Jaehyun point of view
Gue Jaehyun, nama lengkapnya Jihonanta Jaehyun Saputra buat yang penasaran. Gue anak kedua dari pengusaha sukses yang punya perusahaan JHco. Gue bekerja dan mengabdikan diri sebagai dosen di salah satu universitas yang ada di Jakarta. Udah sekitar 3 tahun-an lah gue jadi dosen muda disana. Nggak ada yang tau kebenarannya kalau gue adalah anak dari pendiri JHco karena papa gue selalu melarang awak media buat menyorot seluk beluk keluarga gue. Takut dimanfaatkan oleh orang lain kata papa kalau mereka sampai tau identitas asli gue. Secara perusahaan papa itu bukan perusahaan yang baru aja berkembang, semua tau perusahaan papa itu perusahaan yang terbilang cukup besar. Bahkan kakak gue, kak Shinta yang sekarang jadi CEO ngegantiin papa di perusahaan juga nggak kebanyakan orang kenal dia. Orang-orang tertentu saja yang kenal sama kak Shinta.
Kenapa kak Shinta ngegantiin papa jadi CEO, itu karena kita sebagai keluarga nggak mau bikin kesehatan papa terganggu. Semenjak papa divonis punya riwayat penyakit jantung dimana semua orang tau itu, kita jadi nggak tega biarin papa kerja keras dan selalu sibuk ngurus perusahaannya. Tapi sebenarnya papa gue nggak hanya sakit jantung, tapi beliau juga punya kanker paru-paru stadium 2 yang nggak diketahui orang luar. Hanya keluarga aja yang tau. Makanya, sekarang perusahaan di pegang kak Shinta, dan papa cuma kerja di balik layar meskipun setiap hari papa juga berangkat ke perusahaan.
Nggak ada yang tau kalau papa punya kanker paru-paru, sengaja ditutupi emang. Tau sendiri kan, cara kerja semua pengusaha untuk mengembangkan perusahaan yang mereka pimpin. Kalau ada yang tau papa gue ternyata sakit-sakitan bahkan punya kanker paru-paru, pasti itu bakal mereka jadikan peluang untuk meruntuhkan perusahaan papa. Perusahaan yang papa bangun dari nol, bisa hancur dalam sedetik di tangan orang yang gila kekuasaan dan harta. Makanya, kita lebih memilih untuk menyembunyikan penyakit kanker paru-parunya papa.
Kehidupan gue awalnya biasa saja, setiap hari berangkat ke kampus untuk mengajar. Awalnya papa masih baik-baik aja, tapi semakin kesini keadaan papa semakin membuat orang lain khawatir dan takut. Hingga sampai suatu hari, beliau bilang pengen liat salah satu anaknya menikah sebelum meninggal. Ya gue, kakak gue, mama gue marah lah pasti. Sugesti kayak gitu tuh nggak baik buat papa. Harusnya dia berpikir positif agar bisa sembuh, tapi malah mikirin kematian. Tapi gue sangat paham dengan sifat papa, ketika beliau bilang A ya harus A, nggak boleh B. Setelah gue dan kakak gue saling bicara, akhirnya kita setuju buat ngabulin permintaan papa.
Dan mungkin dewi fortuna sedang berpihak pada papa. Saat itu ada seorang pria, mungkin umurnya sekitar setengah abad, datang ke rumah minta bantuan. Gue tau, dia salah satu pengusaha sukses tapi sedang mengalami krisis pada perusahaannya karena kabarnya dia ditipu oleh rekannya sendiri. Beliau datang meminta papa buat bantu perusahaannya karena setau gue, papa sama orang itu cukup dekat. Saat pertama gue liat orang itu, gue kayak pernah kenal tapi juga nggak kenal. Gue kayak pernah liat tapi nggak tau dimana. Tapi gue nggak ambil pusing dan milih buat memperhatikan percakapan mereka berdua.
Dan ya, papa setuju buat bantu beliau dengan syarat kalau salah satu anaknya harus nikah sama anak papa, kalau enggak kak Shinta ya gue. Menurut yang gue tangkep, orang yang bernama Dinan itu punya tiga anak. Dua cowok dan satu cewek. Dan yang gue juga tangkep, anak pertamanya itu cowok udah lulus, yang kedua cewek masih kuliah, dan terakhir cowok lagi, masih SMA.
Kalau gue boleh nebak, yang bakal Om Dinan suruh adalah dua anak tertua.
Hari demi hari berlalu, sampailah gue pada waktu dimana papa ngumpulin semua keluarga gue di ruang tengah. Papa bilang kalau yang nikah itu gue, bukan kak Shinta. Karena kata Om Dinan, anak cowok pertamanya nggak mau dijodohkan dengan orang yang nggak dia kenal. Hal pertama yang gue tangkep dari cowok itu, egois. Emang gue mau nikah sama orang yang juga nggak gue kenal? Gue nerima ini juga karena gue sebagai anak kasian liat orang tua gue dengan kondisi yang seperti saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATUM • [Jaehyun] ✓
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [SELESAI] ✓ [FATUM] • Bahasa Latin yang mempunyai arti "takdir". Dalam bahasa Inggris sering disebut dengan kata "fate". ~ "Layaknya FATUM, sedari kecil memang kita sudah ditakdirkan untuk bersama. Meskipun awal pertemuan k...