Sudah lima belas menit yang lalu, Bulan, Arindha, Alynna, Adira, Mawar, Shopia dan Azrana menunggu anggota Salvatra di parkiran sekolah tetapi mereka tak kunjung datang. Padahal sudah dari setengah jam yang lalu Reno mengatakan mereka sudah berangkat menuju sekolah. Adira yang sudah tak sabar bertemu Arseno pun mencoba menghubungi Arseno tetapi handphone Arseno tak juga aktif.
Dari arah luar sekolah sudah terdengar bising dan klakson motor yang begitu ramai menandakan anggota Salvatra akan masuk kedalam sekolah. Dapat dipastikan beberapa detik kemudian gerbang sekolah akan penuh. Benar saja Kibum sebagai ketua geng masuk lebih dulu, memimpin jalan disusul Elang dan Yoga. Dibelakangnya terlihat Arseno membonceng Ferre dan Aryan bersama Reno.
Ketujuh gadis itu hanya diam dengan terus memperhatikan pasukan Salvatra yang sudah memasuki area parkir khusus mereka. Semuanya melepas helm dan turun dari motor masing-masing dan pamit masuk kedalam kelas.
Kibum, Elang, Aryan, Reno, Arseno, Yoga dan Ferre yang melihat gadis mereka pun menghampirinya. Adira yang memang sudah sangat merindukan Arseno pun langsung memeluk pinggang Arseno dengan erat, itu kembali membuat Alynna cemburu.
"Kok handphone lo enggak aktif?"
"Ketinggalan dikamar Ferre."
"Kok ditinggal?"
"Tadi di cas, terus lupa di ambil."
"Yah enggak bisa chatan dong."
"Nanti pulang sekolah gue ambil."
Kibum menghampiri Bulan dan duduk didekat Bulan. Kibum melirik Bulan dan hanya dibalas dengan tatapan datar oleh Bulan.
"Eh lo berdua jadian ya?" Suara Alynna terdengar jelas sampai membuat mereka semua menoleh kearahnya kemudian menatap apa yang sedang ditatapnya.
"Reno sama Mawar?" Tebak Yoga.
Kibum dan Bulan menahan tawa. Karena pada awalnya mereka mengira bahwa yang dituduh Alynna adalah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENG SALVATRA [Vis. SEVENTEEN] [TERBIT]
Fiksi RemajaAlasan pelangi memiliki 7 warna karena mewakili 7 anggota Salvatra. Setiap anggota mewakili satu warna pelangi. Begitu pun hidup mereka yang memiliki warna tersendiri. Pernahkah kalian merasa--- Tidak dapat melihat? Kekerasan? Di buang? Tak seda...