Malam ini, aku dan Taehyung menghabiskan waktu bersama. Hanya sekedar mendengarkan lagu, berbincang tentang masa-masa kita SMA, saling bercanda, tapi tentu itu membuatku bahagia. Aku merasa senang jika berada di dekatnya. Ah, aku benar-benar sedang jatuh cinta.
"Tidak terasa kita sudah dewasa sekarang, sibuk dengan urusan yang memusingkan. Ah, aku rindu masa-masa itu. Aku rindu menangis karena dijahili olehmu atau Jimin, bukan karena lelah dengan kehidupan." Kataku sambil tersenyum miris.
"Tapi begitulah adanya sekarang, kita hanya bisa melihat ke belakang, tidak bisa kembali ke masa itu. Kita hanya bisa mempersiapkan masa depan yang lebih indah daripada masa lalu. Masa lalu adalah guru terbaik kita." Jawab Taehyung sambil tersenyum manis padaku dan mengelus rambutku."Ah, benar. Apakah sebentar lagi kau akan lulus kuliah?" Tanyanya sambil menatapku. Aku pun menjawabnya dengan sebuah anggukan.
"Eoh, jika aku berhasil melewati semester ini, maka aku akan mengikuti ujian akhir dan sidang. Lalu aku akan wisuda dan menerima gelar sarjanaku." Jelasku panjang lebar.
"Waktu begitu cepat. Kau berhasil melewatinya hingga tahap ini, Yoori-ya." Jawabnya dan tersenyum sambil mengajakku bertos ria. Aku terkekeh melihat tingkahnya.Namun ia tiba-tiba terdiam, menatapku dengan serius.
"Yoori-ya.." panggilnya.
"Ne?"
"Bagaimana setelah kau lulus kuliah, lalu kita menikah?" Tanyanya sambil mengenggam tanganku. Mataku membulat sempurna, badanku kaku seperti tidak mencerna perkataannya dengan baik. Mwoya? Apa ini sebuah lamaran."Ya! Micheosseo?! Wah jinjja. Apa sekarang kau sedang melamarku? Yang benar saja! Shiro!" Jawabku menentang.
"Paboya! Aku sedang serius. Kau tidak ingin menikah denganku?" Tanyanya lagi.
"Kau yang bodoh. Tapi itu terlalu cepat. Taehyung-ah, aku ingin menikmati masa mudaku. Aku ingin belanja ini-itu, merawat diriku, berkeliling dunia, dan masih banyak lagi yang ingin aku lakukan. Aku ingin bekerja agar aku sukses dan mempunyai tabungan untuk anak-anakku kelak. Aku ingin menjadi seperti Eommaku, ia tidak menggantungkan hidupnya pada Appa." Ujarku mengutarakan keinginanku, aku menatap matanya dengan serius.Ia menghembuskan napas pasrah.
"Aku bisa memberimu semua itu, kau tidak perlu bekerja untuk mencari uang. Aku bisa memberikan apapun yang kau mau. Itu tugasku sebagai suamimu." Ujar Taehyung tetap pada pendiriannya.
"Taehyung-ah, asal kau tau. Aku bisa saja bersenang-senang menggunakan harta orangtua ku atau harta Oppa ku. Tapi aku tidak merasa puas jika aku membeli sesuatu dengan hasil meminta, aku ingin membeli sesuatu dengan hasil kerja kerasku sendiri." Jawabku yang tidak mau kalah. Jujur saja, aku juga mencintai dirinya. Aku juga ingin menikah dengannya, tapi tidak secepat ini. Gila saja."Jadi tujuanmu berkuliah agar kau dapat gelar sarjana dan dapat pekerjaan?" Tanyanya dengan tatapan mengintimidasiku.
Aku pun mengambil napas panjang untuk mempersiapkan jawaban, "Aniya, bukan seperti itu. Sudah jelas aku kuliah untuk menuntut ilmu, aku ingin menjadi seorang ibu yang cerdas. Dan aku bekerja untuk menambah pengalamanku, menurutku pintar saja tidak cukup. Aku ingin menjadi ibu yang pintar dan berwawasan luas, agar banyak pengalaman yang akan ku bagikan dan aku ajarkan pada anak-anakku kelak." Jawabku. Detik berikutnya sebuah senyuman lebar mengembang di wajah Taehyung, aku menyerngitkan dahi saat melihatnya."Ya! Apakah kau baru saja bangga padaku?" Tanyaku asal. Ia terkekeh.
"Ne, aku bangga sekali. Aku merasa tidak salah sudah mencintaimu." Jawabnya dengan nada yang menggodaku dan memaikan daguku.
"Aish, menggelikan." Ujarku sambil menyingkirkan tangannya dari wajahku."Yoori-ya, aku serius. Lakukan apapun yang kau mau, aku tetap menunggumu sampai kau siap." Katanya sambil menatapku serius.
"Arasseo. Gomawo, Taehyung-ah." Balasku sambil tersenyum. Dan keadaan pun menjadi hening, saling berkecamuk dengan pikiran masing-masing."Taehyung-ah, nyanyikan lagu itu untukku." Pintaku untuk memecah keheningan.
"Shiro! Kau sudah mendengarnya tadi." Tolaknya.
"Aish, itu hanya rekaman. Palli, aku ingin mendengarnya secara langsung." Rengekku. Ia pun menyerah dan membenarkan posisi duduknya. Aku menahan tawaku saat melihatnya mudah sekali menurutiku. Aigoo, sekali-kali jangan turuti semua kemauan ku, Taehyung-ah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can we?
Fanfiction"Yoori-ya, menikahlah denganku." Pinta Kim Taehyung. . "Kau akan bahagia jika bersamanya?" Tanya Kim Namjoon. . "Aish! Michin! Kenapa jadi seperti ini?!" Kesal Min Yoori. . . . NB: satu chapter tidak lebih dari 2000 kata. WARNING!! TERDAPAT BEBERAPA...