakkan jaket Salvatra milik Kibum diatas dengan kasar. "Gue balikin jaket sampah lo!" Sengit Bulan.

Ia menatap bengis semuanya. "JANGAN PERNAH LO SEMUA DEKETIN TEMEN-TEMEN GUE!!"

"BUAT LO..." Tunjuknya pada Reno. "JANGAN LANJUTIN PEDEKATE LO SAMA MAWAR. GUE ENGGAK SUDI TEMEN POLOS GUE DEKET SAMA COWOK GOBLOK KAYAK LO!"

 GUE ENGGAK SUDI TEMEN POLOS GUE DEKET SAMA COWOK GOBLOK KAYAK LO!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GENG SALVATRA [Vis. SEVENTEEN] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang