Udah double up ya!
Saat didepan pintu Alynna sangat terkejut mendapati semua teman-temannya dan juga anggota Salvatra berkumpul didepan pintu. Alynna menoleh kearah Arseno yang sedang duduk dengan menundukkan kepalanya.
"Kalian ngapain?" Takut Alynna. Mereka semua menatap Alynna dengan tatapan introgasi.
"Bulan, Rana, Arin, Mawar, kalian kok disini?" Tanya Bunda.
Bulan memulai untuk mencium tangan Bunda dan Papah diikuti yang lainnya.
"Kita pengen ketemu Arseno, Tante." Jawab Bulan.
Bunda menoleh kebelakang dan masih melihat posisi Arseno dengan kepala menunduk. "Arsen, ada teman-temanmu, datang jemput kamu." Ucapan Bunda membuat kepala Arseno terangkat dengan tatapan kaget.
Arseno berdiri kemudian menghampiri mereka didepan pintu. Arseno melihat semuanya sangat terkejut. Mata Arseno bertemu dengan Adira. Adira tersenyum getir melihat Arseno.
"Papah sama Bunda duluan ya teman-temannya Alynna dan Arsen." Pamit Bunda.
"Hati-hati Tante, Om." Jawab Bulan, Azrana, Arindha dan Mawar sopan.
"Bun, aku disini dulu."
"Yasudah, kamu jangan buat marah Arsen."
"Iya."
Bunda dan Papah meninggalkan mereka yang masih berdiri bagaikan patung. Terutama anggota Salvatra yang benar-benar mengkhawatirkan Arseno. Arseno merentangkan tangannya pada Adira, tanpa membuang waktu, Adira berlari kedalam pelukan Arseno. Adira memeluk erat Arseno seakan-akan Adira tidak ingin kehilangan Arseno. Arseno hanya mengusap kepala Adira.
"Kamu buat aku sedih, Bin."
"Lo pada ngapain kesini?" Tanya Arseno tenang tanpa melepaskan pelukan Adira.
Tak ada yang menjawab pertanyaan Arseno. Melainkan mereka semua menatap tajam Arseno. Merasa keadaan sedang tidak baik-baik. Arseno melepas pelukan Adira dan mengajak mereka untuk masuk dan duduk dikursi ruang tunggu.
Adira, Alynna, Bulan, Azrana, Arindha, Mawar dan Shopia duduk saling bersebelahan. Belum Arseno duduk disebelah Adira, bajunya ditarik Elang, tanpa basa-basi Elang menonjok pipi Arseno sampai Arseno jatuh diatas sofa samping Adira duduk. Adira, Alynna, Bulan, Azrana, Arindha, Mawar dan Shopia terkejut dengan tindakan Elang. Adira menarik Arseno dan menatap marah pada Elang.
"Elang, apa-apaan sih lo!"
"Biar dia tau gimana bingungnya kami nyariin dia enggak ketemu." Jawab Elang keras.
"Tapi enggak pake cara mukul gitu."
"Udah Ra, udah. Gue enggak apa-apa." Ucap Arseno tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENG SALVATRA [Vis. SEVENTEEN] [TERBIT]
Teen FictionAlasan pelangi memiliki 7 warna karena mewakili 7 anggota Salvatra. Setiap anggota mewakili satu warna pelangi. Begitu pun hidup mereka yang memiliki warna tersendiri. Pernahkah kalian merasa--- Tidak dapat melihat? Kekerasan? Di buang? Tak seda...