20. A Little Bit Closer

311 41 3
                                    

Aku tu kadang suka insecure sama cerita yang aku buat, 😔
Anyway, beberapa kejadian horor di part ini juga aku pernah alami 😬

———

Kegiatan hari ini berjalan lancar. Mulai dari tadi siang pergi ke pantai, melihat para dosen adu kekuatan dengan melakukan lomba tarik tambang, menjadi orang tua dadakan karena anaknya Bu Christin rekan kerja dosennya kak Jaehyun, hingga acara melihat bintang di Lembang barusan akhirnya selesai.

Sekarang, gue sama kak Jaehyun udah sampai di kamar hotel. Baru aja masuk. Gue meletakkan totebag warna hijau lumut itu asal. Dan langsung merebahkan diri di atas kasur. Rasanya pegal setelah acara seneng-seneng hari ini. Seneng-seneng aja capek, apalagi yang bukan seneng-seneng?

Gue liat kak Jaehyun sedang menggeledah tas nya, mencari handuk, alat mandi, dan mengambil beberapa pakaian ganti. Kayaknya dia mau langsung mandi.

"Aku mandi dulu,"

Benar. Gue cuma ngangguk, dan memilih untuk menyalakan tv yang ada di dalam kamar hotel ini. Mencari saluran yang menurut gue bagus, dan betapa kagetnya gue saat melihat ada channel yang sedang menyiarkan salah satu variety show Korea. Acara hiburan yang selalu sukses bikin gue tertawa. Apalagi kalau bukan Running Man. Gue emang penggemar Lee Kwang Soo kalau di Running Man. Sikapnya yang nggak nyantai dan selalu bermain curang selalu bikin gue gemes. Tapi justru itu yang bikin gue selalu terpingkal karena sikapnya yang bodoh tapi sok keren, dan malah ujung-ujungnya dia yang kena sial terus.

Samar-samar gue denger suara shower menyala dari dalam kamar mandi. Dan saat itu tiba-tiba ada yang mencet bel pintu kamar gue.

'Siapa ya malem-malem gini? Apa rekan dosen kak Jaehyun?'

Tanpa curiga gue langsung turun dari kasur dan berjalan mendekat ke arah pintu. Membuka pintunya untuk melihat siapa yang datang. Seketika gue terdiam mematung, dan tiba-tiba gue inget ucapan si kunyuk Jeno.

Nggak ada apa-apa saat gue buka pintunya. Karena parno, gue langsung tutup lagi pintu kamar gue. Cepat naik lagi ke atas kasur. Disaat seperti ini gue pengen menyumpah serapahi Jeno.

Gue mencoba berpikir positif, mungkin hanya anak kecil yang jahil aja. Iya, seperti itu. Mana kak Jaehyun kayaknya masih lama di dalem kamar mandi.

Namun saat mencoba untuk tenang, tiba-tiba ada yang mencet bel lagi. Karena penasaran sama orang yang jahil, dengan cepat gue langsung beranjak dari tempat gue dan langsung membuka pintu itu lagi secepat kilat.

Dan lagi-lagi gue langsung tutup kembali pintunya karena beneran nggak ada orang sama sekali. Lorong juga sepi, masa iya ada orang cepet banget larinya, setelah memencet bel dan gue buka selama kurang lebih waktu lima detik gue langsung buka, dia langsung ngilang. Yang bener aja.

Gue tau kok, setiap tempat itu ada mereka yang nggak keliatan. Tapi gue paling nggak suka kalau mereka mulai jahil dan menunjukkan kehadirannya. Dengan kata lain, gue takut.

Saat itu juga kak Jaehyun keluar dari kamar mandi sudah berganti pakaian. Hanya menggunakan piyama polos berwarna hitam, dia tengah melipat baju kotornya dan memasukkannya ke dalam kresek besar. Mungkin biar besok pagi nggak terlalu makan waktu buat beres-beres. Karena besok pagi kita langsung check out dan setelah pulang dari destinasi terakhir kita akan langsung balik ke Jakarta.

"Kamu nggak mandi?" Tanya kak Jaehyun datar, tatapannya nggak ke gue.

'Kemana kak Jaehyun yang sweet tadi?'

"Aku nggak usah mandi aja gimana, kak?" Ceplos gue berhasil membuat kak Jaehyun menatap gue bingung.

"Aku nggak mau ya tidur bareng orang yang jorok," katanya, bibir gue maju jadinya.

FATUM • [Jaehyun] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang