Twenty Nine

50 14 0
                                    

Yoori's POV

Saat ini aku sedang meluapkan semua apa yang aku rasakan. Aku benar-benar tidak tahan dengan rasa rinduku. Aku juga membenci diriku karena aku rasa aku bukan wanita yang pengertian terhadap pacarku.

Tiba-tiba saja Taehyung menarikku ke dalam pelukannya. Tentu saja aku ingat sesuatu, aku ini masih dimiliki oleh Kim Namjoon. Tidak seharusnya aku melakukan ini.

"Taehyung-ah.. aku belum mandi selama tiga hari! Jangan memelukku!" Ucapku sambil berusaha lepas dari pelukannya tanpa menyakiti hatinya, namun ia menahan ku dengan badan kekarnya.
"Lalu pedulinya aku apa jika kau tidak mandi? Diamlah, luapkan saja emosimu." Jawabnya santai dan mengelus kepalaku.

Akhirnya aku pasrah, aku pun menangis ke dalam pelukannya. Sudah dua kali aku menangis dalam pelukan Taehyung karena seseorang bernama Kim Namjoon.

Saat tangisanku mulai reda, aku mendengar detak jantung milik Taehyung yang tepat berada berhadapan dengan telingaku. Aku bisa mendengar alunan jantungnya yang begitu tenang, membuat aku lupa jika aku sedang menangis. Serta hembusan napasnya yang terasa di kepalaku membuatku begitu tenang. Entah mengapa, rasa ini begitu nyaman daripada saat pertama kali Taehyung memelukku.

Tanganku secara otomatis mengeratkan pelukanku pada tubuhnya, seakan tubuhku tidak ingin lepas dari tubuhnya yang hangat. Aku semakin menenggelamkan kepalaku di dada bidang miliknya. Hangat dan nyaman.

Ah, kenapa jantungku berdegup kencang?

"Taehyung-ah, perasaan macam apa ini yang sedang aku rasakan sekarang?" Tanyaku pada Taehyung.
"Mwo?" Tanya nya tidak mengerti apa yang aku maksud.
"Aniya, aku rasa aku sudah gila." Jawabku.
"Ya! Kau tidak boleh gila karena seorang lelaki!" Ucapnya sambil melepaskan pelukannya. Aku pun merasa sedih saat ia melepaskannya. Aish! Jinjja! Perasaan macam apa ini?!

"Lihatlah dirimu, kau benar-benar kacau." Ucapnya lagi. Aku hanya tersenyum tipis.

"Taehyung-ah, entah mengapa setiap habis menangis pasti aku mengantuk." Ujarku sambil memejamkan mata.
Aku mendengar kekehan Taehyung, "Itu karena kau tukang tidur." Ucap Taehyung.

Aku pun mengabaikannya, lebih terfokus pada rasa ngantuk ku.

"Berbaringlah dan segera tidur." Ucap Taehyung sambil membantuku berbaring serta memakaikan selimut ke badanku.
"Kau ingin aku bernyanyi?" Tanya nya.
"Tentu saja." Jawabku.
"Kau ingin lagu apa? Winter bear?" Tanya nya lagi.
"Aniya. Aku ingin Scenery." Jawabku.

Lalu ia memulai iramanya dan mulai bernyanyi

Kkoccdeuri gadeukhan georie
Oneuldo geudaereul boneyo
Nae ane damgyeojilkkayo

Saebyeok dari jinan gongwone
Jigeum nae gamjeongeul damayo
I noraen geudael hyanghaeyo

Bamhaneul darege bichwojin
Pilleumui sorireul deureoyo

I still wonder wonder beautiful story
Still wonder wonder best part
I still wander wander next story

Namun ia berhenti tiba-tiba, membuat ku membuka mataku dan melirik ke arahnya.
"Waeyo? Liriknya belum selesai." Ucapku, ia menatapku dan tersenyum.
"I want to make you mine." Ia melanjutkan nyanyiannya. Apa maksudmu Kim Taehyung? Tidak puaskah kau membuat jantungku seakan ingin lompat?
"Ya! Bernyanyinya lagi, aku belum tidur." Pintaku. Lalu ia menurutinya dan melanjutkan nyanyiannya hingga akhir.

Geu chalnaui siganui geu moseubeul
Nohchin nae maeumi aswiwohae
Huhoega dwae dasi geu chalnaga issgireul

Dalbit jogak hanahana moa
Jomyeongeul mandeul teni
Eojewa gateun moseubeuro
Nae ape wajuseyo

Can we?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang