27. Terjadi Lagi

335 35 2
                                    

Note:
Lanjutan part sebelumnya ya...

———

Selesai nonton film tadi, Yura ngajak kita semua buat pulang tapi jalurnya memilih jalur yang lama. Katanya biar sekalian jalan-jalan sore. Karena kayaknya enak dan adem tuh, motoran di sore hari nggak panas kayak siang tadi, jadi kita setuju aja. Yura sama Mark boncengan di depan. Gue ditengah. Sedangkan Lucas jadi pengawas di belakang sendiri.

Karena Mark milih jalur yang lumayan sepi, jadi nggak banyak orang ataupun kendaraan lain yang lewat sini. Hanya ada beberapa saja itupun jarang.

Saat santai mengendarai motor, tiba-tiba Mark menghentikan motornya beat nya. Membuat gue sama Lucas juga jadi ikut berhenti.

"Kenapa berhenti?" Tanya gue.

"Gue kok lupa sama jalan sini ya?" Katanya polos.

Baru ingin turun dari motor dan menjitak kepalanya Mark, tapi hal itu sudah diwakilkan oleh sang pacar. Yura sudah mendorong tubuh Mark keras ke depan dengan makian tentunya.

"Cas kamu tahu daerah sini nggak?" Tanya gue ke Lucas.

"Nggak begitu. Heh bocil! Kita nyasar lo tanggung jawab pokoknya!"

"Gue bukan bocah ya!"

"Siapa yang ngatain lo bocah. Gue ngatain lo bocil tuh body kecil. Sotoy amat jadi orang. Saking sotoy nya nyasar kan kita?!" Omel Lucas.

"Soalnya tadi insting gue baik kok sama jalan ini. Kayak familiar gitu, eh tapi ternyata nyasar,"

"Gimana ini coba? Mana gue buta arah kalau udah nyasar gini,"

"Cuma kamu ya babe, pacar kerjaannya nyusahin mulu." Sebel Yura.

"Ya maaf,"

"Niatnya mau jalan-jalan malah kesasar!" Yura masih misuh pada pacarnya.

Geli sih, liat Mark diomeli Yura kek gitu. Komuknya nggak ketulungan. Sebel sih sama Mark, tapi kasian juga liat dia dipojokkan.

"Udah buruan. Udah jam 4 ini, setengah jam lagi kak Jaehyun pulang," ucap gue sedikit panik.

"Jalan lagi aja ya, nanti kalau ada orang kita tanya aja," saran Lucas. Kita semua ngangguk.

Akhirnya Mark kembali melajukan motornya, disusul gue di tengah dan Lucas di belakang. Nah tepat, ada bapak-bapak yang sedang berdiri di depan bangunan tua. Tapi seketika gue jadi takut, aura nya nggak baik. Penampilan bapak-bapak tersebut juga nggak meyakinkan mereka orang baik.

"Gimana mau tanya nggak nih? Ada orang tuh di depan?" Tanya Yura.

Gue diem, Lucas yang berhenti di samping gue mengelus punggung gue lembut. Mungkin dia sadar gue agak beda dari yang tadi.

"Lanjut aja, bapak-bapak nya kayak nggak bener. Bau alkohol juga," pungkas Lucas.

"Oke. Lanjut ya?" Kata Mark dan langsung kembali melanjutkan perjalanan.

Kita dengan sedikit kecepatan yang ditambah melalui bapak-bapak tersebut. Apa cuma gue aja yang sadar, tapi bapak-bapak tersebut malah naik ke motornya dan mengikuti kita di belakang. Awalnya gue mencoba berpikir positif, bisa saja mereka ingin pulang, tapi setelah lima belas menit, belokan yang kita ambil, mereka selalu mengikuti. Gue liat lewat kaca spion, Lucas sedikit mempercepat laju motornya. Sampai di samping gue dia menyuruh gue untuk menyetir lebih cepat. Gue ngangguk, dan langsung menyalip motor Mark dan teriak ke Mark untuk ngebut.

Kita semua sadar, kita diikuti. Kini posisinya gue paling depan, Mark dan Yura di tengah, Lucas masih stay paling belakang. Kecepatan motor gue mencapai 80 km/jam. Cukup cepat memang. Ini karena gue takut. Mark juga sama, Yura terlihat memeluk pinggang Mark. Beruntunglah kau Yura karena bisa memeluk pacar. Sedangkan gue harus mati-matian nyetir dalam keadaan takut.

FATUM • [Jaehyun] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang