Taehyung langsung menutup pintu ruangannya dan memeluk Yoori dengan erat. Yoori terkejut saat menerima perlakuan itu, tapi ia juga senang saat Taehyung memeluknya.
Taehyung mengambil bungkusan makanan yang ada ditangan Yoori dan menaruhnya di meja. "Aku hanya ingin bermanja denganmu. Bolehkah?" Ucap Taehyung yang jelas sekali membuat Yoori gugup. Taehyung pun mendudukan setengah bokongnya di meja kerja miliknya, lalu ia menarik Yoori mendekat ke arahnya dan memeluk pinggul Yoori.
Perilaku Taehyung itu hampir saja membuat Yoori kehabisan napas, kini jarak mereka hanya satu jengkal.
"Ah, benar. Tadi kau bilang apa pada resepsionis itu? Kenapa pada akhirnya ia mengizinkanku masuk?" Tanya Yoori membuka pembicaraan, menghilangkan rasa canggung.
"Aku bilang kau tunanganku." Jawab Taehyung dengan santainya, membuat mata Yoori terbuka sempurna.
"Ya! Apanya yang tunangan? Wahh, kau gila." Ucap Yoori sambil menyentil dahi Taehyung dengan gemas. Taehyung terkekeh dengan suara bariton khasnya."Bagaimanapun juga kau akan segera menjadi tunanganku, dan tentu saja akan menjadi istriku." Ucap Taehyung sambil membelai rambut Yoori dengan lembutnya dan menatap Yoori tepat di manik mata.
Dalam hati, rasanya Taehyung ingin sekali melamar Yoori sekarang juga. Namun entah mengapa ada yang mengganjal dihatinya. Ia terus menerus memikirkan perasaan seorang Kim Namjoon. Apakah Namjoon akan bahagia jika Yoori bersama Taehyung? Tapi Taehyung juga sangat mencintai Yoori. "Bisakah kita menjalani ini semua?" Batin Taehyung.
"Kau begitu mencintaiku?" Tanya Yoori tiba-tiba sambil mengalungkan tangannya di leher Taehyung, membuat Taehyung terkejut melihat Yoori. Yoori juga heran dengan perilakunya sendiri, tapi ia merasa sangat ingin bermanja dengan Taehyung. Yoori pun sadar bahwa itu salah, karena mereka tidak terikat hubungan yang jelas.
"Eoh, aku sangat mencintaimu." Jawab Taehyung sambil memerhatikan bibir Yoori yang sangat ia inginkan.
"Ah, sayang sekali. Tapi aku lebih mencintai jjajangmyeon daripada kau. Jadi ayo kita makan sekarang. Aku lapar sekali. Heol." Rengek Yoori pada Taehyung yang membuat Taehyung gemas melihatnya.Taehyung pun menciumi pipi Yoori berkali-kali karena gemas, membuat Yoori tertawa geli dan berusaha menjauhkan wajah Taehyung darinya.
Tiba-tiba pintu terbuka begitu saja tanpa sempat mereka berdua memisahkan jarak terlebih dahulu. Sesosok wanita sambil membawa map-map pekerjaan terpaku saat melihat bosnya itu sedang bermanja dengan perempuan.
"J..jeo.. Jeosonghamnida." Ucap wanita itu dengan terbata dan canggung. Namun Yoori memandang wanita itu dengan kesal.
"Kau membiarkan karyawanmu masuk ke ruanganmu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu?" Tanya Yoori pada Taehyung, namun tidak melepaskan pandangannya dari wanita itu.
"Eoh.. ani. Aniya, tidak biasanya seperti ini. Dia sekretaris baru." Jawab Taehyung ragu saat melihat sorot mata Yoori yang sangat sinis.Wanita yang disebut sekretaris itu pun meminta maaf berkali-kali dan keluar dari ruangan Taehyung dengan perasaan bersalah.
Yoori menatap Taehyung dengan seksama. Taehyung takut jika Yoori marah.
"Bukankah sekretarismu laki-laki?" Tanya Yoori to the point.
"Ne, tapi ia sedang cuti karena istrinya melahirkan. Jadi, wanita itu menggantikan untuk sementara." Jawab Taehyung dengan sangat jujur dan mengelus pipi Yoori agar tenang."Ah, kau memilih sekretaris yang cantik. Tapi apakah wanita cantik itu tidak memiliki manner? Bagaimana ia masuk ke ruangan seseorang tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu?" Gerutu Yoori panjang lebar karena kesal. Namun gerutuannya itu membuat Taehyung merasa jika Yoori sedang cemburu.
"Yoori-ya, apa kau sedang cemburu?" Tanya Taehyung sambil tersenyum senang.
Yoori mengerjapkan matanya beberapa saat, "Bagaimana ia tau jika aku cemburu?" Tanya Yoori dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can we?
Fanfic"Yoori-ya, menikahlah denganku." Pinta Kim Taehyung. . "Kau akan bahagia jika bersamanya?" Tanya Kim Namjoon. . "Aish! Michin! Kenapa jadi seperti ini?!" Kesal Min Yoori. . . . NB: satu chapter tidak lebih dari 2000 kata. WARNING!! TERDAPAT BEBERAPA...