46. Asal Usul Arseno.

547 65 21
                                    

oke! double up!

kayaknya mulai muncul pembaca lama ataupun baru :)



















Sudah dua hari Arseno pergi dari rumah dan melarikan diri ke panti asuhan tempatnya dulu ditemukan oleh Bunda Ita---pengasuh panti. Arseno benar-benar tidak ingin ada yang mengganggunya. Kemarin dirinya hanya berdiam diri didalam kamar sambil merenungi isi hatinya. Tetapi hari ini ia benar-benar harus keluar kamar karena Alynna dan Bunda Papa datang ke panti asuhan untuk mengajaknya bicara. Dengan bujukan Bunda Ita akhirnya Arseno mengijinkan kedua orang tua kandungnya dan Alynna untuk bicara dengannya di ruang tamu panti asuhan.

Arseno terus mengalihkan matanya kelain arah. Ia benar-benar tidak sanggup untuk melihat wajah keluarga aslinya. Alynna terus menangis dengan terus menatap Arseno yang benar-benar tidak ingin melihatnya. Lain lagi dengan Bunda dan Papah yang hanya terus diam dengan menatap Arseno.

 Lain lagi dengan Bunda dan Papah yang hanya terus diam dengan menatap Arseno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Kalo datang hanya untuk buang-buang waktu saya, lebih baik tidak perlu datang!"

"Arsen, dengarkan penjelasan Papah dulu."

"Gimana bisa saya dengarkan kalo sedari tadi Anda hanya diam dan menatap saya!"

"Papah ingin mengajakmu pulang."

Arseno menoleh. Tatapan matanya benar-benar menunjukkan ketidak sukaannya pada ucapan papahnya. "Pulang? Kemana? Saya udah pulang kerumah saya sendiri. Panti inilah rumah saya." Pekiknya.

"Pulang kerumahmu. Ini bukan rumahmu."

"Rumah saya hanya dua. Satu panti ini, tempat saya mengenal dunia. Dua, rumah Mama, tempat saya mendapat kehidupan. Lalu kalian datang dengan mengatakan ingin membawa saya pulang kerumah. Saat saya lahir, kenapa saya tidak diperbolehkan tinggal dirumah yang Anda maksud? Setelah saya mengenal dunia ini dengan entengnya Anda mengatakan untuk pulang!"

"Saat itu nyawamu sedang terancam, Arsen. Papah tidak ingin kehilangan kamu."

"Tidak ingin kehilangan saya kata Anda? Tapi kenapa setelah 18tahun saya hidup, Anda baru datang dengan mengatakan tidak ingin kehilangan saya? Anda melucu?"

"Harus seperti apa lagi Bunda dan Papah katakan agar kamu mengerti, Arsen?"

"Hanya dengan cara tidak mengganggu hidup saya yang sudah begitu bahagia."

"Apa kedatangan Papah dan Bunda mengganggumu?"

"Iya benar sekali."

"Arsen, enggak sepatutnya lo ngomong gitu ke Papah sama Bunda!" Marah Alynna.

Arseno menatap Alynna tajam sampai Alynna terlihat takut. "Lo sepatutnya enggak muncul dihidup gue. Enggak seharusnya lo cari tau tentang gue ke cewek gue!" Geram Arseno.

GENG SALVATRA [Vis. SEVENTEEN] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang