Taehyung's POV
Aku memberanikan diriku untuk bercerita kepada Yoori apa yang terjadi saat ia mabuk.
Bagaimana bisa ia menganggap lelaki lain adalah aku? Yang benar saja! Dan dengan mudahnya ia menciumku, padahal aku sudah 3 kali gagal menciumnya!
Tiba-tiba ia menatapku datar dan serius. Lalu ia menangkup wajahku dengan kedua tangannya dan mendekat ke arahku.
"Wae wae?" Tanyaku dengan nada panik.
"Aku tidak ingin mencium mu saat mabuk." Jawabnya sambil mengusap bibir ku seperti menghapus sesuatu disana. Ya! Min Yoori, micheosseo? Perlakuanmu itu membuatku sesak!
Detik berikutnya aku merasa bibir mungilnya itu menempel pada bibirku. Lembut sekali. Aku benar-benar terkejut saat benda lembut nan basah itu menyentuh bibirku. Aku memejamkan mataku secara otomatis, menahan tengkuknya agar ia tidak beralih dariku.
Aku melumat bibirnya yang mungil itu seperti hanya aku yang boleh menikmatinya. Heol, ini momen yang aku tunggu beberapa tahun kebelakang ini. Aku menyalurkan rasa sayangku padanya lewat ciuman ini, hanya aku yang boleh mencintainya seperti ini. Min Yoori milikku.
Yoori melepaskan ciumannya dan menatap mataku lekat.
"Kau sudah menjadi milikku. Arasseo?" Ucap Yoori dengan mantap. Aku seperti terhipnotis dengan tatapannya, aku mengangguk secara otomatis."Jadi ini hari pertama kita sebagai kekasih?" Tanyaku memperjelas. Lalu ia mengangguk dengan wajahnya yang memerah. Aigoo, dia sangat menggemaskan.
Aku langsung memeluknya dengan erat, aku benar-benar senang. Aku tidak tau lagi harus mengungkapkan rasa senangku seperti apa.
"Ya! Kim Taehyung kau belum mandi! Lepaskan aku! Setidaknya mandilah dulu." Rengeknya dalam pelukanku dan terus memberontak.
"Shirooo! Aku tidak akan melepaskanmu!" Jawabku tetap memeluknya, sampai ia menyerah dan merebahkan diri di sofa. Namun dengan bodohnya ia masih memelukku erat, seperti tidak ingin jauh dariku.Aku tiba-tiba terdiam dan melepaskan pelukanku, mengingat sesuatu yang mengganjal pikiranku. Jika aku berkencan dengan Yoori, bagaimana dengan perasaan Namjoon hyung? Ah, aku pasti menyakiti perasaannya jika ia tau tentang ini. Bagaimana ini?
"Wae? Kenapa kau diam? Kau marah karena aku menyuruhmu mandi?" Tanya Yoori menyadarkanku dari lamunan.
"Ah, ani. Aku memikirkan sesuatu." Jawabku. Lalu ia membenarkan posisi duduknya dan menatapku serius."Apa itu? Apakah ada yang mengganjal pikiranmu, Taehyung-ah?" Tanyanya lagi, aku pun mengangguk.
"Eoh, aku memikirkan perasaan Namjoon Hyung. Bagaimana jika ia tau tentang kita? Aku takut sekali menyakiti perasaannya dan membuat Bangtan hancur." Jawabku sambil menunduk."Ah.. itu." Balas Yoori dengan nada pasrah. Ku yakin ia juga masih memikirkan Namjoon hyung.
"Tidak ada yang bisa membuat Bangtan Sonyeondan hancur, Taehyung-ah. Kalian tidak akan hancur karena masalah percintaan, kalian sudah dewasa. Lagipula aku dan Namjoon Oppa sudah putus lama sekali, kita juga putus dengan persetujuan kedua belah pihak. Aku dengannya putus secara baik-baik, ku yakin dia akan mengerti bahwa aku lebih memilihmu." Ucap Yoori, aku langsung melirik ke arahnya yang sedang menatapku serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can we?
Fanfiction"Yoori-ya, menikahlah denganku." Pinta Kim Taehyung. . "Kau akan bahagia jika bersamanya?" Tanya Kim Namjoon. . "Aish! Michin! Kenapa jadi seperti ini?!" Kesal Min Yoori. . . . NB: satu chapter tidak lebih dari 2000 kata. WARNING!! TERDAPAT BEBERAPA...