"Sejak kapan kau memakai kalung?" Tanya Namjoon Oppa yang begitu saja setelah ia melihat kalung itu ada di leherku.
Aku menundukkan kepalaku dan memegang kalung itu, menimbang apa yang akan ku jawab. Dan aku memilih jujur, aku tidak ingin menutupi suatu hal darinya.
"Ah, ini.. aku baru saja memakainya semalam." Jawabku.
"Lalu, dari siapa?" Tanya nya lagi.
"Dari Kim Taehyung, oppa." Jawabku yang tak berani menatapnya.
"Lihat aku, Yoori-ya. Aku sedang berbicara padamu." Pintanya yang membuatku menatapnya, "Dalam rangka apa ia memberimu kalung seindah ini?" Tanya nya lagi.
"Itu.. dia bilang kalau ini adalah hadiah natal, Oppa." Jawabku sambil menatap matanya.
Ia juga menatap mataku, "Begitukah? Tidak ada yang kau sembunyikan dari ku?" Tanyanya.Aku menghembuskan napas yang sangat panjang.
"Oppa, apa aku tidak bisa dipercaya? Apa kau tidak mempercayaiku?" Tanya ku.
"Bukan seperti itu. Tapi aku melihat ia selalu bersamamu belakangan ini." Jawabnya.
"Lalu? Kau menuduhku berselingkuh?" Tanya ku sambil menatap matanya dalam-dalam. Entah mengapa aku kesal saat dia mengatakan itu."Tidak, chagiya. Aku hanya bertanya berdasarkan fakta yang aku lihat. Bukankah itu aneh jika dia tiba-tiba memberi TEMANnya hadiah yang begitu cantik?" Ucapnya yang ada sedikit penekanan.
"Wae? Apa dia tidak boleh memberiku hadiah yang bagus?" Tanyaku. Ku dengar ia mendengus kesal."Min Yoori-ssi. Dengarkan aku. Aku ini seorang lelaki normal, jadi aku tau bagaimana jika seorang lelaki sedang jatuh cinta. Terlebih lagi aku sudah bertahun-tahun lamanya mengenal Taehyung. Jadi aku rasa ia menyukaimu." Ucapnya dengan nada yang naik satu oktaf dan penuh penekanan. Membuatku terkejut mendengarnya. Kini jantungku berdegup kencang, benar-benar terkejut dengan apa yang ia katakan.
Aku segera mengalihkan pandangan ke arah lain, aku tidak bisa menatapnya.
"Sudah ku bilang, lihat aku!" Pintanya.
"Apakah ternyata kau sudah tau tentang perasaannya padamu?" Tanya nya yang membuatku mau tak mau menengok ke wajahnya.Kini aku menatapnya dalam-dalam. Mengapa jadi seperti ini? Kenapa ia marah perihal kalung? Ia tidak biasanya seperti ini.
"Oppa, aku kesini untuk berlibur. Aku ingin bersenang-senang dan menghabiskan waktu denganmu. Bukan untuk berdebat dan kesal denganmu." Jawabku dengan nada yang sangat datar, agar ia tidak mengira bahwa aku sedang marah.
"Aku ingin tidur." Ucapku lalu meninggalkannya sendirian di ruang tengah. Aku berjalan ke kamar dan segera membaringkan diri dikamar.Aku menarik selimut sampai menutupi tubuhku dan segera memejamkan mataku. Aku benar-benar butuh tidur, karena tidur bisa membantuku melupakan masalah sejenak.
Ku rasakan seseorang naik ke tempat tidur serta memelukku dari belakang.
"Apa kau sudah tidur, chagiya?" Tanyanya. Aku memilih untuk tidak menjawabnya.
"Ah, benar. Kau sudah tidur. Aku hanya ingin meminta maaf karena perilaku ku tadi. Benar katamu, kita disini untuk bersenang-senang, bukan untuk berdebat. Mianhae, Chagiya." Ucapnya lagi, tapi aku tetap diam dan tak menjawab."Aku tidak tau kau mendengarku atau tidak, intinya aku minta maaf. Aku benar-benar menyesal. Ah, mungkin ini yang namanya cemburu. Maafkan aku karena sudah cemburu. Lucu sekali, bukan? Aku cemburu dengan Kim Taehyung, orang yang aku sudah anggap seperti adikku sendiri. Aku seperti itu karena aku takut seseorang mengambilmu dariku." Ujarnya lagi, lalu ia menenggelamkan kepalanya di leherku.
"Tidak ada yang boleh merasakan harum tubuhmu selain aku. Ah, tapi benar juga. Aku terlalu sibuk belakangan ini sehingga aku mengabaikanmu. Jadi wajar saja bukan jika kau terus bersama Taehyung? Maafkan aku yang super sibuk ini. Seharusnya aku berterimakasih pada Taehyung karena sudah menemanimu, tetapi aku terlalu termakan oleh cemburu." Ucapnya lagi. Aku pun membuka mataku sempurna, lalu membalikkan badanku ke arahnya.
"Eoh, chagiya? Kau belum tidur?" Tanya nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can we?
Fanfiction"Yoori-ya, menikahlah denganku." Pinta Kim Taehyung. . "Kau akan bahagia jika bersamanya?" Tanya Kim Namjoon. . "Aish! Michin! Kenapa jadi seperti ini?!" Kesal Min Yoori. . . . NB: satu chapter tidak lebih dari 2000 kata. WARNING!! TERDAPAT BEBERAPA...