Can we?

Eighty Nine

Satu persatu member BTS pun datang ke acara pertunanganku dan Taehyung malam ini.

Seokjin Oppa pun tidak lupa untuk menggandeng pacar barunya, yang tidak lain adalah Joohyun Eonnie.

Omo, Joohyun Eonnie datang jauh-jauh ke Seoul hanya untuk menghadiri pertunanganku. Aku cukup terharu.

"Taehyung-ah, ku rasa semua tamu undangan sudah datang. Ayo kita masuk sekarang." Ajakku.

Namun ia malah terlihat cemas, seperti menunggu seseorang yang tak kunjung datang.

Yak! Tidak mungkin kan dia mengundang mantan pacarnya?! Tapi siapa mantan pacarnya?

Kang Seolhyun?!

Tidak mungkin.

"Ya, Kim Taehyung! Apa kau sedang menunggu seseorang? Siapa lagi yang kau undang? Mantan pacarmu? Korban PHP-mu?" Tanyaku dengan panik sambil menggoyang-goyangkan lengannya.

"Ani, paboya. Tentu saja bukan." Protesnya sambil menyentil dahiku, membuatku meringis kesakitan.

Tiba-tiba ia mengalihkan pandangannya ke suatu arah.
"Ah.. itu dia." Ucapnya dengan senang yang berhasil membuat jantungku berdesir, membuat darahku memanas. Kini mataku membulat sempurna, seakan mataku akan keluar dari tempatnya.

Ani-aniiyaaa!! Ini bukan reaksi kemarahan, tapi aku sangat terkejut melihat siapa yang datang. Kini kebahagiaan menyelimuti diriku, aku tidak bisa lagi menjelaskan dengan kata-kata sesenang apa diriku saat ini.

"Kau yang mengundangnya kesini?!" Tanyaku yang masih tidak percaya melihat seorang wanita yang sedang berjalan ke arahku.

"Eoh, ini kejutan untukmu." Jawab Taehyung sambil tertawa kecil dan mencium pipiku.

"Yak! Kauuu! Kenapa kau tidak bilang akan datang?" Tanyaku langsung pada wanita itu. Namun ia malah tertawa dan terus berjalan ke arahku.

"Annyeong, Yoori-ya!" Sapanya dengan senang dan wajah cerianya.

Namun aku terdiam sejenak, "Apa kau datang sendirian? Kau baru saja tiba di Seoul?" Tanyaku khawatir pada Nayeon. Aku merasa bersalah jika ia memaksakan dirinya datang jauh-jauh hanya seorang diri.

"Tentu tidak. Aku sudah pulang ke Seoul dari semalam, aku juga mengajak seseorang." Jawabnya tanpa mengurangi senyum cerianya.

"Nuguya?" Tanyaku bingung. Lalu tiba-tiba seseorang muncul dengan wajah polosnya dan tersenyum ke arahku.