Sekarang aku sudah memasuki jadwal kuliahku. Aku sudah masuk ke kelas, bertemu dosen dan tentu sudah diberi tugas.
Seperti sekarang, aku sedang mencari buku referensi untuk tugasku di perpustakaan kampusku. Aku menyusuri lorong-lorong perpustakaan dengan teliti, mencari buku yang pas untuk referensi tugas ku.
Aku memundurkan langkahku saat aku melihat buku yang aku ingin ambil. Namun tiba-tiba aku tersandung sesuatu, membuatku jatuh.
"Bukankah kau punya mata? Bisakah kau berjalan dengan benar?" Tanyanya. Aku pun langsung berdiri dan menatap kesal ke arahnya. Ia yang membuatku jatuh! Mengapa ia yang marah padaku?! Lalu ia menatapku dengan sinis.
"Ya! Seharusnya aku yang marah padamu! Kakimu menghalangi jalan!" Kesalku, aku menahan suaraku untuk tidak meneriakinya. Aku sadar ini di perpustakaan.
"Minta maaflah padaku. Kau menabrakku." Ucapnya yang tidak mau kalah.
Aku pun mendekat ke arahnya, sedikit melirik ke buku yang sedang ia pegang."Yook Sungjae, singkirkan kaki mu selagi aku bersikap baik." Ucapku dengan nada datar sambil menatap matanya dalam-dalam.
Aku melihat ia terkejut saat aku menyebut namanya.
"Ya! Apa kau penyihir? Bagaimana kau bisa tau namaku?" Ucapnya. Aku hanya memutar mataku kesal dan menunjuk label nama yang ada di bukunya dengan daguku. Lalu ia tiba-tiba saja menganga dan langsung menyingkirkan kakinya.Aku pun berjalan melawatinya dan segera keluar perpustakaan. Aku langsung pergi ke kelasku berikutnya.
.Aku duduk di kelas bersama Nayeon dan Jisoo. Aku sedikit mengobrol tentang beberapa hal sebelum dosen datang.
Tiba-tiba saja pintu kelasku terbuka, pikirku mungkin saja itu dosen. Aku segera membenarkan dudukku.
Namun seseorang mendorong kursiku, membuat ku tergeser dari posisi semula.
"Ternyata kau berada di jurusan yang sama denganku." Ucap orang itu dan menundukkan kepalanya, membuat mata kita sejajar. Aku terkejut melihatnya, ia adalah orang menyebalkan yang aku temui di perpustakaan tadi!"Kau membuat posisi dudukku berubah." Jawabku dengan datar.
"Kau! Jangan macam-macam denganku!" Teriaknya di depan wajahku.
"Kau ini siapa? Apakah ada alasan untuk aku takut padamu?" Tanyaku sambil menatap matanya dan mendorong tubuhnya menjauh."Duduklah, mata kuliah segera di mulai." Ucapku saat melihat dosen sudah berada di kelasku. Ia menatapku dengan sinis, namun ia menurutiku dan duduk disebuah kursi.
"Kau tidak punya rasa takut, Yoori-ya?" Tanya Jisoo sambil berbisik. Aku pun menggeleng dan menatap lelaki itu dengan jijik.
.Setelah selesai kelas hari ini selesai, aku segera membereskan barang-barangku dan memasukkannya ke tasku.
"Yoori-ya, kenapa kau diam saja? Apakah kau kesal karena laki-laki itu?" Tanya Jisoo sambil melihatku dengan seksama.
"Bisa dibilang begitu." Jawabku singkat.
"Untuk menghilangkan kesalmu, bagaimana jika hari ini kita menonton film? Besok adalah akhir pekan!" Ucap Nayeon dengan antusias. Aku pun memandangnya dan memicingkan mataku, aku sedang berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can we?
Fanfiction"Yoori-ya, menikahlah denganku." Pinta Kim Taehyung. . "Kau akan bahagia jika bersamanya?" Tanya Kim Namjoon. . "Aish! Michin! Kenapa jadi seperti ini?!" Kesal Min Yoori. . . . NB: satu chapter tidak lebih dari 2000 kata. WARNING!! TERDAPAT BEBERAPA...