Four

65 19 0
                                    

Beberapa bulan kemudian.

Taehyung's POV

Tidak terasa, aku semakin dekat dengan Seolhyun. Apakah ini waktu yang pas untuk aku menyatakan perasaanku? Ah, tidak.. aku akan menanyakan pendapat Jimin dan Yoori.

Aku segera menelepon Jimin dan Yoori untuk mengajak mereka bertemu, aku ingin membicarakan ini secepatnya. Aku tidak sabar menjadikan Kang Seolhyun sebagai milikku.

Mereka pun mengiyakan ajakanku. Kita bertemu di Cafe milik Seokjin hyung, tempat biasa kita bertemu. Aku langsung menuju tempat itu.
.
.

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Jimin membuka pembicaraan.
"Cepat lah, Taehyung ah. Kau mengganggu jam tidurku". Gerutu Yoori.

"Ekhmm" aku berdehem membenarkan suara ku dan bersiap menerima hinaan dari mereka berdua. "Sebenarnya, aku ingin menanyakan tentang pendapat kalian. Apa kalian setuju jika aku menyatakan perasaanku pada Seolhyun? Aku ingin segera dia jadi milikku." Lanjutku.

"Ne, mengapa tidak? Aku sudah berusaha mengenalkanmu dan Seolhyun. Tentu aku setuju." Ucap Yoori sambil mengacungkan jempolnya.
"Apa kau tidak ingin mengenalnya lebih jauh, Tae?" Tiba-tiba Jimin angkat bicara.
"Apa maksudmu? Kau cemburu Taehyung akan segera melepas masa jomblonya? Sedangkan kau masih menjomblo? Iya?" Tanya Yoori dengan wajah heran.
"Tidak. Bukan itu Yoori-ya. Aku tidak pernah mempermasalahkan statusku." Bantah Jimin dengan muka serius. Wow, aku terkejut melihat Jimin bisa serius.
"Lalu apa? Apa yang kau permasalahkan?" Tanya Yoori kembali dengan nada yang mengintimidasi.

"Lalu apa? Apa yang kau permasalahkan?" Tanya Yoori kembali dengan nada yang mengintimidasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin berdehem. "Taehyung-ah, apa kau tidak sadar? Kau menjadi orang yang boros semenjak kenal Seolhyun. Dan kau, Yoori. Apa kau juga tidak sadar? Kau sekarang jadi tameng bagi Seolhyun. Dimana ada kasus pembullyan, pasti ada dia. Dan kau yang menjadi tamengnya, Yoori-ya!" Ucap Jimin naik satu oktaf.
"Ya Park Jimin! Mworago?! Apa masalahmu dengan Seolhyun sampai kau berbicara seperti itu?!" Jawab Yoori dengan nada yang tak kalah tinggi.

Aku hanya terdiam melihat perdebatan serius antara temanku.
"Tidak. Aku tidak ada masalah dengannya. Aku hanya ingin melindungi kau dan kau." Ucap Jimin penuh penekanan sambil menunjuk ke arah ku dan Yoori.
"Mianhae, Jimin-ah. Aku hanya menanyakan pendapat kalian. Aku tidak ingin kalian bertengkar." Akhirnya aku angkat bicara.

Lalu Jimin berdiri dari duduknya, mengambil kunci mobilnya, "Ah, jika kau masih ingin berteman denganku, jadilah orang yang pintar, Taehyung-ah. Jangan bodoh karena wanita" ucapnya tiba-tiba. Ia langsung jalan menuju pintu keluar.

"Tunggu!" Cegah Yoori pada Jimin. "Taehyung-ah, kau harus buktikan kalau omongan yang keluar dari mulut Park Jimin itu salah! Buktikan kalau Seolhyun tidak seperti yang Jimin katakan." Ucap Yoori tiba-tiba, "Dan kau! Park Jimin! Buktikan kepadaku dan Taehyung kalau ucapanmu tentang Seolhyun itu benar." Tambahnya dengan penuh penekanan.
"Deal." Jawab Park Jimin dengan tersenyum sinis dan meninggalkan Cafe.

Can we?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang