Fifty Nine

41 15 0
                                    

Taehyung mengajakku ke sebuah Cafe. Aku belum pernah melihat Cafe ini sebelumnya, apakah ini Cafe baru? Menurutku konsep Cafe ini sangat keren, bisa membuat anak muda zaman sekarang tertarik melihatnya dan selalu ingin berkunjung kesini.

Aku memandangi Cafe itu dari depan, aku menyadari bahwa sedari tadi Taehyung memperhatikanku.

"Kau tau siapa pemilik Cafe ini?" Tanya Taehyung sambil melirik ke arahku.
"Molla. Emmm, punyamu?" Jawabku asal menebak.
"Aniya." Jawabnya sambil terkekeh, "Jin hyung. Cafe ini miliknya."

"Mworago?! Seokjin Oppa?!" Kagetku saat tau siapa pemilik Cafe ini. Mengapa ia tidak bercerita padaku?!
"Kajja. Kita masuk sekarang." Ucapnya sambil menggandeng tanganku. Aku terkejut dengan perlakuannya. Tapi aku terus berjalan mengikutinya masuk ke dalam Cafe tersebut.

Aku melihat seseorang yang sangat ku kenal sedang berdiri dengan seriusnya.
"Oppa!!" Panggilku dengan sangat gembira.

"Oppa!!" Panggilku dengan sangat gembira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woahhh.. lihatlah siapa yang datang!" Sambut seseorang dengan hebohnya saat aku dan Taehyung memasuki Cafe itu. Aku mendengar kekehan Taehyung yang sangat merdu, membuat jantungku berdegup kencang.

"Annyeong, hyung." Sapa Taehyung sambil menampakkan senyum kotaknya.
"Ya! Kalian tidak ingin menjelaskan sesuatu padaku?" Tegur Seokjin Oppa tiba-tiba. Aku mengerutkan dahiku bingung.
"Ne?" Tanyaku bingung. Lalu ia menunjuk tanganku yang sedang berpautan dengan tangan Taehyung. Aku terkejut saat menyadari tanganku masih digandeng oleh Taehyung. Aku segera melepaskannya.

"Ah.. ini.. Oppa, jadi ini.." jawabku tergagap. Aku memukul tangan Taehyung agar ia membantuku menjawab.
"Tidak bolehkah aku menggenggam calon pacarku, hyung?" Tanya Taehyung tiba-tiba dengan muka polosnya. Aish. Michin.

Aku melihat Seokjin Oppa yang tertawa sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah kami berdua.
"Sudahlah. Ah benar, Yoori-ya! Kau tidak rindu padaku? Biasanya kau langsung loncat ke pelukanku." Tegur Seokjin Oppa.

Aku pun tersenyum lebar dan malu. "Hehe, aku sudah besar, Oppa." Jawabku.
"Ya! Lalu kenapa kalau kau sudah besar? Kau tidak ingin memelukku lagi?! Apakah Min Yoongi mendidikmu seperti itu?!" Gerutunya panjang lebar. Aku langsung berjalan ke arahnya dan segera memeluknya.

"Sudah, Oppa. Aku sudah memelukmu. Bogoshipoyo, Oppa." Ucapku dalam pelukannya. Ia memelukku dengan hangat.
"Aigoo, adik perempuanku satu-satunya. Bagaimana kabarmu? Semua berjalan lancar kan?" Tanyanya sambil mengelus rambutku.
"Ne, Oppa. Aku bahagia disini." Jawabku sambil tersenyum.
"Jadi bagaimana hubunganmu dengan Namjoon? Aku terkejut kau datang kesini sambil bergandengan dengan Taehyung." Ucapnya. Aku langsung melepaskan pelukanku dengannya.
"Kita bahas itu nanti, Oppa." Jawabku. Ia pun mengangguk tanda mengerti.

"Ahh, benar. Ku kira kau datang kesini bersama Namjoon, Yoori-ya. Ia juga berada di Daegu." Ucap Seokjin Oppa yang ingin mengalihkan pembicaraan, namun hasilnya membuatku sangat terkejut.
"Ne? Namjoon Oppa? Di Daegu?" Tanyaku heran. Mwoya? Mengapa ia tidak mengabariku?

Can we?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang