Seventy Three

38 15 0
                                    

Karena video mereka sudah tersebar di internet dan membuat nama Yoori jelek, Sungjae merasa bersalah.
"Mianhae, Yoori-ya. Kau jadi ikut terseret dalam masalah ini." Jawab Sungjae yang merasa bersalah pada Yoori, baru kali ini ia merasa bersalah pada orang lain.

"Gwen..-" Ucapan Yoori terhenti saat ponselnya berbunyi, tertera nama seseorang disana. "Ah, benar. Hidupku akan selesai sebentar lagi." Ucap Yoori sambil mengacak rambutnya frustasi.

Tertera nama 'Yoongi Menyebalkan' di layar ponsel Yoori, tandanya Yoongi akan segera mengintrogasi Yoori.
"Nuguya?" Tanya Sungjae saat melihat Yoori sangat kacau.
"Oppa ku." Jawab Yoori singkat dan mempersiapkan diri untuk mengangkatnya.

"Ya! Anak bodoh, kenapa kau menjadi kacau selama di Daegu?" Tanya Yoongi dengan kesal saat membaca berita yang diberitahu oleh Taehyung.
"Aku bahkan belum cerita kronologinya. Jangan salahkan aku dulu!" Jawab Yoori tidak kalah kesalnya. "Tapi sebelum itu, aku ingin bertanya. Apa teman-temanmu tau tentang ini? Maksudku member BTS." Tanya Yoori yang takut Taehyung tau, karena Taehyung baru saja sadar dari komanya, Yoori takut membebani pikirannya.

"Eoh, mereka tau. Taehyung yang memberitahu artikel berita itu padaku dan aku sedang menjaga Taehyung di rumah sakit bersama Namjoon dan Seokjin hyung." Jawab Yoongi kepada Yoori sambil melirik teman-temannya. Yoori hanya berdecak kesal dengan apa yang terjadi.

"Yoori-ya, cepat jelaskan saja apa yang terjadi. Aku hanya meminta kau jelaskan, kenapa berbelit-belit?" Ujar Yoongi yang kesal dengan adiknya. Teman-temannya pun sedang menunggu jawaban dari Yoori.
"Eoh, jadi sebenarnya aku tidak membullynya...." ujar Yoori menjelaskan kronologi itu pada Yoongi. Taehyung, Namjoon dan Seokjin pun ikut mendengarkan penjelasan Yoori, karena Yoongi mengaktifkan speaker pada teleponnya.

Sembari menunggu Yoori bertelepon dengan Yoongi, Sungjae pun membuka ponselnya dan membuka internet. Melihat sejauh apa berita itu berkembang.

"Anak dari jaksa negeri Yook Seo Ji bertingkah."
"Benarkah anak pengusaha terkenal Min Yoon Suk terlibat pembullyan?"
"Anak Jaksa Negeri Yook dan anak Presdir perusahaan besar adalah perundung."
"Produser Musik terkenal Min Yoongi adalah kakak dari wanita perundung."

Sungjae membulatkan matanya saat melihat berita yang ia baca, ini sudah jauh dari apa yang dia kira. Ini sudah melibatkan nama baik keluarganya dan tentu nama baik keluarga Yoori yang sama sekali tidak bersalah.

"Ne, oppa. Aku akan menghubungi mu nanti." Ucap Yoori mengakhiri teleponnya. Sungjae melirik ke arah Yoori dengan tatapan datar.
"Wae?" Tanya Yoori heran.

"Apakah kakakmu itu seorang produser musik?" Tanya Sungjae dengan datar.
"Eoh, majja. Tapi kau tau darimana? Aku tidak pernah bercerita tentang Oppa ku." Jawab Yoori sambil mengerutkan dahinya.
"Apakah Appa mu seorang Presdir suatu perusahaan besar?" Tanya Sungjae lagi mengabaikan pertanyaan Yoori.
"Ya! Kau ini tau darimana? Sudahlah, profesi keluargaku tidak penting untuk dibahas, sekar-" Ucapan Yoori terhenti ketika Sungjae memperlihatkan ponselnya pada Yoori.

Yoori pun membaca secara seksama yang ada di layar ponsel itu. Seketika itu juga Yoori merasa dunianya berhenti, ia segera ingin menghilang dari tempatnya sekarang. Tubuhnya sangat lemas saat melihat nama Ayah dan Kakaknya terbawa dalam berita itu.

"Woah... jinjja.." ucap Yoori yang tak mampu berkata-kata. "Woah.. aish.. yang benar saja." Ucapnya lagi sambil tertawa dengan mirisnya. "Perkembangan informasi di negara ini sangat pesat dan cepat. Aaah jinjja, daebak." Lanjutnya lagi sambil terduduk disofa dengan lemas.

"Lalu kita harus apa, Sungjae-ya?" Tanya Yoori dengan wajah frustasinya.
"Nado molla." Jawab Sungjae yang tidak kalah frustasinya.
.

Sedangkan ditempat lain ada seorang wanita yang baru saja selesai dari rapat pekerjaannya. Ia sedang bersantai di ruang kerjanya sambil meminum kopi dan melihat berita hari ini.

Can we?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang