66. Kembalinya Elang.

577 82 32
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sudah satu minggu Kibum tidak dapat dihubungi. Seminggu yang lalu ia pamit pergi tanpa memberitahu tujuannya. Tiga hari yang lalu mereka sekolah tak mempunyai semangat karena tidak adanya Kibum dan Elang. Rasanya ada yang kurang kalau salah satu dari mereka tak ada, apalagi jika ada dua yang hilang. Tetapi hari ini Elang sudah dapat kembali sekolah.



Kini Elang memilih untuk ikut tinggal di rumah Kibum bersama Ferre dan Reno. Rumah orang tua Elang sudah di sita Bank. Mamah Elang pun tak menampakkan dirinya, benar-benar bagaikan ditelan bumi. Elang pun tak peduli dengan Mamahnya. Elang sangat bersyukur masih mempunyai teman-teman yang masih peduli dan mau merawat dirinya sampai benar-benar kembali sehat.



Didalam kelas 12 IPS 5 biasanya jika tak ada guru, kelas akan berubah menjadi pasar tetapi kini seperti kuburan, sepi dan sunyi. Reno dan Yoga tak berulah sedikitpun, entah apa yang terjadi dengan mereka. Biasanya Reno dan Yoga akan menggoda Aryan dan Shopia tetapi kini tidak lagi menjadi bahan ledekan mereka.



Shopia benar-benar menjauh dari mereka. Shopia tak lagi menoleh kearah mereka. Tempat duduk Shopia pun sudah pindah dibagian depan dekat pintu, tidak lagi didekat mereka. Rasanya kembali asing seperti dulu mereka belum saling mengenal. Hanya karena cinta tak terbalaskan semuanya berubah menjadi asing. Shopia melupakan kalau dirinya pernah hampir membuat kisah bersama Aryan. Shopia tak lagi menginginkan kisah itu terjadi. Baginya cukup menyakitkan saat ia sudah memberikan segala yang Aryan mau tetapi tak ada feedback dari Aryan, rasanya cukup kejam.



Dua bulan lagi mereka akan menjalankan Ujian Nasional. Siswa yang merasa ingin lulus pun belajar jika tak ada guru. Lain lagi dengan siswa yang hanya mengharapkan lulus tapi tak ada usaha untuk belajar.



Elang hanya diam dengan terus memperhatikan Reno, Yoga dan Aryan main game video di handphone mereka masing-masing. Elang hanya meletakkan handphonenya diatas mejanya dengan pandangan tertuju pada jendela.




Drrttt...drrttt...drttt....



Elang menoleh pada handphonenya yang baru saja ada pesan masuk kedalam Whatsapp nya.



Alynna.

Erlangga

Jangan lupa minum obatnya

Biar gak pusing.

Biar dadanya jg gak sesak.



Elang tersenyum membaca pesan Alynna yang setiap hari selalu mengingatkannya meminum obat. Kini Alynna berubah menjadi gadis manis bukan lagi gadis yang membuatnya jengkel dan emosi.

 Kini Alynna berubah menjadi gadis manis bukan lagi gadis yang membuatnya jengkel dan emosi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elang.

Iya.

Thnks dah ingetin.



Alynna.

Udah makan kan?

Jangan gak makan.



Elang.

Iya udah.



Alynna.

Yaudah ya.

Bye.

Read



Elang hanya membaca balasan Alynna tanpa membalasnya. Lagipula jika ia balas, ia harus mencari topik pembahasan dan ia bingung apa yang harus ia bahas.



Alynna.

Kibum masih gada kabar?

Bulan nanyain.



Elang.

Blm.



Alynna.

Gak bohong?



Elang.

Gak.



Alynna.

Yaudah.

Read



Elang kembali tak membalas pesan Alynna. handphonenya ia masukkan kedalam tasnya saja. Ia malas memegang handphone.



Kriinggg ... kriiinggg ... kriiinggg



Akhirnya bel pulang sekolah berkumandan. Mereka semua bersamaan meregangkan tubuh mereka. Belum mereka bernafas lega, masuklah Rian dan menghampiri meja Shopia yang masih merapikan buku-bukunya kedalam tasnya.



Reno dan Yoga menepuk-nepuk bahu Aryan memberikan kekuatan padanya melihat gadis yang Aryan sukai bersama laki-laki lain. Aryan yang melihat itu hanya dapat mengalihkan pandangannya kelain arah. Ia tidak kuasa melihat pemandangan yang begitu menyakitkan untuknya. Lain lagi dengan Shopia yang sesekali melirik arah Aryan. Ingin melihat reaksi Aryan dengan melihatnya bersama laki-laki lain tapi Aryan menampakkan dirinya tak peduli dengan apa yang ia lihat membuat Shopia semakin yakin jika Aryan tidak menginginkannya.



"Pergi tanpa pamit, itu sangat menyakitkan."



"Bikin malu lo berdua." Kesal Aryan pada Reno dan Yoga yang terus memperhatikan Shopia pergi bersama Rian.



"Lo yang bikin malu." Balas Reno.



"Udahlah ayo balik." Ajak Elang sembari mengambil tasnya.



Mereka keluar kelas dan berjalan dengan lemas. Mereka melewati kelas Arseno dan Arseno sudah menunggu mereka didepan kelasnya dengan mengobrol dengan teman kelasnya.



Melihat teman-temannya datang, Arseno menghentikan obrolannya. Tiba-tiba mata Arseno tertuju pada Adira yang baru saja keluar kelas bersama laki-laki lain yang ia ketahui sudah lama menginginkan Adira. Adira berjalan melewati dirinya tanpa mengucapkan satu kata. Terlihat sekali kalau Adira tak peduli dengan dirinya yang terus melihat kearahnya.



"Dikacangin lo, Ceng." Ledek Reno.



"Anak kecil." Balas Arseno tak peduli.



"Siapa? Gue?"



"Iya lo!" Pekik Arseno kesal.



"Makanya jangan goblok kayak Aryan. Masih beruntung cewek lo nembak lo langsung, Ceng. Aryan langsung ditinggal jadian. Sedih."



"Eh lo balikan juga karena Azrana kasian sama lo udah ngemis sama dia." Balas Aryan.



"Enggak usah saling ngeledek." Hentikan Elang. Semuanya menatap apa yang Elang tunjuk dimana Ferre dan Arindha sedang tertawa bersama di depan kelas dengan tangan keduanya saling bertautan.



"Tetep Ferre yang paling beruntung soal cewek."



"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



double yuk ah!

ini kependekan hahaha

GENG SALVATRA [Vis. SEVENTEEN] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang