65. Melepas Harapan.

697 84 89
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kibum sedang dalam perjalan menuju rumah Bulan untuk mengantar Bulan pulang. Saat tadi Bulan dan yang lain ke rumah sakit mereka menggunakan mobil Adira tetapi karena Adira dan Arseno pergi membawa mobil menjadikan dirinya harus pulang diantar pacarnya---Kibum.



"Moon."



Bulan sedikit memiringkan kepalanya. "Iya?"



"Enggak apa-apa. Kangen aja."



"Idih." Geli Bulan.



"Dirumah lo ada siapa?"



"Ada Baba sama Bia."



"Ada mereka? Biasanya enggak ada."



"Iya kan lagi tanggal merah."



"Duh gue lagi dekil nih."



"Kenapa?"



"Masa ketemu camer dekil gini sih, Moon."



"Apaan sih lo."



"Gue pulang dulu ya ganti baju."



"Enggak usah lebay deh lo. Didepan sana udah masuk perumahan gue"



"Kalo gue enggak direstuin gimana?"



"Putus."



"Eh gue enggak mau putus sama lo. Pokoknya nanti kalo disuruh putus, gue bakal perjuangin lo terus sampe kita dapet restu."



Plak...



"Sakit goblok." Pekik Kibum ketika helmnya dipukul begitu keras oleh Bulan. Bulan melepas pelukannya lalu sedikit menjauhkan dirinya dari Kibum. "Ngambek deh." Sebal Kibum.



"Bodo amat."



"Lagian lo mukulnya kekencengan, pusinglah kepala gue."



"Bodo amat."



"Liat aja nanti lo gue cium."



"Bodo amat."



"Oke."



Mereka saling diam sampai didepan rumah Bulan. Kibum menghentikan motornya lalu melepas helmnya dan ikut turun dari motornya.



Bulan menoleh kearah Kibum yang sudah berdiri dibelakangnya. "Mau ngapain lo?" Tanyanya kesal.



"Ikut masuk."



"Enggak boleh."



"Bodo amat."



"Ini rumah gue."



GENG SALVATRA [Vis. SEVENTEEN] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang