Di depan kelas sana, ada Pak Dio yang tengah berbicara kepada kami, mahasiswanya. Mengingatkan bahwa beberapa bulan ke depan adalah waktu sidang kami. Jadi beliau menghimbau agar kami segera menyelesaikan skripsi dan segera di serahkan kepada dosbing dengan waktu yang jangan terlalu mepet. Kami sebagai mahasiswa ya cuma bisa pasrah dan setuju. Karena kalau tidak juga yang kena dampaknya kita sendiri. Alamat mundur untuk wisuda. Tentu saja kita nggak mau, selain buang-buang waktu, buang-buang uang juga. Karena sebelum kita secara resmi dinyatakan lulus dari universitas, maka biaya administrasi tetap berjalan meskipun kita tidak lagi mengambil mata kuliah.
Tiba-tiba hp gue yang tergeletak di atas meja satu kursi ini bergetar. Menandakan ada telepon masuk. Saat gue lihat, ternyata dari bang Taeyong. Pasti ini menyangkut informasi yang gue minta. Buru-buru gue ambil hp dan izin keluar kelas sama Pak Dio. Buat ngangkat telepon dari bang Taeyong ini.
"Assalamualaikum. Gimana bang? Dapet nggak infonya?"
"Waalaikumsalam. Dapet, maaf ya lama,"
"Nggak papa, bang. Jadi gimana?"
"Alasan kenapa kamu nyembunyiin ini dari Doyoung karena ini ada sangkut pautnya sama dia kan, Ra? Aku kaget lho Ra,"
"Emang kenapa, bang?" Tanya gue panik.
"Bilang deh Ra ke Doyoung, suruh jauh-jauh dari Hyebin. Dia lagi merencanakan sesuatu yang buruk. Doyoung pernah kan masuk rumah sakit sampai koma gara-gara dia?"
"Iya bang. Jelasin semuanya ke aku ya bang,"
"Info yang abang dapet beda sama pemikiran kamu. Dia nggak pernah ada kasus menculik atau diculik saat umur enam tahun. Tapi, abang tau kalian bertiga, Doyoung Jaehyun sama kamu pernah jadi korban penculikan. Dalangnya ayahnya Hyebin. Kamu jangan kaget ya, abang tau Jaehyun itu sekarang suami kamu. Sebenernya, dulu itu mereka hanya pengen nyulik Jaehyun. Bukan kamu ataupun kakak kamu. Karena mereka ingin menjatuhkan perusahaan orang tuanya Jaehyun, jadi mereka memanfaatkan anak mereka buat mempermudah rencana mereka,"
"Terus hubungannya sama Hyebin apa?"
"Abang bilang Hyebin itu anak tertua mereka. Setelah itu tak lama kejahatan ayahnya terkuak. Ayahnya masuk penjara dan perusahaannya bangkrut. Banyak investor yang mencabut saham. Tapi setelah ayahnya Hyebin keluar dari penjara, dia kembali membangun perusahaan sampai tahap ini. Bahkan menjadi pesaing perusahaan papa kamu maupun Jaehyun. Masalahnya sekarang, ternyata ada masalah lain di perusahaan papanya Hyebin. Kamu inget kan dua tahun yang lalu perusahaan papa kamu diambang kehancuran, itu karena ulah papanya Hyebin. Tapi orang tua kamu sama Jaehyun bekerja sama, dan perusahaan papa kamu udah stabil lagi. Dan, lagi-lagi ulah papanya Hyebin terbongkar. Makanya sekarang ini mereka lagi dalam krisis,"
"Jadi Hyebin nggak ada hubungannya sama kasus penculikan beberapa tahun silam, bang? Dan dia celakai keluarga aku sama kak Jaehyun karena masalah papanya? Terus kenapa dia sempet dekat sama Mas Doyoung?"
"Iya, dia nggak ada hubungannya sama kasus itu. Jadi intinya, Hyebin tau kehancuran perusahaan papanya itu karena ada sangkut pautnya sama kedua perusahaan papa kamu sama Jaehyun. Dan dia pengen balesin dendam ke kalian,"
"Bang Taeyong tau rencana Hyebin apa?"
"Maaf ini agak nggak mengenakkan, karena papanya Jaehyun belum lama ini meninggal, Hyebin ingin—bentar Ra, ada email masuk dari orang suruhan abang. Abang liat dulu ya, siapa tau penting. Nanti abang kasih info lagi, ya?"
"Oh...iyadeh. Tapi nanti kabarin lagi ya, bang. Maaf ngerepotin,"
"Iya, assalamualaikum,"
KAMU SEDANG MEMBACA
FATUM • [Jaehyun] ✓
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [SELESAI] ✓ [FATUM] • Bahasa Latin yang mempunyai arti "takdir". Dalam bahasa Inggris sering disebut dengan kata "fate". ~ "Layaknya FATUM, sedari kecil memang kita sudah ditakdirkan untuk bersama. Meskipun awal pertemuan k...