Taehyung's POV
"Aigoo.. akhirnya kau kembali bersekolah." Sapaku pada wanita kesayanganku setelah ia tidak masuk beberapa hari ini. "Bagaimana keadaan Eomma mu?" Lanjutku.
"Ah, eomma.. sudah membaik. Tentu saja dengan bantuanmu dan Yoori. Aku akan mengganti uang kalian secepat mungkin." Jawabnya.
"Aish, kau ini. Tak usah digantikan juga tidak apa-apa. Asal Eomma mu sembuh. Bukan begitu, Yoori-ah?" Ucapku sambil menengok kearah Yoori.
"Ne, tentu saja. Kami akan membantumu." Ucap Yoori sambil tersenyum.Yoori-ya, sudah cukup. Jangan mengeluarkan senyuman itu.
Aish! Mikir apa aku! Aku sudah memiliki Kang Seolhyun!
Yoongi hyung! Kau harus tanggung jawab! Mengapa adikmu begitu menarik dimata ku sekarang?!Aku pun menggelengkan kepalaku.
"Taehyung-ah?" Tegur Seolhyun.
"Oh? Ne?" Jawabku.
"Kau kenapa?" Tanya nya bingung.
"Aniyo" jawabku sambil tersenyum dan membelai pipinya.
.
.Ahhh... akhirnya istirahat. Rasanya pinggangku segera memutar dari tempatnya jika aku tidak buru-buru berdiri.
"Chagi, ayo kita ke kantin. Aku sudah lapar." Ajak ku ke Seolhyun. "Jimin-ah, Yoori-yaa ayo cepat" aku juga tidak lupa mengajak teman-temanku.
Kami pun berjalan menuju kantin.Kantin ini antriannya sangat panjang. Aku sudah lapar!
"Jimin-ah, apa kau tidak bisa mengeluarkan jurus kekuasaan mu? Taehyung ku sudah lapar! Kau pasti bisa, Jimin-ah. Appa mu yang punya sekolah ini!" Ucap Seolhyun yang membuat kami bertiga terkejut. "Ah, ani. Aku bercanda" lanjutnya."Tidak. Aku tidak akan melakukan itu! Aku ingin adil!" Ucap Jimin dengan nada tinggi. Aku melihat Seolhyun yang tampaknya kaget karena bentakan Jimin. Aku langsung mengelus wajah cantiknya sambil tersenyum, "Gwenchana, chagi. Maafkan Jimin." Ucapku.
Aku melihat tatapan seram yang Yoori lemparkan kepada Jimin. Dan Jimin pun membalasnya.
"Yoori-ya, maju lah. Antriannya sudah maju." Tegurku untuk menengahi mereka.Kami pun langsung duduk ketika kami sudah mendapatkan jatah makan kami.
"Oh? Seolhyun-ah, ponsel mu baru? Woahh daebak, itu keluaran terbaru." Ucap Yoori tiba-tiba. Membuat aku dan Jimin menengok. Tapi aku melihat Jimin mengeluarkan seringaian liciknya.
"Ah iya, aku baru saja dapat undian. Kebetulan ponselku yang lama rusak." Jawab Seolhyun.
"Seolhyun-ah, apakah Ibu mu benar-benar sakit?" Tanya Jimin yang membuat amarahku naik tanpa disuruh.
"Ya! Park Jimin-ssi!" Ucapku menahan teriakan agar tidak mengganggu seisi kantin."Diamlah. Aku sedang makan" ucap Yoori menengahkan. Aku kembali menyantap makananku. "Jimin-ah, kau makan lah." Lanjut Yoori.
.
.Jam pulang sekolah pun akhirnya tiba. Aku langsung menuju keluar kelas.
"Chagiyaaa" panggil suara yang familiar ditelinga ku.
"Waeyo, Seolhyun ah?" Jawabku.
"Kau tidak lupa kan? Hari ini kau akan menemaniku belanja?" Tanya nya sambil memeluk lenganku. Aku tersenyum melihatnya.
"Ahh.. itu. Tentu jadi." Aku mencium pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can we?
Fanfiction"Yoori-ya, menikahlah denganku." Pinta Kim Taehyung. . "Kau akan bahagia jika bersamanya?" Tanya Kim Namjoon. . "Aish! Michin! Kenapa jadi seperti ini?!" Kesal Min Yoori. . . . NB: satu chapter tidak lebih dari 2000 kata. WARNING!! TERDAPAT BEBERAPA...