34. Masalah

312 35 3
                                    

Jaehyun point of view

Hari ini gue izin nggak masuk kerja. Dan sebagai gantinya gue berikan tugas pada mahasiswa yang gue ajar hari ini dengan metode blended learning. Gue akan kasih materi untuk mereka baca, lalu akan ada tugas terstruktur yang harus mereka kumpulkan dalam bentuk soft file lewat email.

Gue masuk ke kamar setelah selesai mandi. Hanya pake celana panjang saja belum pake baju, karena baju yang gue bawa tadi nggak sengaja jatuh dan jadinya basah. Mengharuskan gue buat cari baju lain. Ira masih tidur, belum bangun. Mungkin dia terlalu lelah dengan tugas dan kewajibannya selama di Bandung buat KKN.

Baru buka lemari buat ambil baju, ada pesan masuk di hp gue. Saat gue liat ternyata dari salah satu mahasiswa gue.

Jaemin (Mahasiswa)'17

Selamat pagi Pak Jaehyun..
Paling lambat pengumpulan tugas kapan ya?
Terimakasih.

Jaehyun

Selamat Pagi.
Nanti jam 4 sore.
Lebih dari itu saya tidak akan menilai tugas kalian.

Jaemin (Mahasiswa)'17

Baik pak.
Terimakasih.

Jaehyun

Sama-sama.

Read.

Kembali gue letakkan hp di atas meja samping kasur. Lalu mengambil kemeja untuk menutupi tubuh bagian atas gue. Namun lagi-lagi tertunda karena Ira manggil gue.

"Kak,"

Gue menoleh, ada Ira yang tengah mencoba untuk bangun. Gue berjalan mendekat untuk mengecek suhu tubuhnya. Seketika gue bisa bernapas lega. Demamnya sudah turun.

"Mau mandi dulu apa langsung makan? Aku udah masak bubur tadi,"

"Kak Jaehyun kok nggak ke kampus?" Tanyanya bingung.

"Kan mau nemenin kamu ke dokter. Habis itu kita sekalian jenguk kakak kamu,"

Dia jadi diam. Pandangannya lesu dan kosong menatap ke depan. Tangan gue pun bergerak untuk menyilakkan rambut kecil yang menutupi matanya.

"Kenapa?"

"Mas Doyoung...gimana keadaannya?" Tanyanya ragu.

"Kamu mandi dulu, ayo bangun. Habis itu kita sarapan. Setelah itu kamu cek kandungan. Terus kamu nanti bakal tau gimana kondisi kakak kamu," jawab gue.

"Ya," jawabnya pasrah tak ada perlawanan sama sekali. "Kak Jaehyun pake baju dulu," sambungnya lirih. Terlihat sedikit malu. Gue usap kepalanya sebentar membuat dia mengulas senyum.

"Kenapa? Malu ya?" Goda gue, membuat semburat merah muncul di kedua pipinya.

"Bukannya malu, bikin deg-degan. Jangan sering-sering telanjang dada di depan aku," balasnya seraya menunduk.

"Nggak papa, itung-itung buat olahraga jantung,"

"Yang ada malah jantung aku bermasalah karena berdetak lebih kencang dari yang seharusnya," balasnya tak mau kalah.

FATUM • [Jaehyun] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang