Aku akan bertemu Yoori. Bagaimana keadaannya sekarang? Apa ia baik-baik saja? Atau keadaannya sangat kacau?
Jantungku berdegup kencang saat melangkah menuju keberadaannya. Aku lihat ia sedang memainkan piano nya sambil bernyanyi ria.
"Yoori-ya.." panggil Yoongi hyung. Namun ia tidak menjawab, ia terhanyut dalam alunan piano dan lagunya.
"Hyung, biarkan saja ia menyelesaikan nyanyiannya." Ucapku. Jujur saja aku rindu mendengar suaranya bernyanyi.
"Baik, aku akan meninggalkan kalian disini. Kalian selesaikan berdua." Jawab Yoongi hyung sambil menepuk pundakku dan meninggalkanku.Aku memandangi punggungnya yang sedang memainkan piano. Aku sangat merindukannya, aku rindu melihat senyumnya, aku rindu menjahilinya, aku rindu meledeknya, aku rindu saat ia tertawa dengan keras, aku rindu saat dia tidak malu melakukan hal-hal aneh, aku rindu melihat wajah menyebalkannya. Intinya, aku sangat rindu dengan semua yang ada di dalam dirinya.
Ia mengganti nada di pianonya dan mulai menyanyikan lagu lain. Aku sepertinya tidak asing dengan nada ini.
Astaga. Kenapa kau menyanyikan lagu ini? Aish, kenapa kau membuatku semakin rindu padamu?
Heogongeul tteodoneun
Jageun meonjicheoreom
Jageun meonjicheoreom
Nallineun nuni naramyeon
Jogeum deo ppalli nege
Daheul su isseul tendeNunkkocci tteoreojyeoyo
Tto jogeumssik meoreojyeoyo
Bogo sipda
Bogo sipda
Eolmana gidaryeoya
Tto myeot bameul deo saewoya
Neol boge doelkka
Mannage doelkkaChuun gyeoul kkeuteul jina
Dasi bomnari ol ttaekkaji
Kkot piul ttaekkaji
Geugose jom deo meomulleojwo
MeomulleojwoKau tau apa yang ada dipikiran dan hatiku, Yoori-ya?
Tanpa sengaja aku mengikuti lagunya dalam hati. Ia terus bernyanyi.Aku sudah tidak bisa menahan suaraku, aku pun mengeluarkan suaraku dan bernyanyi. Yoori-ya, dengarkan lagu ini. Aku bernyanyi untukmu.
Lalu ia berhenti bernyanyi, namun tetap memainkan pianonya. Seakan ia mengiriku bernyanyi.
You know it all
You’re my best friend
Achimeun dasi ol geoya
Eotteon eodumdo eotteon gyejeoldo
Yeongwonhal sun eopseunikkaBeojkkocci pinabwayo
I gyeouldo kkeuti nayo
Bogo sipda
Bogo sipda
Jogeumman gidarimyeon
Myeochil bamman deo saeumyeon
Mannareo galge
Derireo galgeChuun gyeoul kkeuteul jina
Dasi bomnari ol ttaekkaji
Kkot piul ttaekkaji
Geugose jom deo
Meomulleojwo
MeomulleojwoLalu ia menyudahi lagunya. Ia menurunkan jari-jarinya dari nuts piano.
"Kau bisa pergi sekarang." Ucapnya tiba-tiba tanpa menengok sedikitpun ke arahku. Aku menghampirinya perlahan.
"Tidak, aku tidak akan pergi sampai kau benar-benar memaafkanku." Jawabku. Ia menghela napasnya."Sudah ku bilang, aku memaafkanmu." Jawabnya singkat. Aku pun berdiri di sampingnya dan menatap wajahnya.
"Tapi sikapmu seperti belum memaafkanku. Kau bukan seperti Min Yoori yang biasanya." Ucapku sambil terus menatapnya, berharap ia menatapku.
"Jika kau di posisiku, akankah sikapmu akan sama?" Tanyanya. Aku terdiam, aku tidak ada pilihan lain.Aku langsung berlutut padanya. "Maafkan aku. Kau boleh menyumpahi ku apapun itu. Tapi tolong maafkan aku, aku tidak sanggup jauh darimu. Aku sangat mencintaimu, Min Yoori." Ucapku sambil menundukkan kepalaku.
"Bangunlah. Aku sudah memaafkanmu. Jadi, pergilah dari sini." Ucapnya lalu ia berdiri dan meninggalkan ruangan itu. Aku langsung mengejarnya. Ia berlari ke kamarnya dan menutup pintunya sekencang mungkin di depanku. Aku menatap pintunya yang tertutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can we?
Fanfiction"Yoori-ya, menikahlah denganku." Pinta Kim Taehyung. . "Kau akan bahagia jika bersamanya?" Tanya Kim Namjoon. . "Aish! Michin! Kenapa jadi seperti ini?!" Kesal Min Yoori. . . . NB: satu chapter tidak lebih dari 2000 kata. WARNING!! TERDAPAT BEBERAPA...