Twenty Two

46 16 0
                                    

Author's POV

Taehyung menatap wanita yang ia sukai itu dalam-dalam. Merasa sesuatu akan menimpanya. Merasa ia tidak ingin kehilangan wanita itu.

"Aish. Aku meninggalkannya di atas meja ku." Ucap wanita bernama Min Yoori.
"Wae? Kau ingin minum?" Tanya lelaki bernama Kim Taehyung yang berada di sebelahnya.
"Ne, Taehyung-ah. Tapi uang ku tertinggal di meja." Jawab Yoori.
"Kalau begitu, pakai uang ku dulu." Taehyung pun nenawarkannya.
"Ah, gwenchana. Aku akan mengambilnya." Jawab Yoori.
"Pakailah, selagi aku baik padamu." Pinta lelaki itu.
"Shiro. Aku tidak ingin berhutang." Jawab wanita itu dan langsung meninggalkan Taehyung.

Entah mengapa Taehyung merasakan sesuatu yang mengganjal di dadanya.

"Yoori-ya!!" Panggil Taebyung pada Yoori. Yang dipanggil pun menengok, "Apa kau ingin ditemani?" Tanya nya. Karena Taehyung merasa kalau Yoori harus ditemani.
Wanita itu pun menggeleng, "Aku hanya sebentar, Taehyung-ah. Aku akan kembali." Jawabnya dan langsung berlari menuju kelas dilantai atas.
.

"Bisakah kau mati saja?" Tanya seorang wanita di ujung tangga sambil mentap wanita yang ia benci.

Wanita bernama Min Yoori itu tidak mengerti apa yang di bicarakan Kang Seolhyun.

"Apa maksudmu?" Tanya Min Yoori.
"Aku ingin kau mati." Jawab Seolhyun dengan ganas.

Tanpa berpikir panjang Seolhyun mendorong Yoori, membuatnya jatuh dari atas tangga. Tentu saja membuat tangan dan kakinya patah karena menahan tumpuan berat badannya dan membuat kepalanya terbentur ujung tangga.

Yoori terbaring lemah di bawah tangga, merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya.

Kang Seolhyun menyadari perbuatannya salah, ia langsung berlari ke kelas dan duduk dibangku nya seperti semula. Seakan-akan ia tidak meninggalkan bangkunya sedetik pun.
.

Jungkook yang baru keluar dari toilet bersama temannya mendengar sebuah teriakan dari lorong tangga.
"Jungkook-ah, kau mendengarnya?" Tanya temannya yang bernama Kim Mingyu.
"Ne, kau mendengarnya juga?" Jungkook pun bertanya balik untuk memastikan. "Ada yang tidak beres, bagaimana kita cek?" Saran Jungkook.

Kim Mingyu menggeleng, "Itu bukan urusan kita." Jawabnya.
"Aish! Bagaimana jika terjadi pelecehan?" Kesal Jungkook. Mingyu hanya terdiam. Jungkook pun terdiam.

Tersadar dari kebodohannya yang hanya diam saja, Jungkook pun menggelengkan kepalanya.
"Aish! Apa yang kita lakukan?! Cepat kita lihat!" Ucap Jungkook dan menarik Mingyu untuk melihat keadaan ditangga.

Jungkook membulatkan matanya sempurna seakan bola matanya akan keluar dari tempatnya. Ia sangat terkejut melihat apa yang terjadi. Ia melihat Yoori terbaring lemah di bawah tangga.

"Nunaaa!!" Teriaknya dan langsung menghampiri wanita yang dipanggil Nuna itu.
"Nuna! Bisakah mendengarku?" Tanya nya panik dan sedikit menggoyangkan badan Yoori.

"Nuna! Sadarlah!" Ucapnya, lalu ia ingin membangunkan Yoori. Betapa kagetnya ia saat memegang kepala Yoori, ia melihat tangannya memerah karena darah yang keluar dari kepala Yoori.

"Ya! Kau! Panggil guru! Palli!" Jungkook memerintahkan Mingyu. Mingyu pun menurutinya dan segera berlari ke ruang guru.
.

"Aish kenapa si bodoh itu lama sekali?" Tanya Taehyung pada dirinya sendiri. Ia merasa khawatir karena Yoori tidak kunjung datang.

Akhirnya Taehyung membelikan minuman untuk Yoori dan segera menghampiri Yoori untuk memberikan minuman itu.

Ketika ingin sampai di depan tangga untuk menuju ke kelasnya, Taehyung melihat beberapa guru panik disana. Ia melihat Jungkook sedang berdiri disana. Ia hanya mengerutkan dahinya bingung.

"Jungkook-ah" panggilnya.
"Hyuuung!" Jungkook pun memanggilnya dengan panik. Taehyung merasa ada sesuatu yang tidak beres karena melihat Jungkook menangis. Taehyung langsung berlari ke arah Jungkook.

Taehyung segera melihat siapa yang terbaring disana. Kakinya pun terasa lemas melihat seorang yang ia cintai terbaring lemah dan tidak sadarkan diri disana. Jantungnya seakan ingin keluar lewat mulutnya.

"Yoori-ya!!" Teriaknya histeris. Jungkook pun menarik Taehyung menjauhi Yoori dan menenangkan Taehyung.
"Tenanglah, dikit lagi ambulance datang." Ucap Jungkook.

Dan benar saja, tidak lama kemudian ambulance datang. Membuat siswa yang berada dilapangan kebingungan, termasuk Jimin.

Yoori segera dibawa ke dalam ambulance, Taehyung dan Jungkook pun mengikutinya dari belakang.
"Song-ssaem, aku ikut!" Ucap Taehyung pada gurunya. Dan gurunya pun mengizinkan Taehyung ikut bersamanya dan Yoori di dalam ambulance.

Melihat Taehyung masuk ke dalam ambulance dan melihat Jungkook berada disana, membuat Jimin langsung berlari ke arah Jungkook.
"Jungkook-ah, waeyo?" Tanya nya panik.
"Yoori nuna." Jawab Jungkook sambil menunduk untuk menguatkan dirinya sendiri.
"Yoori? Ada apa dengan Yoori?" Tanya Jimin berusaha tenang.
"Ia terjatuh dari tangga." Jawab Jungkook.
"Mwo?! Bagaimana bisa?" Ujar Jimin yang kaget mendengarnya.
"Molla, hyung. Aku datang menghampirinya, namun Yoori Nuna sudah tidak sadarkan diri." Jawab Jungkook. Mereka berdua pun akhirnya terdiam, memikirkan apa yang harus mereka lakukan.

"Ah! Benar! CCTV!" Ucap Jimin. "Jungkook-ah, kau kabari Yoongi hyung sekarang juga." Pinta Jungkook.
"Pasti Taehyungie hyung sudah meneleponnya." Jawab Jungkook dengan polosnya.
"Aish! Si bodoh itu meninggalkan ponselnya di loker." Jawaban Jimin yang membuat Jungkook mendengus kesal.

"Jungkook-ah, kabari Yoongi hyung sekarang. Aku akan mengecek cctv." Pinta Jimin.
"Ne, arasseo." Jawab Jungkook dan langsung menurutinya.

Jimin pun berlari ke ruang keamanan.
"Tolong tunjukkan gambar di tangga antara lantai 1 dan 2." Ucap Jimin pada petugas CCTV.
"Maafkan aku, tapi cctv itu mati." Jawab petugas itu. Jimin pun langsung menjambak rambutnya kesal.
"Tapi, aku punya rekaman cctv yang berada di lorong dekat tangga." Lanjut petugas itu membuat Jimin semangat.
"Baik, tunjukkan padaku." Pinta Jimin.

Ia melihat video itu dengan seksama. Detik pertama ia melihat Yoori masuk ke kelas, tidak lama kemudian Yoori keluar kelas sendirian. Tetapi detik berikutnya menunjukkan seseorang keluar kelas, mengikuti Yoori dari belakang.

"Aish! Sudah ku duga! Si brengsek itu!" Kesal Jimin. Ia menonton cctv itu lagi, melihat Seolhyun dari arah tangga yang berlari masuk ke kelas. Itu benar-benar membuat Jimin geram.

"Aku minta rekaman cctv ini." Pinta Jimin dan petugas itu langsung menyalin file itu ke flashdisk.
"Kamsahamnida, Ahjussi." Ucap Jimin dan segera membawa flashdisk itu ke Appa nya.

"Appa, ku mohon lihat video ini. Jika sudah melihat videonya, ku harap kau tidak segan-segan mengeluarkan wanita itu dari sekolah." Ucap Jimin.
"Apa ini cctv kejadian Yoori?" Tanya seorang pria paruh baya yang dipanggil Appa itu.
"Ne. Ku harap kau memilih pilihan yang bijak. Appa, aku sedang terburu-buru. Aku pergi sekarang, sampai jumpa." Pamit Jimin dan langsung meninggalkan ruangan milik Ayahnya.

Ia segera berlari ke kelas untuk menghabisi wanita bernama Kang Seolhyun.
.

Sesampai di kelas, Jimin membuka pintu dengan kasar. Membuat se isi kelas menengok ke arah Jimin.

"Kang Seolhyun brengsek!" Teriak Jimin. Membuat teman sekelasnya kaget.
"Jimin-ah, waeyo? Tenanglah." Ucap salah satu teman Jimin yang berada di kelas.

"Wanita ini! Si brengsek ini yang membuat Yoori jatuh dari tangga!" Teriak Jimin sambil melepaskan tangan temannya yang menahan dirinya. Membuat seisi ruangan itu merinding mendengarnya.

"Ayo ikut aku!" Pinta Jimin dan menarik tangan Seolhyun dengan kasar.
"Lepaskan! Aku tidak mendorongnya! Daritadi aku di kelas!" Teriak Seolhyun yang membantah dan berusaha lepas dari Jimin.
"Diamlah! Kau bisa berbohong, tapi cctv tidak bisa berbohong!" Bentak Jimin pada Seolhyun. Membuat Seolhyun terkejut dan terdiam.

"Aku lupa ada cctv." Setidaknya itulah yang di pikiran Seolhyun saat ini.

Can we?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang