Sudah dua minggu lebih gue ninggalin kak Jaehyun sendiri di rumah. Nggak gue bangunkan buat sholat, nggak gue masakin sarapan, nggak gue buatin minum, nggak gue siapin air anget setiap pulang ngajar, nggak gue temenin dia tidur. Itu karena gue udah harus menjalankan kuliah kerja nyata alias KKN, jadi tidak bisa pulang ke rumah selama satu bulan.
Gue KKN nya nggak jauh-jauh sampe ke pelosok desa terpencil, karena memang di Jakarta sudah jarang ada yang namanya desa. Meskipun begitu, pihak kampus yang memilihkan tempat dimana kelompok gue melaksanakan KKN. Kebetulan, tempat gue tinggal, tempat gue kuliah, itu di Jakarta yang dimana sudah paling pojok jadi hanya butuh beberapa jam saja sampai ke Bandung. Makanya, gue dan kelompok KKN gue melaksanakan KKN di Bandung.
Gue masuk ke dalam kelompok tujuh. Dimana ada sepuluh orang saja di kelompok tersebut. Gue sangat bersyukur, tidak ada Hyebin dalam kelompok KKN gue. Karena jika Hyebin satu kelompok sama gue, hidup gue selama sebulan ke depan tidak akan tenang. Selain itu salah satu sahabat gue, Mark, dia ternyata masuk kelompok tujuh bareng gue. Lumayanlah, udah ada satu orang yang kenal.
Semua orang di kelompok KKN gue udah pada tau gue udah nikah. Bahkan saat mereka tau mereka satu kelompok sama gue, ada yang nggak suka. Tapi beruntunglah ada Mark di sisi gue yang selalu memberi gue semangat dan motivasi. Dan juga, ada beberapa orang yang emang nggak terlalu kemakan sama omongan Hyebin, jadi mereka masih mau berteman sama gue, dan bantu gue juga. Gue sungguh berterimakasih.
Ada gabungan dari beberapa fakultas lain. Ada juga prodi lain juga. Dalam kelompok KKN gue ini ada gue sama Mark dari prodi sasing, Haechan dari prodi sastra Jepang, Jino dari prodi teknik informatika, Ejuno dari prodi pendidikan bahasa Indonesia, Dino dari prodi hukum, Tiara dari prodi yang sama kayak Ejuno, Yeri dan Lyna dari prodi farmasi, dan Yerin dari prodi kesmas. Memang, universitas gue dulunya adalah universitas yang berfokus pada kesehatan, gampangannya STIKES lah. Tapi semakin berkembang dan menambah program studi baru seperti sastra Inggris, sastra Jepang, teknik informatika, hukum, dan masih banyak lagi. Jadi dalam kelompok KKN gue ini ada yang dari fakultas kesehatan.
Untuk proker KKN gue selama satu bulan ini, gue memilih untuk mengabdikan diri mengajar di salah satu sekolah dasar. Gue mengajar kelas lima SD dengan materi pembelajaran dasar tentang bahasa Inggris. Gue cari yang mudah aja, nggak usah sulit-sulit. Begitu aja setiap malam gue selalu berkutat dengan laptop karena harus membuat laporan harian. Yang nantinya saat akhir KKN harus disetorkan pada dosen pengampu KKN kelompok gue, Pak Sebiyantyo Hundarno. Atau biasa dipanggil Pak Sehun tapi diplesetkan jadi Pak Bihun sama anak-anak yang usil.
"Okay, let's finish this meeting and we will meet again tomorrow morning,"
"Bu, saya masih nggak mudeng," ucap salah satu siswa gue.
"Oke, ibu ulang pake bahasa Indonesia ya. Kita sudahi dulu pertemuan hari ini, besok kita ketemu lagi dengan materi yang baru lagi. Jangan lupa PR nya dikerjain, ya?"
"Oke, Bura,"
Anak-anak didik gue disini manggil gue Bura ketimbang Bu Ira. Saat gue tanya, biar cepet aja. Dua suku kata doang, kalau Bu Ira tiga suku kata, kelamaan. Aneh-aneh aja anak-anak SD jaman sekarang.
"Okay, see you tomorrow,"
"See you," respon anak-anak semangat. Kadang seneng juga sih ngajar anak SD. Masih pada polos banget, meskipun bikin gue elus dada karena harus sabar menghadapi segala polah nakal mereka, terutama anak cowok.
Gue keluar dari ruang kelas lima dan berjalan menuju kantor. Mengambil totebag dan berpamitan pada guru-guru untuk ijin pulang.
Nggak tau kenapa badan gue sejak kemarin lemes banget. Nggak punya nafsu makan, bawaannya pengen ngemil terus. Tapi kalau makan nggak doyan. Bikin Mark selalu cerewet dengan pertanyaan dia yang 'Lo nggak sakit kan? Lo harus makan! Lo kok lemes sih? Lo lagi dapet? Kok badmood sih? Heh lo lagi ada masalah?' sampe kuping gue bosen dengernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATUM • [Jaehyun] ✓
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [SELESAI] ✓ [FATUM] • Bahasa Latin yang mempunyai arti "takdir". Dalam bahasa Inggris sering disebut dengan kata "fate". ~ "Layaknya FATUM, sedari kecil memang kita sudah ditakdirkan untuk bersama. Meskipun awal pertemuan k...