Thirty Seven

40 15 0
                                    

"Oppa, ada apa kau mencariku?" Tanyaku saat teringat tadi Yoongi oppa memanggilku.
"Ah, itu. Bisakah kau pergi dengan Taehyung nanti?" Tanyanya. Membuat aku mengerutkan dahiku.

"Nanti malam adalah ulang tahun Taehyung. Aku dan teman-temanku ingin memberinya kejutan, jadi kau bawa dia pergi dulu. Sedangkan aku dan teman-temanku akan menunggu di rumahnya dan memberi kejutan." Jelasnya panjang lebar, aku hanya terdiam. "Aish, apakah kau mengerti?" Tanya nya saat aku hanya mengeluarkan wajah datarku.

Aku pun mengangguk, "Eoh, arasseo." Jawabku singkat.
"Jadi bersiap-siaplah sebelum jam 12 malam." Ucapnya lagi.

"Eomma, apakah aku boleh pergi nanti?" Tanya ku meminta izin pada Eommaku.
"Tentu, tapi berhati-hatilah." Ucap Eomma ku mengizinkan dan tersenyum.
.
.

Kini jam sudah menunjukkan pukul 22.30, aku bersiap menelepon Taehyung untuk mengajaknya pergi.

Aku membuka ponselku dan segera menelepon Taehyung. Aku sedang menunggu jawaban darinya.

"Eoh, waeyo? Aish, kau mengganggu ku." Jawabnya saat mengangkat teleponku.
"Apakah kau sudah tidur?" Tanyaku takut mengganggunya.
"Aniya, tapi aku sedang bermain game." Jawabnya yang berhasil membuatku menghembuskan napas kesal.
"Ah, jinjja. Taehyung-ah, cepat jemput aku. Aku benar-benar bosan di rumah." Pinta ku.
"Tumben sekali kau." Jawabnya singkat.
"Aish, sudahlah cepat. Aku tidak menerima penolakkan!" Ujarku memaksanya.
"Ah ne, ne. Aku akan segera menjemputmu. Tunggu sebentar." Jawabnya dan mematikan teleponnya. Aku pun tersenyum senang.

"Oppa, ia sebentar lagi akan menjemputku." Kataku memberitahu Oppa ku.
"Eoh, kalau begitu aku berangkat ke rumahnya sekarang. Kau jangan membiarkannya pulang sebelum aku mengirimkan sebuah pesan padamu." Ujar Oppa ku sambil bersiap-siap untuk pergi.
"Ne, oppa. Arasseo." Jawabku, kemudian Oppa ku pergi meninggalkan rumah.

Aku menunggu Taehyung datang sambil memainkan ponselku dan bersenandung ria. Lalu tidak lama kemudian suara klakson mobil terdengar, menandakan seseorang datang. Yang tidak lain adalah Taehyung. Aku segera memakai mantel dan syalku, lalu keluar rumah ku dan menuju mobil Taehyung.

"Annyeong!" Sapaku senang saat sudah duduk di bangku penumpang sebelahnya.
"Aish, kau. Tumben sekali ingin keluar jam segini. Ada apa?" Tanya nya saat melihat wajahku.
"Aku hanya sedang bosan. Palli, Taehyung-ah." Jawabku yang berhasil membuatnya kesal.

Lalu ia menjalankan mobilnya.
"Kau ingin kemana?" Tanyanya. Aku pun berpikir keras.
"Aaaa, bagaimana kalau ke taman sungai Han?" Jawabku memberi saran.
"Micheosseo? Di tengah udara yang sangat dingin ini kau ingin kesana?" Tanya nya sambil sedikit melirik ke arahku.
"Eoh, waeyo? Aku ingin kesana." Jawabku.
"Baiklah, kita kesana." Ujarnya menyerah. Aku pun tersenyum senang dan menahan tawaku.
.

Sesampainya disana aku dan Taehyung duduk di bangku taman. Merasakan hembusan angin yang dingin.

"Oh? Taehyung-ah, lihatlah. Ini turun salju." Ucapku sambil menadangkan salju di tanganku.
"Aish, kau seperti anak kecil." Jawabnya.

Aku melirik ke arahnya, ia sepertinya sangat kedinginan. Melihatnya yang memakai jaket tipis membuatku berdecak kesal. Aku melepaskan syal yang sedang ku pakai dan segera memakaikan ke lehernya.

"Wae?" Tanya nya heran.
"Aku tau kau kedinginan. Diamlah." Jawabku sambil memasangkan syal itu dengan rapih. Ku lihat sudut bibirnya terangkat, membentuk sebuah senyuman.

Aku teringat tentang hadiah yang ku buat tadi. Aku segera mengeluarkan kotak hadiah untuknya dari kantong mantelku.
"Ah, benar. Ini, Taehyung-ah. Untukmu." Ujarku sambil menyodorkan kotak kecil kepadanya.
"Apa ini?" Tanya nya bingung.
"Hadiah ulang tahunmu. Aku tau memang belum masuk hari ulang tahunmu, tapi aku ingin memberinya sekarang." Jawabku dan tersenyum ke arahnya.
"Bolehkah aku membukanya sekarang?" Tanya nya meminta izin. Aku pun mengangguk. Ia membukanya dan tersenyum sambil memandangi isi kotak itu.

Can we?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang