Beberapa bulan kemudian.
Sekarang aku sudah disibukkan dengan tugas akhirku, sebentar lagi aku akan ujian akhir dan aku akan wisuda. Waktu begitu cepat berlalu. Aku benar-benar stress menghadapinya, tapi aku sadar perjuanganku belum ada apa-apanya.
Kini aku sedang mengerjakan tugas, aku benar-benar muak mengerjakan tugas di dalam kamar ataupun di perpustakaan. Jadi aku memilih mengerjakannya di Cafe milik Seokjin Oppa, siapa tau ide ku langsung cemerlang jika aku mengerjakan tugas sambil menikmati segelas greentea latte dan menatap jalanan kota Daegu hari ini. Aku juga sengaja mengerjakannya disini, aku ingin bertemu Seokjin Oppa. Aku sangat butuh hiburan darinya, namun sayangnya ia tidak ada disini.
Aku mengacak rambutku frustasi saat menatap laptopku, pikiranku seperti berhenti. Aku tidak tau apa lagi yang harus aku tulis untuk menyelesaikan tugas ini.
"Aish, michin." Gerutuku pada diri sendiri. Aku menutup laptopku dengan kasar dan mengalihkan pandanganku ke sekeliling cafe ini. Ah, aku butuh Taehyung.
Tiba-tiba pintu Cafe terbuka, entah mengapa aku secara otomatis menengok ke arah sana. Aku melihat seorang pria dan wanita yang baru saja memasuki Cafe. Aku mengerjapkan mataku untuk beberapa saat untuk meyakinkan apa yang baru saja aku lihat. Keadaan macam apa ini?!
"Eonni?! Oppa?!" Ucapku kaget sambil menatap dua orang itu. Sepertinya mereka berdua juga tidak kalah kagetnya denganku.
Kau tau siapa yang aku lihat? Ne, Joohyun Eonni dan Seokjin Oppa. Mengejutkan sekali, kan?
"Ya, bocah! Sedang apa kau disini? Kenapa kau tidak bilang?" Kaget Seokjin Oppa saat melihat wajahku.
"Ah, Min Yoori?" Ucap Joohyun Eonni dengan wajah datarnya."Tidak bolehkah aku datang ke Cafe mu? Oppa, bahkan kau yang menyuruhku untuk menjadi pelanggan tetap Cafe mu!" Gerutuku dengan kesal. Mereka pun menghampiri ku dan duduk bersamaku.
"Wae wae? Kenapa kalian duduk disini? Ahh, benar. Kalian harus menjelaskan padaku apa yang terjadi." Ujarku menatap mereka berdua.
"Aku.. aku tidak tau kalian saling mengenal." Jawab Seokjin Oppa, jawabannya seperti maling yang baru saja tertangkap.
"Jeongmal? Bukankah aku pernah bercerita tentang Joohyun eonnie padamu, Oppa?" Tanyaku untuk meyakinkannya lagi.
"Ya! Aish, kau masih muda sudah pikun. Kau tidak pernah bercerita." Sanggahnya lagi."Kita hanya partner bisnis. Perusahaannya yang menjadi penyongkong perusahaanku di Jerman." Sela Joohyun Eonni dengan nada ketus. Aku menahan tawaku.
"Jinjja? Jadi hubungan kalian hanya partner bisnis? Ahh, begitu." Jawabku mengangguk mengerti dengan nada yang meledek."Ah, tapi menurutku kalian sangat cocok jika menjadi pasangan!" Ujarku dengan antusias sambil mengedipkan sebelah mataku pada mereka.
"Ya! Siapa yang mengajarkan itu padamu?" Tegur Seokjin Oppa.
"Sudah ku bilang hanya partner bisnis. Aku tidak tau bahwa Seokjin kenal dengamu." Jawab Joohyun eonni. Aku hanya tertawa melihat mereka berdua.Sejujurnya aku sangat senang jika mereka benar menjalin sebuah hubungan. Aku menyayangi mereka seperti kakakku sendiri. Aku sudah tau bagaimana pribadi Seokjin oppa, jadi aku akan tenang jika Joohyun eonni berpacaran dengannya. Aku mementingkan kebahagiaan mereka.
"Sudahlah, sekarang sudah sore. Aku ingin pulang." Ujarku dan membereskan barang-barangku.
"Eoh, pulanglah dengan tenang dan jangan mengganggu urusan orang dewasa." Celoteh Joohyun eonni. Aku hanya melemparkan tatapan sinis padanya."Oppa, aku pulang sekarang. Saranghae." Ujarku pada Seokjin Oppa sambil memeluknya erat. "Ah, benar. Aku merindukanmu, Oppa!!" Lanjutku.
"Ya! Sedang apa kau? Kenapa kau memelukku?!" Ujar Seokjin Oppa, aku terkejut dengan perilakunya. Aku lihat ia melirik Joohyun eonni dengan panik.
"Oppa! Biasanya kau yang menyuruhku untuk memelukmu!" Rengekku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can we?
Fiksi Penggemar"Yoori-ya, menikahlah denganku." Pinta Kim Taehyung. . "Kau akan bahagia jika bersamanya?" Tanya Kim Namjoon. . "Aish! Michin! Kenapa jadi seperti ini?!" Kesal Min Yoori. . . . NB: satu chapter tidak lebih dari 2000 kata. WARNING!! TERDAPAT BEBERAPA...