One

176 22 0
                                    

"KIM TAEHYUNG!!" Teriak wanita paruh baya yang sedang membangunkan anak kesayangannya.
"Ne, eomma?" Jawab anaknya sambil menguap.
"Apa kau tidak bisa melihat jam? Ini sudah waktunya kau sekolah!" Ucap wanita itu sambil menarik bantal kesayangan anaknya.
"Woahhh jinjja, Eomma! Aku telat!" Ucap lelaki bernama Kim Taehyung itu sambil berlari ke kamar mandi. "Aishh, bagaimana aku bisa kesiangan di hari pertama ku sekolah? Aku lupa kalau aku sudah masuk sekolah." Gumamnya.
.
.
.

Taehyung's POV

Aku berlari menuju gerbang sekolah baruku. Ya, aku harus berlari karena jika tidak aku akan segera beradu mulut dengan satpam penjaga gerbang.

Hari ini hari pertama ku menjadi siswa sekolah menengah atas, tetapi aku sudah sial. Aku hampir telat jika aku tidak mengeluarkan seluruh tenaga ku untuk mengejar waktu.

Aku jalan menelusuri koridor sekolah baru ku, mencari kelas yang sudah ditentukan untuk ku. Selama aku berjalan, semua mata tertuju padaku. Wah jinjja, apa aku terlihat sangat berantakan dan aneh? Semua ini karena aku berlari gara-gara gerbang sialan itu!

"Kau terlalu tebar pesona wahai Tuan Kim yang terhormat", ucap seseorang di belakang ku sambil terkekeh.
Aku kaget melihat bajingan ini berada di belakang ku, "Ya! Park Jimin! Kenapa kau sudah berada disini? Kenapa kau tidak menunggu ku dan telat bersamaku?" Tanya ku sambil menjitak kepalanya.
"Ah, mianhae Taehyung-ah. Aku malas setia kawan kalau masalah itu" ucapnya sambil menunjukkan eye-smilenya.

Ah ya, dia Park Jimin. Temanku sejak SMP dan aku sangat dekat dengannya. Bahkan aku sudah menganggap dia seperti bagian dari hidupku. Memang terdengar berlebihan, tapi aku sayang kepada Jimin seperti aku menyayangi diriku sendiri. Bahkan terkadang aku lebih menyayangi Jimin dibanding menyayangi diriku sendiri. Selain Jimin, aku juga dekat dengan 5 lelaki lainnya. Kami ada 7 orang, lalu kami menamakan group kami dengan nama "Bangtan Sonyeondan", bisa disingkat BTS. Akan ku ceritakan nanti satu persatu seiring berjalannya waktu.

"Oh ya, Taehyung-ah. Kau tau siapa lagi yang kita kenal disini?" Ucap Jimin tiba-tiba.
"Memangnya siapa? Kita baru disini, tidak ada yang kita kenal. Dan aku hanya mengenal manusia brengsek sepertimu." Balasku dengan sarkas dan bermaksud bercanda.
"Itu." Ucap Jimin sambil menunjuk seorang wanita yang sedang berjalan menuju ke arah kami.
"Yak! Bagaimana wanita sialan itu berada disini?" Kagetku.
Wanita itu menengok ke arah kami dan duduk di depan kami, "Aishh! Kim Taehyung! Aku bisa mendengarmu! Telingaku belum bermasalah!" Bentak wanita aneh ini. Jimin hanya tertawa melihatnya.
"Aku sekolah disini bayar! Jadi jangan heran kalau aku berada disini." Ucapnya sarkas.
"Aku tau itu, Min Yoo Ri! Tapi aku bosan bertemu denganmu!" Balasanku dengan nada sarkas.
"Aish jinjja! Diamlah! Kalian akan menganggu yang lain" ucap Jimin menengahkan.

Ya, dia adalah Min Yoo Ri. Salah satu temanku tiga tahun terakhir ini. Tetapi kami tidak bersekolah ditempat yang sama, kami hanya les musik bersama. Dia adik dari Min Yoongi, hyung ku di BTS. Karena faktor itu juga aku bisa berteman dengan Yoo Ri, kami berdua pun cukup dekat. Aku sudah tau baik buruknya seorang Min Yoo Ri.
.
.
.

Yoori's POV

Aku tidak menyangka kalau aku bisa satu sekolah dengan Jimin dan Taehyung. Aku kira aku akan sendirian di hari pertama sekolah yang membosankan ini. Tapi ternyata ada dua makhluk aneh yang menemani hari pertamaku. Aku cukup bersyukur dengan adanya dua manusia aneh ini di kelas ku.

"Bagaimana aku bisa sekelas dengan kalian?" Tanyaku sambil membalikkan badanku ke arah mereka.
"Kau tanya saja pada meja didepanmu" jawab Taehyung.
"Aish!" Kesalku.
"Ini kemauanku, aku yang meminta ke Appa ku." Jawab Jimin sambil senyum dan mengeluarkan eye-smilenya.
"Ahh jinjja, kau mengeluarkan jurus kekuasaan" sinis Taehyung. Jimin hanya tertawa mendengarnya.
"Ah tunggu, apa Yoongi hyung tidak memberi tau mu jika kita bersekolah disini?" Tanya Jimin, aku hanya menggeleng, "Tidak, oppa ku tidak bilang apa-apa" jawabku.
"Mwo? Kenapa hyung itu jahat sekali? Atau dia memang sedang mengirit suara?" Tanya Taehyung dengan muka bingungnya. Aku dan Jimin pun tertawa.
.
.
Waktu istirahat pun tiba, aku segara ke kantin bersama Jimin dan Taehyung. Ya, aku belum punya teman selain mereka berdua.

"Hari ini membosankan. Yaaa Jimin-ssi bagaimana kalau habis ini kita main bersama Bangtan?" Taehyung membuka pembicaraan.
"Hanya main yang ada di otak mu wahai Kim Taehyung" sindirku.
Aku dan Taehyung hanya saling melemparkan tatapan sinis.

"Aish sudahlah kalian, jangan ribut. Bagaimana jika kalian berdua jodoh?" Ucap Jimin tiba-tiba.
"Ya! Park Jimin!" Tegurku.
"Micheosseo?!" Kaget Taehyung.
"Mwo? Kalian tidak mau berjodoh?" Tanya Jimin dengan polosnya.
"Anio!" Ucap ku dan Tae berbarengan.
"Heol... daebak.. bahkan kalian sangat kompak" Ledek Jimin sambil mengeluarkan love sign dari jarinya.
"Akan ku colok matamu", ucapku sambil mengacungkan sumpit ke mata Jimin.
"Woah jinjja, apa kau murid teladannya Yoongi hyung? Kau berdua sangat mirip" balas Jimin sambil memasang muka sok kagetnya.

Sedangkan Taehyung hanya diam, menatap lurus ke depan. Ternyata dia sedang memperhatikan wanita cantik yang duduk di depan kita.

"Dia cantik, bukan? Dia salah satu anak kelas kita" tegurku. Taehyung terlihat kaget, "Bagaimana kau tau aku sedang memperhatikannya?" Tanya Taehyung heran. Jimin langsung menoleh ke arah yang kami tuju. "Heol, Taehyung-ah.. seleramu bagus". Ledek Jimin.
"Sudah ku bilang, aku tidak selera pada wanita sial ini" ucap Tae sambil menunjukku dan tertawa bersama Jimin.
"Diamlah. Aku jadi malas membantumu, Tae" ucapku dengan nada yang ku buat-buat.
"Jinjja?? Kau ingin membantu ku? Membantu ku dekat dengannya?" Tanya Taehyung berbinar.
"Tentu saja, paboya. Kau bisa mendapatkan apapun yang kau mau. Dan tentu dengan bantuanku!" Ucapku sambil menunjukkan senyum terindahku.
"Jeongmal?! Ahhh gomawo, Min Yoori. Saranghae..." ucap Tae sambil merangkulku.

"Kau tidak usah cemburu seperti itu, Yoori-ya. Kau yang menawarkannya bukan?" Tiba-tiba Jimin berbicara dengan muka jahilnya.
"Kau sudah gila wahai Tuan Park. Sebaiknya kau ke RSJ sekarang juga. Dan aku tidak pernah suka dengan manusia bodoh seperti Taehyung. Karena aku suka manusia sempurna seperti Namjoon Oppa" balasku sambil berdiri dan meninggalkan mereka.
"Mworago?!" Kaget mereka.
"Nugu? Namjoon? Dia sudah gila?"
.
.
.
.
.
.

Annyeong yeorobun! Bagaimana part pertamanya? Apa kalian suka? Ahhh semoga suka ya😭 kasih aku saran, oke?
Jangan lupa vote and comment!
P.s: Yoori on mulmed

Can we?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang