Kibum, Arseno, Reno, Yoga, Aryan, Ferre dan Alynna menginap di rumah sakit untuk menunggu Elang sadar. Sampai pagi ini pun Elang tetap tak sadarkan diri. Menurut dokter, Elang mengalami koma karena jantungnya lemah, tendangan yang dilakukan Papah Elang berhasil membuat jantungnya lemah. Nafasnya pun tak beraturan. Beruntung sekali Elang cepat dibawa ke rumah sakit kalau tidak kemungkinan besar Elang sudah meninggal.
Kibum dan yang lainnya belum melaporkan kejadian ini pada pihak berwajib. Mereka masih menunggu penjelasan kronologi lebih dulu dari mulut Elang. Mereka sudah menanyakan pada Alynna tetapi Alynna hanya mengetahui saat Elang sudah babak belur.
Kibum pun tak memberitahu Mamah Elang karena menurut mereka, itu hanya membuang waktu saja. Kedua orang tua Elang sama saja, tak ada bedanya. Sama-sama senang menyiksa Elang.
Alynna sudah mengetahui alasan sikap tempramental dan suka marah-marah Elang, ternyata selama ini ia salah menilai. Semua terjadi karena kedua orang tua Elang memperlakukannya dengan tidak baik menjadikan Elang seorang pemarah dan suka pukul.
"Untungnya hari ini libur. Kalo masuk pasti kita dianggap bolos."
Semuanya mengangguk setuju tanpa berniat membalas ucapan Reno. Mereka tidak ingin bicara karena perasaan mereka masih khawatir dengan keadaan Elang.
Tiba-tiba Kibum menatap Alynna dengan kerutan di dahinya membuat Alynna sedikit takut.
"Lo bener enggak tau apa-apa?" Tanya Kibum untuk kesekian kalinya.
"Sumpah gue enggak tau. Gue liat Elang udah babak belur. Itu juga karena gue liat Papahnya pergi."
"Emang anjing bokapnya Elang!" Geram Kibum.
"Elang juga bego, disiksa malah cuma diem aja." Timpal Yoga tak kalah emosi.
"Lo enggak liat nyokapnya?" Tanya Reno pada Alynna.
"Rumahnya sepi banget, enggak ada siapa-siapa."
"Kalo tambah nyokapnya, udah mati duluan si Elang." Desis Aryan.
"Emang nyokapnya juga gitu?" Tanya Alynna hati-hati.
"Enggak ada bedanya." Jawab Kibum dengan nada menahan amarah.
"Kasian."
"Eh kok lo bisa dibawa kerumah Elang?" Tanya Reno heran.
Alynna terlihat bingung untuk menjawabnya. "Gue ketemu dijalan." Jawabnya ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENG SALVATRA [Vis. SEVENTEEN] [TERBIT]
Novela JuvenilAlasan pelangi memiliki 7 warna karena mewakili 7 anggota Salvatra. Setiap anggota mewakili satu warna pelangi. Begitu pun hidup mereka yang memiliki warna tersendiri. Pernahkah kalian merasa--- Tidak dapat melihat? Kekerasan? Di buang? Tak seda...