1. Start

1K 53 2
                                    

Minta tolong di vote ya^^ selamat membaca 😉

"Ra, mama minta kamu terima anaknya Om Jiho, ya?"

"Ma, aku masih kuliah. Nggak mungkin aku nerima anaknya Om Jiho sekarang,"

Gue bener-bener nggak habis pikir. Mama nyuruh gue nikah disaat gue masih duduk di bangku perkuliahan. Nggak mungkin gue terima lah. Apalagi sekarang gue masih semester tiga, itungannya baru setaun lebih dikit gue jadi mahasiswa. Gue masih mau nongkrong bareng temen, pengen ngerasain hidup layaknya seorang remaja kampus, masih pengen main sana sini, have fun bareng temen-temen gue, dan yang penting nggak terkekang dengan yang namanya pernikahan.

Umur gue juga masih 21, masih terlalu muda buat gue mempunyai seorang suami. Lagian juga gue nggak tau siapa yang mama maksud buat jadi suami gue sekarang. Dan ya, gue udah punya pacar. Nggak mungkin kan gue putus karena alasan mau nikah sama orang lain. Jahat banget kesannya gue nanti.

"Kenapa nggak mas aja yang disuruh nikah bukannya aku. Disini dia yang udah pas buat nikah," ucap gue.

"Mama maunya juga gitu, Ra. Tapi dia lagi nggak disini. Dia lagi di Aussie dan mungkin nggak mau pulang dalam waktu dekat ini, karena mama bilang hal yang sama ke dia,"

Disini gue bisa liat, mama bener-bener bingung dan nggak tenang.

"Kenapa sih selalu aku yang ngalah, ma? Seakan-akan disini aku yang paling tua diantara tiga anak mama. Lagian kenapa papa juga bodoh mau dibeli saham perusahaannya sama perusahaan lain dimana itu bisa bikin perusahaan papa dalam bahaya,"

Mama cuma bisa diem. Gue nggak maksud buat ngebantah omongan mama, gue bukan tipe orang kaya gitu. Gue paling nggak bisa liat orang tua gue sedih, apalagi karena itu ulah gue sendiri. Tapi hal ini udah nggak bisa masuk diakal.

Nikah?

Iya gue mau nikah dan punya suami, but not this time. Gue masih kuliah, dan gue masih belum siap. Pernikahan itu bukan hal yang remeh, itu menyangkut masa depan gue.

Dan iya, kenapa kakak gue nggak mau karena dia keras kepala banget. Dia orangnya nggak mau di diktator sama orang lain. Dia hanya pengen ngelakuin hal yang menurut dia itu menyenangkan bagi dia. Dan asal kalian tahu, hubungan gue sama kakak gue bener-bener nggak harmonis. Lebih tepatnya dia yang nggak mau ngakuin gue sebagai adeknya, beda sama adek gue yang diperlakukan biasa aja dan dianggap adek sama dia. Gue nggak tau alasannya. Yang jelas itu bikin gue bertanya-tanya dan sakit hati. Gue sebagai adek juga pengen disayang sama kakak.

Masalah kenapa gue disuruh nikah sama anaknya Om Jiho yang nggak gue kenal itu karena dia bersedia membantu keluarga gue yang lagi kena musibah. Gue tahu siapa itu Om Jiho, pengusaha sukses yang udah terkenal dimana-mana. Sama kaya papa sebelum dia kena tipu baru-baru ini. Cuma gue tahu nya lewat media aja, nggak pernah secara langsung. Yang gue tahu, dia kenalannya papa dalam dunia bisnis.

Menurut media yang gue baca dan denger, kalau Om Jiho ini punya riwayat penyakit jantung. Dia juga sering sakit-sakitan, makanya dia nyuruh anaknya yang pertama buat nerusin posisi dia sebagai CEO di perusahaannya. Gue nggak tau seluk beluk keluarga Om Jiho, karena media selalu menyorot Om Jiho bukan anak-anaknya. Meskipun salah satu anaknya udah jadi CEO muda disana. Di media kayak tv, koran, pun gue nggak pernah liat. Dan anak Om Jiho yang pertama itu cewek, dan gue juga belum pernah liat orangnya. Karena pernah gue diberitahu sama temen kuliah gue yang suka dengan hal-hal bisnis dan ambisius buat bikin perusahaannya sendiri kelak, dia bilang kalau Om Jiho ini punya dua anak. Cuma nggak pernah di perlihatkan ke awak media.

"Maafin mama ya, Ra. Nggak maksud mama buat maksa kamu. Hanya aja syarat agar mereka mau bantu keluarga kita ya dengan menikahkan salah satu anaknya dengan anak mama. Kalau enggak Doyoung ya kamu kan? Nggak mungkin Jeno karena dia masih SMA kelas satu. Kalau kakakmu setuju, yang nikah bakal anak pertamanya Om Jiho. Kalau kakakmu nggak setuju, kamu yang nikah sama anak keduanya Om Jiho," jelas mama gue sekali lagi.

FATUM • [Jaehyun] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang