Immortal and Martial Dual Cultivation Chapter 1580 +

Bab 1603: Sengketa Banner Bajak Laut

Semua orang tercengang. Tanpa diduga, inilah hasilnya.

Awalnya, semua orang mengantisipasi melihat Xiao Chen meledak dari satu pukulan. Siapa yang akan membayangkan bahwa Xiao Chen akan mengalahkan Yan Xin dengan satu serangan telapak tangan?

Namun, ini jelas tidak mengejutkan bagi Xiao Chen sama sekali. Yan Xin maupun Luo Feng tidak ada di levelnya di tempat pertama.

Mereka akan bisa memberikan tekanan padanya hanya setelah mereka menerobos ke Alam Inti Primal.

Dengan Baleful Yin Energy yang berumur sepuluh ribu tahun yang disempurnakan oleh Xiao Chen, Energi Esensi Benar-nya setara dengan setengah langkah Energi Inti Esensial Inti Primal yang sesungguhnya dari pihak lain.

Ini disebabkan oleh perbedaan dalam akumulasi, bukan sesuatu yang bisa ditebus dengan satu atau dua nilai budidaya.

Tanpa keuntungan dalam kultivasi, berharap untuk mengalahkan Xiao Chen, yang kehendak, kondisi mentalnya, Vital Qi, dan pemahaman yang jauh melampaui mereka, hanya akan menjadi fantasi.

Seorang Yue, yang disembunyikan dalam bayang-bayang, mengungkapkan ekspresi aneh. Dia bergumam, “Siapa sebenarnya Nona Muda yang berusaha dilindungi?”

Pedang Es-Salju, Luo Feng, yang bertarung dengan Xiao Suo, juga terpana. Dia tidak mengantisipasi bahwa Xiao Chen akan mengalahkan Yan Xin begitu cepat. Ini jauh melebihi harapannya.

“Sialan. Kenapa jadi begini? Yan Xin, sampah itu!”

Segera, tekanan pada Luo Feng meningkat.

Pertarungan dengan Xiao Suo ternyata sangat sulit. Pihak lain bukanlah Penasihat Inti Primal Minor yang biasa.

Xiao Suo tidak hanya memiliki pengalaman tempur yang kaya, tetapi gaya bertarungnya juga sangat hebat.

Pembunuhan Xiao Suo mengejutkan. Luo Feng sudah membunuh banyak orang yang telah bertarung melawannya. Namun, sebelum Xiao Suo, membunuh Qi Luo Feng sama sekali tidak cukup.

Lagipula, Xiao Suo pernah menjadi bos bajak laut, orang yang galak yang mempertaruhkan kepalanya dalam pertarungan hampir sepanjang waktu.

Pedang Es-Salju, Luo Feng, membuat kesalahan besar dengan memperlakukan Xiao Suo sebagai kultivator Minor Primal Core tahap awal yang biasa.

Sekarang, ada Xiao Chen menonton dari samping. Bahkan jika dia tidak bergerak, dia memberi tekanan besar pada Luo Feng.

Siasat ke tiga puluh enam: jika semuanya gagal, mundurlah!

Kebencian dan cinta tidak akan pernah pudar. Akan selalu ada kesempatan untuk mendapatkan kembali wajah di masa depan. Jika dia berakhir seperti Yan Xin, maka dia benar-benar akan berakhir.

Dengan pemikiran ini, kilatan ganas terlintas di mata Luo Feng. Kemudian, jiwa pedangnya yang enampuluh persen yang terkumpul berkumpul di ujung pedangnya.

Ketika Luo Feng mengayunkan pedangnya, angin kencang bertiup, dan es dan salju menyapu.

Kemudian, dia berteriak, mengeluarkan serangan puncaknya. Dia ingin maju sebagai sarana retret, mencari cara untuk pergi tanpa kehilangan muka.

“Kamu ingin bertarung sampai akhir bersamaku? Siapa yang takut ?!”

Siapa yang tahu, meskipun serangan pedang Luo Feng yang ganas, Xiao Suo yang marah tidak menunjukkan rasa takut sama sekali.

Xiao Suo mengangkat spanduk bajak laut di tangannya dan menyerang bukannya mundur.

Tubuh dan auranya menjadi satu dengan dunia. Ketika dia melompat ke depan, itu seperti seluruh dunia bergerak bersamanya.