44. Masalalu Aceng.

685 72 22
                                    

Sesampainya dirumah, Arseno memasukkan motornya kedalam garasi kemudian masuk kedalam rumah dengan perasaan was-was. Tidak biasanya Mamanya memintanya untuk pulang cepat dan tidak biasanya ada orang lain yang mencarinya. Masuknya ia kedalam rumah. Ia melihat Mamanya sedang mengobrol dengan seorang wanita paruh baya, lebih sedikit tua dari Mamanya. Arseno tidak mengenal wanita itu tetapi ia tetap menghampiri Mamanya dan wanita itu. Arseno duduk disebelah Mamanya dan Mamanya mengusap punggungnya dengan lembut.

Wanita itu terkejut melihat wujud Arseno yang terlihat tampan dengan style kaos putih dibalut dengan jaket bomber yang bertulis ADIRA, jaket yang ia dapati sebagai hadiah ulangtahunnya tahun lalu dari Adira. Celana jeans hitam dengan lutut bolong dan itu membuat Adira kesal. Alas kaki sepatu adidas putih, membuat kesan cool-nya semakin mempesona. Wanita itu terlihat sedang menahan tangisnya dengan genangan air mata didalam matanya.

Arseno yang melihat raut wajah wanita itu sedikit bingung, sampai ia harus menatap Mamanya yang juga sedang menatapnya haru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arseno yang melihat raut wajah wanita itu sedikit bingung, sampai ia harus menatap Mamanya yang juga sedang menatapnya haru.


"Ada apa, Ma?" Tanyanya.

Bukan menjawab, Mamanya memeluknya erat dengan sedikit isak tangis. Arseno melepas pelukan Mamanya dan merangkul Mamanya dengan lembut.

"Mama kenapa nangis?" Tanyanya begitu lembut.

Mama mengusap pipinya begitu lembut. Kemudian menggeleng kepala.

"Kamu Arsen?" Suara wanita membuat kepala Arseno menoleh kearahnya.

Arseno mengangguk dengan kerutan didahinya. "Iya, Tante." Jawabnya bingung.

"Berapa usiamu, Nak?"

"18tahun."

"Kamu sudah dewasa ya, Nak."

"Iya."

"Kamu sehat?"

"Sehat."

"Kamu sudah makan?"

"Sudah."

"Kamu sekolah dimana?"

"SMA Mandala Mahesa."

"Kelas berapa?"

"12 IPA 3."

"Sama seperti anak Tante."

"Oh gitu."

"Kamu kenal Alynna?"

Arseno mengernyit kening heran. "Alynna? Kelas berapa?" Tanyanya memastikan.

"12 Bahasa 2."

"Oh temannya Arindha?" Tanyanya kembali memastikan. Tidak mungkin ia bertanya temannya Ferre? Kemungkinan besar Tante itu tidak kenal dengan Ferre.

GENG SALVATRA [Vis. SEVENTEEN] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang