Twenty Seven

51 13 1
                                    

"Mengapa kau seolah mengusir Jungkook? Kasihan sekali bayi kesayanganku itu." Ucap Yoori tiba-tiba memecahkan keheningan.

"Karena aku hanya ingin berdua denganmu." Ingin rasanya ku jawab seperti itu. Tapi aku menghargai Namjoon hyung. Aku akan menunggu hingga saat yang tepat.

"Ah, itu. Aku khawatir jika ia pulang terlalu larut malam. Jadi, aku mengusirnya. Anak itu kadang tidak tau waktu." Jawabku. Yoori pun tertawa.
"Arasseo. Kau hyung yang baik." Ucapnya sambil mengacak rambutku.
Aku segera menyingkirkan tangannya, "Aish. Kau buat rambutku berantakan." Kesalku.

"Ya! Kau memang berantakan. Segeralah cari pacar agar penampilanmu tidak berantakan." Protesnya. Aku diam sejenak, memikirkan kata yang pas untuk membalasnya.

"Aku sedang tidak ingin berpacaran. Aku masih takut mengenal wanita." Jawabku. Ya, mungkin itulah jawaban yang pas untuk saat ini. Aku tidak ingin Yoori tau perasaanku untuk sekarang, tapi aku akan jujur suatu saat jika aku menyukainya dan menyanyanginya lebih dari teman.

"Taehyung-ah, aku ngantuk." Ucapnya.
"Mwo? Lalu kenapa? Apa aku harus menyusuimu?" Tanyaku sambil memandangnya dengan tatapan aneh.
"Aish! Bukan itu bodoh! Bernyanyilah untukku!" Jawabnya kesal.
"Shiro! Aku tidak ingin mengeluarkan suara indahku untukmu." Kata yang keluar dari mulutku. Tapi ketahuilah, hatiku berkata lain.

"Taehyung-ah, jebal. Jangan membuatku marah. Ayolahhh, aku hanya ingin mendengar suaramu." Rengeknya.
"Aish, jinjja! Aku akan hitung sampai tiga! Hana.... dul.." ucapnya.
"Arasseo. Kau ingin lagu apa?" Tanyaku menyerah.
"Winter bear." Jawabnya sambil tersenyum lebar. Bak anak 5 tahun yang diberi es krim.

Aku pun berdehem, menyiapkan suaraku untuk menyanyikan Tuan Putriku.

She looks like a blue parrot
Would you come fly to me?
I want some good day, good day, good day
Good day, good day
Looks like a winter bear
You sleep so happily
I wish you good night, good night, good night
Good night, good night

Imagine your face
Say hello to me
Then all the bad days
They’re nothing to me
With you

Winter bear
Ooh, ooh, ooh
Sleep like a winter bear
Ooh, ooh, ooh
Sleep like a winter bear

"Aku suka suaramu saat kau menyanyikan ini." Ucapnya sambil memejamkan mata.
"Waeyo?" Tanyaku sambil tersenyum. Walaupun ia tidak bisa melihay senyumku.
"Molla. Tapi aku sangat menyukainya." Jawabnya.

Min Yoori, aku juga sangat menyukainya. Aniya, maksudku aku sangat menyukaimu. Akan ku miliki dirimu untuk selama-lamanya. Tunggu aku.
.
.

Kebesokan harinya, aku sudah tidak sabar menunggu kabar dari Yoori. Apakah ia bisa pulang hari ini atau tidak.

Aku duduk di kursi kelasku, menunggu ponselku berdering.
"Jimin-ah, kau tidak ke kantin?" Tanyaku pada Jimin yang duduk di depanku.
"Ani, aku belum menyelesaikan tugasku. Tidak cukup waktunya jika aku ke kantin." Jawabnya. Aku hanya mengangguk.
"Bagaimana denganmu? Kau tidak ke kantin?" Tanya Jimin.
Aku pun menggeleng, "Orang yang seharusnya duduk disampingmu belum meneleponku." Ucapku menunjuk bangku di sebelah Jimin dengan daguku.

Jimin menengok ke arahku dengan senyuman jailnya yang menyebalkan.

Jimin menengok ke arahku dengan senyuman jailnya yang menyebalkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Can we?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang