6. Hai, dari Aryan.

928 79 4
                                    

Hari ini kantin dipenuhi seluruh anak Salvatra. Sejak jaman Geng Maman kalau menang balapan atau menang tauran, esok harinya akan makan-makan di kantin. Sama seperti saat ini Kibum meminta semua anak Salvatra berkumpul dikantin dan nanti pulang sekolah di warung tenda untuk merayakan kemenangan mereka. Anak Salvatra bebas memilih makanan apa saja yang mereka suka tanpa adanya batasan. Itulah yang selalu membuat anak Salvatra bahagia dapat bergabung dengan Salvatra. Semua kerja keras dan usaha akan selalu berbuah manis, makan gratis dikantin contohnya. Uang untuk membayar traktiran Salvatra bukan dari uang patungan anggota Salvatra, melainkan uang Kibum sendiri.

Bulan, Mawar, Alynna, Azrana, dan Arindha diajak bergabung dengan Salvatra tetapi Bulan dan Alynna menolak dengan alasan mereka bukan bagian Salvatra. Azrana dan Arindha sebenarnya menginginkan ikut bergabung karena pacar mereka yang mengajak tetapi karena rasa solidaritas didalam diri Azrana dan Arindha begitu besar, mereka memilih tetap makan bersama Bulan, Alynna dan Mawar saja. Hanya Mawar yang memilih diam, ia ingin bergabung tapi ia juga sadar diri ia bukan siapa-siapa diantara Salvatra.

"Boleh gabung enggak? Gue bingung harus duduk dimana lagi."

Mereka menoleh dan melihat Shopia sedang membawa piring nasi goreng dan air botol mineral dingin ditangannya.

Azrana menggeser mendekat pada Alynna. "Sini aja, Shop." Ucap Azrana.

Azrana dan Shopia sudah kenal karena dulu mereka pernah satu eskul di paskibra. Tetapi saat naik kelas 3, keduanya memutuskan keluar dari eskul.

"Solid ya mereka." Ucapan Shopia membuat kelimanya menatap kearahnya. "satu orang yang mimpin, satu orang yang usaha tapi semuanya yang dapat hasilnya." Lanjut Shopia.

"Mereka emang keliatan nakal, tukang rusuh tapi gue rasa enggak ada yang sesolid mereka disekolah ini." Lanjut Shopia santai tanpa sadar Alynna sudah menahan amarah padanya.

"Lo kayaknya kenal mereka banget?" Sindir Bulan.

"Iya kan gue udah tiga tahun sekelas sama inti Salvatra." Jawab Shopia.

"Dan udah dua tahun lo suka sama Aryan." Timpal Azrana.

Mereka terkejut dengan pernyataan Azrana, sedangkan Shopia tersenyum malu.

"Gilak lo ya!!" pekik Alynna. "suka sama salah satu mereka itu neraka."

"Kecuali Ferre." Tukas Arindha. "inget itu ya."

"Okelah Ferre yang paling waras, paling punya otak." Ralat Alynna.

"Emangnya salah kalo suka sama mereka?" tanya Shopia dengan menatap bergantian kelimanya.

"Menurut gue salah." Jawab Alynna cepat.

"Salahnya?"

"Mereka itu kasar sama cewek, apalagi Elang. Apa deh tuh cowok." Sengit Alynna.

"Menurut gue, lo salah prediksi tentang Elang." Tukas Shopia. "dia emang kasar tapi enggak main tangan sama cewek cuma mulutnya yang kasar."

"Gue pernah hampir ditampar dia, apa itu bukan main tangan namanya?"

"Ah! Itu sih karena lo yang nampar Elang duluan, Lyn." Celetuk Mawar polos.

Alynna berdecak kesal pada Mawar yang selalu berkata polos.

"Hampir kan, Lyn? Enggak ditampar benaran? Itu tandanya dia masih hargain lo sebagai cewek." Ucap Shopia. Disetujui Mawar, Azrana dan Arindha.

Mereka memilih diam saat melihat Arseno dan Adira datang dari arah pintu kantin. Keduanya datang begitu mesra, dengan tangan saling bergandengan. Arseno hanya memasang wajah datar sedangkan Adira dengan senyum berkembang dibibirnya.

GENG SALVATRA [Vis. SEVENTEEN] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang