5. Versus.

965 80 0
                                    

Suara derum motor milik pasukan geng Salvatra memenuhi jalan. Semua pengendara yang melewati jalan yang sama memilih berhenti karena pasukan Geng Salvatra sudah memenuhi jalan karena banyaknya anggota yang ikut, terhitung hampir 50 orang. Itu hanya line 11 dan line 12. Line 10 dilarang ikut gabung diatas jam 10. Kalau nanti mereka sudah kelas 11 barulah boleh ikut bergabung sampai jam 12. Tapi tak boleh ikut begadang sampai pagi. Jika sudah kelas 12 barulah diperbolehkan sampai pagi. Begitu tradisi yang ditetapkan Salvatra.

Ferre yang dibonceng Aryan bertugas memegang bendera Salvatra dengan lambang kunci. Semua pasukan geng Salvatra menggunakan jaket bomber khas milik Salvatra. Kepala harus tetap menggunakan helm agar tetap terlindungi.

Suara derum motor Salvatra yang terdengar sangat bising berhasil membuat gerbang sirkuit otomatis terbuka. Mereka berbondong-bondong masuk dan berkumpul di pos milik Salvatra.
Sean yang memang sudah datang lebih dulu dengan Geng Chicago menghampiri geng Salvatra. Ia sedikit tertawa dan itu adalah tawa meledek.

"Akhirnya sang pecundang datang juga. Tepat jam 10."

"Simpan mulut sampah lo!!" Sengit Kibum. "Kita buktiin siapa yang pecundang. Enggak usah banyak bacot!!"

"Oke." Sean akhirnya pergi kembali ke pos milik Chicago.

Arseno dengan motor kawasaki ninja milik Salvatra sudah masuk kedalam area balap. Arseno terlihat begitu gagah diatas kuda besi nya itu. Jaket bomber khas Salvatra menempel pada tubuhnya untuk melindungi dirinya dari dinginnya angin malam. Helm sudah terpasang dikepalanya. Perlengkapannya sudah lengkap.

Damar, anggota geng Chicago pun sudah masuk di area balap disamping Arseno. Seakan-akan ia yakin dapat mengalahkan Arseno. Wajahnya begitu menganggap remeh Arseno. Sedangkan Arseno hanya memasang wajah datar seperti biasanya.

"Taruhannya apa?" Tanya Sean sombong.

"Bebas." Enteng Kibum tanpa beban.

"Motor." Ucap Sean singkat. "Motor yang dipake teman lo itu." Unjuknya pada motor Yoga.Mata Yoga melotot sempurna.

Bagaimana bisa motor ninjanya yang menjadi taruhannya. Motornya baru datang beberapa hari yang lalu, mana mungkin langsung pergi begitu saja.

"Eh bangsat lo!!" Pekik Yoga.

Kibum memandang Yoga dengan tatapan diam! percaya sama Aceng. Yoga hanya dapat mendesis kesal.

"Gue mau motor lo." Ucap Kibum tak mau kalah. Kibum tahu kalau motor yang digunakan Sean merupakan motor baru juga. Motor yang sama seperti motor miliknya.

"Deal!" Ucap keduanya dengan menjabat tangan.

"ACENG. LO HARUS MENANG! MOTOR GUE NIH TARUHANNYA!!"

Arseno tak merespon karena teriakan Yoga sangat tidak penting untuknya.

Wasit membawa bendera berdiri hadapan Arseno dan Damar yang sudah bersiap-siap untuk melawan jalanan.

"Ready."

"1."

"2."

"3."

"GO!"

Arseno terlihat memimpin jalanan. Damar tak mau kalah dari Arseno. Berusaha sekeras mungkin menyusul laju Arseno. Setiap lika-liku jalanan sudah sangat akrab dengan Arseno. Tak ada sedikit rasa takutnya pada jalanan yang hanya lampu sebagai penerang jalan.

Arseno terus memimpin jalanan. Jalanan belok kanan, ia pun memiringkan tubuhnya kekanan. Begitu kekiri, ia kembali memiringkan tubuhnya. Garis finish sudah didepan mata.

Teriakan kedua kubu terdengar sangat kencang.

"CENG CEPAT CENG!!"

"ACENG!"

"GO ACENG GO ACENG!"

"ACENG LO PASTI BISA MOTOR GUE NIH TARUHANNYA!!!"

"KALAU LO KALAH KITA MUSUHAN!"

"YEEAAHHHH!"

Sorak gembira menyambut kedatangan Arseno yang memenangkan pertandingan. Tak sampai 30 detik Damar menyusul Arseno yang sudah lebih dulu menginjak garis finish.

Sean terlihat sangat kesal. Ia menghampiri Damar dengan entengnya kepala Damar ia pukul begitu keras.

Kibum menghampiri Sean dengan wajah meledeknya.

Kibum menadahkan tangannya dihadapan Sean. "Kunci motor sama surat-surat. " Tagih Kibum cepat.

Dengan terpaksa Sean memberikan kunci motornya dan juga STNK motornya diatas tangan Kibum.

"Thanks bro." Ledek Kibum dengan menepuk bahu Sean.

Kibum menghampiri Salvatra.

"YEEAAYY ACENG MENANG LAGI!!"

"Besok makan-makan dikantin." Ucap Kibum.

"INI NIH YANG GUE SENANGIN KALAU MENANG DARI LAWAN." Teriak Reno.

"Goy, bilang Uda siapin makanan enak. Besok kita makan besar."

"Siap bos!"

Arseno terlihat tak senang. Kibum merangkulnya menunjukkan rasa terimakasihnya. Kibum meletakkan kunci motor dan STNK motor Sean diatas tangan Arseno membuat Arseno bingung.

"Apaan nih?"

"Punya lo."

"Gue enggak minta. Lo yang minta."

"Tapi lo yang turun. Gue enggak ada hak. Ini kan usaha lo."

"Buat siapa ajalah, jangan gue. Gue enggak minat."

"Ambil lah, Ceng." Paksa Reno.

"WOY SEAN BPKB-NYA MANA NIH?" Teriak Reno.

"BESOK GUE AMBIL KE SEKOLAHAN LO YA!!" ikutan Yoga.

"AWAS LO ENGGAK BAWA. GUE BAKAR SEKOLAHAN LO!" Lanjut Elang mengancam.

"Udah Ceng, ambil aja. Lo ajak Adira jalan-jalan." Ucap Ferre.

"Nah iya tuh."

"Okelah."

"ACENG DAPET MOTOR BARU WOY!! AYAH BUNDA MOTOR AKU AMAN ENGGAK JADI DIPECAT JADI ANAK!!"


---SALVATRA---
Bersambung...
24Juni2019

24Juni2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GENG SALVATRA [Vis. SEVENTEEN] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang