39. Ngidam

361 35 4
                                    

Note: ⚠️
Diakhir part ini akan ada narasi yg sedikit mengandung mature content. Just skip if you don't want to read hehe...but lemme tell you that it's so sweet moment that Feira give to Jaehyun for the first time 😆

Maaf agak panjang, jangan bosen yaa...

———

Setelah menempuh perjalanan yang memakan waktu kurang lebih tiga jam, karena tadi Ejuno dan Dino mengusulkan untuk makan dulu saat perjalanan pulang dari Bandung ke Jakarta, gue tiba di rumah sekitar habis dhuzur. Sampe rumah pun gue minta Mark sekalian buat sholat dulu. Dan ngajak dia buat makan siang karena pasti dia juga lapar dan capek banget. Boncengin gue dari Bandung sampai Jakarta. Untuk koper dan barang-barang berat, kami—kelompok KKN— menyewa kendaraan roda empat untuk mengangkut. Mark juga numpang istirahat tadi sekitar dua jam-an buat tidur, dan akhirnya gue suruh dia tidur di kamar yang kosong. Yang nantinya bakal dipake buat calon anak gue sama kak Jaehyun. Yang mungkin kurun kurang dari satu tahun bakal ditempati, mungkin.

Lima belas menitan lagi kak Jaehyun pulang. Karena sekarang udah jam tiga lebih empat puluhan menit dan kemarin bilang jam empat dia pulang ngajar. Sambil nunggu kak Jaehyun pulang, gue nonton tv di ruang tengah. Sendirian karena Mark udah pamit pulang sejak satu jam yang lalu.

Cukup membosankan, karena nggak ada channel yang menarik minat gue. Yang pada akhirnya gue setel salah satu stasiun tv swasta yang menampilkan acara masak.

Tak butuh waktu lama, dan kebosanan gue hilang setelah mendengar suara mobil memasuki gerbang rumah. Lantas gue langsung berlari menuju teras dan benar, ada kak Jaehyun yang baru muncul dari bangku kemudi setelah menutup pintu mobilnya. Kak Jaehyun melempar senyum manis ke gue, dan gue langsung berlari dan berhambur kearahnya. Nggak tau, rasanya pengen banget peluk dia.

"Ada apa ini?"

Katanya seraya terkekeh kecil. Membalas pelukan gue dan bisa gue rasakan gerakan tangannya yang lembut membelai turun dari bagian belakang kepala gue ke punggung. Sambil sesekali menepuk kecil punggung gue.

Gue nggak balas apa-apa, cuma diam. Hanya pelukan saja yang gue lakukan. Anehnya, kak Jaehyun beda sama Mark. Maksudnya, kemarin gue mual dan hampir muntah karena mencium bau keringat Mark. Tapi sekarang gue biasa aja meskipun kak Jaehyun juga sama-sama berkeringat. Bahkan tubuhnya terasa lengket.

Masih dengan memeluk badannya di depan mobil, gue mendongakkan kepala supaya bisa melihat wajah kak Jaehyun. Gue tangkup kedua pipinya dan memainkannya. Membuat bibirnya maju bikin gemes.

"Kamu bener Feira anaknya papa Dinan kan?"

Gue mengangguk.

"Kangen banget sama aku? Dua minggu lebih dikit nggak ketemu?"

Katanya pede, tapi gue balas dengan gelengan kepala membuat dahinya berkerut menandakan bahwa sang oknum sedang kebingungan.

Gue melepas pelukan kami dan segera menepuk perut gue dengan senyum malu-malu. Kak Jaehyun malah ketawa lalu merangkul pundak gue buat ngajak jalan masuk ke dalam rumah.

"Bener kan kamu ngidam pengen ketemu aku. Dan secara nggak langsung kamunya juga kangen sama aku,"

"Pede!" Jawab gue.

Mendengar jawaban gue kak Jaehyun cuma nampakkan senyum kecutnya. Kami duduk di ruang tengah dengan posisi kak Jaehyun yang langsung menjatuhkan badannya secara kasar di sofa, menaruh leher belakangnya di bagian atas sofa. Dari situ gue sadar, kalau kak Jaehyun emang capek banget. Pasti dia sibuk belakangan ini dengan penelitiannya itu.

"Aku buatin teh anget dulu,"

"Makasih,"

Gue ngangguk dan langsung meluncur ke dapur. Membuatkan teh anget buat kak Jaehyun. Lima menit kemudian gue udah balik ke ruang tengah dan memberikan minuman itu ke kak Jaehyun, yang ia langsung tenggak hampir setengah isinya.

FATUM • [Jaehyun] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang