Three

82 21 0
                                    

Kenapa aku harus sekolah pagi? Aku benci sekolah pagi!

"Oppa! Aku tidak mau sekolah! Aku ingin tidur" ucapku teriak dari arah kamar.
Tiba-tiba seseorang membuka pintu kamarku dengan kasar, ternyata Oppa ku. "Ya! Micheosseo?! Cepat turun! Sebelum aku malas mengantarmu ke sekolah" ucapnya lalu menutup pintu kembali. "Palli!!" Teriaknya dari arah luar kamar ku. Aish.
Lalu aku keluar kamar dan berjalan ke arahnya dengan rasa yang amat sangat malas.

"Yoori-ya.. kau ini keturunan siapa? Mengapa kau sangat malas dan hanya memikirkan tidur?" Tanya Oppa ku dengan wajah menyebalkan ala Min Yoongi.
"Oppa, kau tidak pernah bercermin? Bahkan kau lebih malas dan lebih mementingkan tidur daripada aku!" Ucapku naik satu oktaf.
"Aku malas tapi aku bisa menghasilkan uang banyak dengan lagu-laguku". Ucapnya sarkas dan tersenyum sinis.
"Eomma!!" Teriak ku ingin mengadu pada eomma.

"Kalian ini. Ini masih pagi. Yoongi, cepat antar adikmu ke sekolah" ucap Eomma ku yang datang dari dapur. "Ah ya, Eomma akan pergi keluar kota selama seminggu, ada urusan pekerjaan. Tidak apa-apa kan?" Ucap Eomma hati-hati meminta izin kepadaku dan Oppa.
"Ne, eomma" jawab Oppa ku.
"Lalu? Aku berdua dengan manusia ini? Ah eommaaaaa" rengek ku.
"Tidak apa-apa, sayang. Oppa mu tidak akan memanggang mu hidup-hidup. Dia bukan kanibal" ucap Eomma ku.
"Ah sudahlah. Eomma, aku berangkat neee~" ucapku lalu meninggalkan mereka berdua. "Min Yoongi! Cepatlah! Aku ingin sekolah" teriak ku memanggil Oppa ku.
"Anak tidak tau diri" jawab Oppa ku sambil memiting kepalaku.
.
.
.

Sesampainya aku di kelas, aku langsung membuka hp ku untuk video call Appa ku.

"Appaaaa!" Sapa ku.
"Ne, chagi. Ada apa?"
"Appa kapan pulang? Yoongi Oppa makin menyebalkan." Ucapku, lalu aku menceritakan yang terjadi selama Appa ku tidak ada dirumah. Appa hanya tertawa mendengar celotehanku tentang sikap Yoongi Oppa.
"Mengapa kau membuat anak menyebalkan seperti Yoongi?" Tanya ku.
"Aigooo.. kau ini. Dia itu kakakmu. Ah, bagaimana kalau nanti Appa belikan oleh-oleh? Biar putriku tidak marah lagi" tanya Appa sambil tersenyum di sebrang sana.
"Ne, Appa. Belikan untukku, tapi tidak untuk Yoongi oppa" ucapku masih menyimpan kesal pada Oppa.
"Hahaha, kau ini. Yasudah, Appa tidur dulu ya sayang. Disini sudah malam" ucap Appa ku.
"Ne, appa. Maaf menganggu waktu mu. Saranghae appa." dengan begitu video call pun terputus.

Tiba-tiba ada yang duduk di sampingku.
"Boleh aku duduk disini? Ku lihat kau duduk sendiri. Aku juga sendiri" ucapnya sambil tersenyum. Ah, tunggu. Dia wanita yang disukai Taehyung. Ini kesempatanku.
"Tentu. Aku Min Yoori" jawabku sambil memperkenalkan diri.
"Ah, aku Kang Seolhyun" dia menjulurkan tangannya. Aku menerimanya.

"Sepertinya kau sangat dekat dengan Appa mu" ucapnya tiba-tiba.
"Ah.. ne. Begitulah" ucapku canggung.
"Appa mu orang sibuk ya? Apa ia jarang berada di Korea?" Tanya lagi.
"Ya seperti itu, Appa ku sibuk. Tapi ia selalu meluangkan waktunya untuk keluarga" jawabku dengan tersenyum membayangkan Appa ku.
"Ah.. beruntungnya dirimu. Lalu, kau juga berteman baik dengan Bangtan? Woahh jinjja. Beruntung sekali." Ucapnya membuatku kaget.
"Bagaimana kau bisa tau?" Jawabku sambil mengerutkan dahi.

Dia terkekeh, "Tentu. Kau dekat dengan Taehyung dan Jimin. Lalu kau juga sering bertegur sapa dengan Namjoon sunbae dan Hoseok sunbae. Bagaimana kau bisa mengenalnya?" Ucapnya.
"Emmm, Oppa ku. Aku kenal mereka dari Oppa ku" jawabku tersenyum canggung.
"Woah, daebak. Nama mu Min Yoori kan? Berarti kau adiknya Min Yoongi?" Tanya nya.
"Ne.. tapi bagaimana bisa kau tau tentang Bangtan?" Tanya ku to the point.

"Kau ini. Orang mana yang tidak tau BTS? Bangtan Seonyeondan? Mereka 7 pemuda yang sangat berbakat dan juga tampan. Beruntung sekali dirimu, Yoori-ya. Andai aku bisa berteman dengan mereka". Ucapnya berbinar.
"Ya, kau tentu bisa berteman dengan mereka" ucapku sambil tersenyum. "Istirahat nanti, akan ku ajak kau makan bersama dua bocah tengil dari BTS." Lanjutku sambil menunjuk dua manusia dibelakangku yang sedang  terfokus dengan game ditangannya.
"Woahhh. Jinjja?" Ucapnya antusias. Aku hanya mengangguk sambil tertawa.
.
.
.

Ketika istirahat, aku mengajak Seolhyun untuk makan bersama ku. Tentu, aku akan makan bersama Taehyung dan Jimin juga.

Sesampainya di kantin aku mencari dua makhluk tengil itu sambil membawa makananku.

"Itu dia. Ayo, kita kesana" ajak ku ke Seolhyun.
Sesampainya disana, aku menyapa Jimin dan Taehyung.
"Ya, kenalkan. Ini teman kelas kita. Hari ini dan seterusnya aku akan mengajak dia makan bersama." Ujarku kepada Taehyung dan Jimin.
"Ne, tidak masalah. Itu bagus, kita harus berteman dengan siapapun, bukan begitu?" jawab Jimin dengan senyum manisnya. Sedangkan Taehyung hanya menganga melihat gadis incarannya berada disebelahku.

"Khmm.. ah, annyeong. Aku.. Kang Seolhyun. Bolehkah aku bergabung dengan kalian?" Seolhyun membuka suaranya dengan canggung. Jimin langsung menyenggol lengan Taehyung.
"Ah, ya.. tentu. Tentu saja kau boleh bergabung bersama kami." Jawab Taehyung terbata-bata.

"Ya! Kim Taehyung... jangan menjatuhkan harga dirimu di depan wanita kesukaanmu. Ingat. Kau itu Kim Taehyung, semua wanita memujamu! Tentu saja, kecuali aku." Bisikku penuh penekanan di telinga Taehyung.
"Khmm.. Ne, ne, arasseo Yoori-ya". Jawabnya dengan suara berat khas Kim Taehyung.
"Apa yang kalian berdua lakukan? Makanlah" tegur Jimin.

"Ah.. em.. apa aku mengganggu kalian?" Ucap Seolhyun tiba-tiba dengan nada sungkan.
"Tidak. Jangan berkata seperti itu, kau temanku. Kita semua berteman. Tidak ada kata mengganggu." Jawabku memberi penegasan pada Seolhyun.

Akhirnya kita berempat makan sambil menceritakan banyak hal.
.
.

Sesampainya di kelas, aku bertanya pada Seolhyun.
"Ah ya, Seolhyun ah.. apa kau senang bisa berteman dengan BTS?" Tanyaku penuh senyuman.
"Tentu saja! Aku kagum dengan BTS. Mereka masih muda, tapi sangat berbakat dan bisa sukses serta menghasilkan banyak uang! Tampan? Woah.. tentu saja!" Jawabnya antusias. Aku hanya tersenyum.
"Emm.. kalau begitu, lain kali datanglah kerumahku. Agar kau bisa bertemu dengan Oppaku." Ajakku.
"Jeongmal?! Bolehkah?" Tanya nya antusias lagi. Aku hanya mengangguk semangat mengiyakan.
.

Setelah puas berbincang dengan Seolhyun, aku menengok ke belakang.
"Taehyung ah.." tegurku. Yang dipanggil hanya menoleh. "Apakah kau senang?" Bisikku agar suaraku tidak terdengar dengan Seolhyun.
Taehyung mengeluarkan senyumannya. Aish. Sudah ku bilang jangan keluarkan senyuman itu!

Taehyung mengangguk, "tentu. Gomawo Yoori-yaa" jawabnya sambil mengacak rambutku. "Tapi bagaimana kau bisa akrab dengannya? Kau pakai cara apa? Apa kau mengancamnya?" Tanya Taehyung dengan muka bodohnya.

"Tidak, bodoh! Akan ku ceritakan nanti." Jawabku.
"Kalau begitu, pulanglah bersama ku. Aku akan mengantar mu." Tawarnya.
"Boleh. Tapi Oppa ku akan menjemputku nanti. Bagaimana?" Balasku.
"Aku akan bilang pada Yoongi hyung agar tidak menjemputmu" jawabnya. Aku hanya mengangguk mengiyakan.
.
.

Setelah pulang sekolah, aku di antar oleh Taehyung. Dan aku menceritakan bagaimana aku dan Seolhyun bisa dekat.
.

"Akhirnya sampai. Gomawo Taehyung ahh." Ucapku sambil membuka pintu mobil.
"Tunggu", tiba-tiba tangan kekarnya menahanku. "Wae?" Jawabku bingung.
"Gomawo" ucap Taehyung sambil tersenyum.

"Gomawo" ucap Taehyung sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aish! Kau gila! Sudahlah, pulang sana. Sebelum kepala mu copot dari tempatnya." usirku dengan sarkas. Tapi dalam hati aku berdegup kencang.

Aku langsung turun dari mobilnya dan masuk kerumah.

Paboya. Kim Taehyung bodoh! Bagaimana kau bisa mengeluarkan senyuman itu?! Sudah ku bilang aku lemah dengan senyuman itu. Aish jinjja!
Kau juga bodoh Min Yoori! Mengapa kau lemah karena senyumannya? Tidak masuk akal!
.
.
.
.
.

Annyeong! Jangan lupa vote and comment yaw!❤ kritik sarannya juga ya.
Kang Seolhyun on mulmed.

Can we?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang