35. Sisi Manis

341 39 2
                                    

Note: berhubung adanya kuota malam, kali ini aku update nya pagi" buta ya wkkwkw...and thank you bagi yg udah mau vote dan support cerita ini yaa 🙏

So happy reading guys 😊
Maaf agak panjang hehe...


Jaehyun point of view

Kejadian tadi sewaktu di rumah sakit memang sepertinya diluar kendali. Awalnya memang lancar-lancar saja saat kami memeriksakan kehamilan Ira, tapi setelah masuk ke ruang rawat Doyoung semuanya jadi kacau.

Mulai dari Ira yang menyuarakan kekecewaannya kepada orang tuanya perihal masa lalu hingga membentak dan pergi begitu saja. Lalu ditambah bertemunya Ira dengan wanita yang dikiranya adalah orang yang mempunyai hubungan dengan Doyoung yang mana itu masih belum jelas faktanya seperti apa. Hingga Ira yang tiba-tiba mengeluh pusing sampai jatuh pingsan. Bukan hanya Ira, bahkan mama Kinan saja juga sama.

Sungguh, bukan itu yang gue harapkan dengan membawa Ira ke Jakarta dan pergi ke rumah sakit.

Untungnya, setelah Ira tersadar tadi dokter bilang kalau Ira hanya terlalu banyak tekanan saja. Ira juga baik-baik saja sampai sekarang nyatanya.

Mengingat tentang kejadian tadi, dimana tiba-tiba ada seseorang yang mendatangi gue saat menjaga Ira di UGD, dia adalah wanita yang mungkin membuat Ira bisa pingsan seperti tadi. Ya, dia wanita itu. Wanita yang katanya—ada hubungan dengan Doyoung.

Dia datang ternyata untuk menjelaskan semuanya. Gue sebenernya bingung, kenapa harus ke gue dan bukan ke keluarganya Doyoung sendiri. Maksudnya, iya gue juga keluarganya, tapi keluarga yang gue maksud adalah orang tuanya Doyoung sendiri. Dan itu terjawab sudah karena katanya dia terlalu takut menghadapi orang tua Doyoung.

Alhasil, dia yang ternyata namanya Laras, menjelaskan semuanya secara rinci pada gue. Dan ya, gue sedikit lega karena ternyata hanya sebuah kesalahpahaman semata. Ternyata dia hanya tameng yang Doyoung gunakan untuk menunjukkan kebenciannya terhadap sang adek, Feira—istri gue. Tapi disini gue jadi bingung sendiri, apa gue harus mengatakannya pada mertua gue atau tidak. Jujur gue malah jadi ikutan serba salah. Kalau gue katakan yang sebenarnya, apa itu malah tidak memperburuk keadaan karena mama Kinan dan papa Dinan jadi tahu bagaimana buruknya Doyoung memperlakukan adeknya. Tapi kalau gue diem aja, menurut gue itu juga salah. Entahlah, this drama is too dramatic. 

Gemes banget memang sama pola pikir Doyoung yang seperti itu. Tapi lagi-lagi gue menanam mindset positif dengan berpikir kalau pasti ada alasannya kenapa Doyoung melakukan hal itu.

Sekarang masih pukul setengah tiga, dan Ira tengah tertidur di kamar. Sedangkan gue duduk di ruang kerja untuk memeriksa tugas mahasiswa gue. Meskipun belum semuanya mengumpulkan, tapi hanya kurang tiga mahasiswa saja yang belum mengirim soft file tugasnya. Semua file dokumen yang anak didik gue sudah kumpulkan lewat email sudah gue unduh. Jadikan di satu folder biar lebih mudah dalam mengoreksi. Membaca hasil kerja anak-anak yang kayaknya semakin kesini semakin nggak jelas saja. Padahal sudah menyandang status sebagai mahasiswa semester akhir tapi setiap mengumpulkan tugas pasti jawabannya ngawur semua. Ada sih beberapa poin yang benar dan masih bisa dipikir menggunakan logika, tapi lebih banyak ngawurnya. Mungkin mereka stres, karena dulu gue juga pernah mengalami fase tersebut. Dimana banyak tugas menggunung dan cara kerja otak yang harus diforsir karena tugas akhir. Gue jadi kepikiran Ira, dalam kondisi sekarang dia hamil. Masih KKN dan masih banyak yang harus diurus. Takutnya dia stress dan malah nggak baik buat kandungannya juga Ira nya sendiri.

FATUM • [Jaehyun] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang