GENG SALVATRA [Vis. SEVENTEEN] [TERBIT]

Spesial Yoga --- #2.

---Yoga~Tak Berujung---

Dua puluh hari sudah hubungan Yoga dan Azrana tak ada kejelasan. Yoga menganggap sudah putus dengan Azrana, tetapi ia masih terus mengharapkan Azrana menghubunginya. Namun hasilnya nihil, bahkan Azrana sudah memblockir nomor telponnya. Yoga terlalu gengsi untuk menghubungi Azrana ataupun menanyakan kabar Azrana pada teman-teman Azrana.

Malam ini lagi-lagi Yoga melampiaskan rasa rindunya pada Azrana dengan ia masuk club. Ia seorang diri, tidak dengan Reno. Jarum jam yang ada di tangan kirinya sudah menunjukkan jam 1 malam, itu tandanya ia sudah 3 jam ia di dalam club dan minum-minum seorang diri. Yoga memutuskan untuk pulang. kepalanya sudah terasa sangat pusing, matanya terasa panas. Ia ingin segera bertemu kasur dan memejamkan matanya, berharap besok hari ia sudah melupakan Azrana.

Sepanjang jalan yang terlihat sepi, Yoga memasang kecepatan motornya diatas rata-rata. Ia mencoba melawan angin seperti dulu ia serig balap-balap bersama Salvatra. Sepanjang jalan dengan kecepatan kencang, Yoga terus melawan angin dengan senyum di wajahnya. Tanpa di sadarinya, Yoga terus melawan angin sampai akhirnya ia terjatuh, tak melihat adanya polisi tidur.

Brak!

Yoga sadar kalau dirinya terjatuh, tergeletak di atas aspal. Kakinya tertindih motor besarnya. Kepalanya masih terbungkus helm. Dengan sekuat tenaga, Yoga mengangkat kakinya. Ia pun berhasil dan ia menepikan dirinya. Dalam keadaan setengah sadar, Yoga mengambil handphonenya dari dalam saku celananya. Ia melihat baterai handphonenya sudah hampir hampir. Yoga mencari panggilan terakhir yang ia telpon.

"Hallo...

"Na---gu—e jatoh."

"Hah? Jatoh dimana?"

"Te---mpat, Ki---bum sa---ma E---lang. Sa—kit, Na.

"Lo mabok?"

Tut!

---Yoga~Tak Berujung---