Hari ini adalah hari wisuda ku. Aku senang orang-orang terdekatku mengusahakan hadir untukku hari ini.
Dan ternyata Seokjin Oppa mengaku datang jauh-jauh ke Daegu demi memberiku sebuah hadiah.
"Hadiahnya sudah datang dan berada di luar. Mari kita lihat." Ujar Seokjin Oppa dan mengajakku keluar.
"Kajja, Eonni." Ajakku pada Joohyun Eonni untuk melihatnya bersama. Kami pun keluar bersama dan disusul oleh keluargaku."Wahh!!! Jinjja! Daebak! Ini hadiahku?!" Ujarku dengan kaget saat melihat seseorang berdiri disana.
"Eoh, itu hadiah dari ku. Kau suka?" Jawab Seokjin Oppa sambil terkekeh.Aku terus terpaku melihat seseorang itu, merasa tidak percaya dengan apa yang ku lihat.
Daebak. Benarkah dia pacarku? Dia sangat tampan! Mimpi apa aku sampai aku bisa jatuh cinta pada orang ini?
Aku berjalan menghampiri orang itu.
"Ya!! Kenapa kau ada disini? Bukankah kau sibuk?" Tegurku, ia langsung menengok dan tersenyum."Aku tidak mungkin membiarkanmu sendirian di hari wisudamu." Jawabnya sambil terus tersenyum. Lalu ia memelukku.
"Chukhae, baby." Ucapnya ditengah pelukan kami, aku tersenyum mendengar suara baritonnya itu."Eoh, gomawo." Jawabku dan melepaskan pelukan, aku pun menatapnya dan tersenyum. Detik berikutnya ia mencium keningku dengan lembut.
"Ah, benar. Ini untukmu." Katanya sambil menyodorkan sebuah kotak kecil padaku. Aku menyerngitkan dahi dan menatap heran.
"Ini hadiah? Untukku? Yak! Jangan bilang ini sebuah cincin?! Kau melamarku?!" Tanyaku takjub tidak percaya sambil tersenyum malu.
"Buka saja dulu." Pintanya.Aku pun dengan cepat membuka kotak itu dan melihat isinya.
Aku senang? Tentu tidak! Rasanya kepalaku langsung pening.
Aku terus menatap benda di tanganku itu, menatapnya dengan pandangan heran setengah mati.
"Ko..kosong?" Tanyaku bingung. Namun ia malah tertawa dengan renyahnya. Benar, kotak itu tidak ada isinya sama sekali, alias kosong.
"Yak! Kim Taehyung!" Tegurku kesal.Lalu ia berhenti dari tawanya dan mengacak rambutku.
"Eoh, itu kosong. Isinya ada di Seoul." Jawabnya dengan sisa-sisa tawa.
"Wahh jinjja, kau sudah bosan hidup." Jawabku kesal dan menatapnya tidak percaya. Dia manusia teraneh yang pernah aku temukan di bumi ini."Kalau begitu, ayo kita pulang ke Seoul sekarang juga. Kau harus mengambil hadiahmu." Ujarnya yang tiba-tiba berada di mode serius.
"Sekarang juga? Benar-benar sekarang?" Tanyaku masih bingung dengan ucapannya, lalu ia mengangguk."Eoh. Setelah ini aku akan mengantarmu ke apartemen untuk mengambil barang-barangmu, lalu kita akan segera berangkat ke Seoul." Jawabnya dengan tenang, aku menatapnya tidak percaya.
"Micheosseo? Secepat itu? Tidak bisakah besok saja? Lagi pula aku pasti akan pulang ke Seoul, kau tenang saja." Ujarku sambil menatapnya serius.
"Aku kesini untuk menjemputmu, Yoori-ya. Dan aku sudah mempersiapkan sebuah acara untukmu besok, jadi kita harus pulang sekarang." Jawabnya yang jelas saja membuatku terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can we?
Fanfiction"Yoori-ya, menikahlah denganku." Pinta Kim Taehyung. . "Kau akan bahagia jika bersamanya?" Tanya Kim Namjoon. . "Aish! Michin! Kenapa jadi seperti ini?!" Kesal Min Yoori. . . . NB: satu chapter tidak lebih dari 2000 kata. WARNING!! TERDAPAT BEBERAPA...