3

23.7K 1.9K 95
                                    

• I HOPE YOU ENJOY GUYS •

Mobil yang sedari tadi melaju menyusuri jalanan kota dengan kecepatan luar biasa itu akhirnya terhenti ketika sampai tujuan.

Jungkook turun dari dalam mobilnya kemudian berjalan dengan angkuh menuju kedalam kantornya.

Sesampainya disana, semua orang tentu menyambut dirinya dengan membungkuk hormat kepada Bossnya tersebut. Tapi seperti biasa, Jungkook tidak peduli akan hal itu.

Ia memanggil nama salah satu tangan kepercayaan disini. Bukan manager, melainkan pegawai biasa.

"Dimana dia?"

"Orang itu kabur keluar kota, anak-anak buah kita sedang mengikuti jejaknya."

"Shit! Aku pikir sudah ketemu?!" gumamnya sembari mengumpat kasar.

Ia mengedarkan seluruh pandangannya, semua karyawan yang menonton dirinya bersama Jungsang pun langsung bergerak pergi daripada amarah Jungkook keluar dan merusak suasana pagi yang cerah ini.

Haejin, sekretaris cantik nan sexy itu menunduk lama, tak berani menatap wajah CEO nya sama sekali setelah kejadian kemarin.

"Ada jadwal apa aku hari ini?" tanya pria itu sementara Haejin langsung membuka buku berisi jadwal-jadwal Jungkook dengan gugup.

"A-anda di undang keacara Son Group, ada lagi beberapa rapat yang seharusnya anda hadiri..."

"Nomor satu hapus, yang lain jalankan." katanya, Haejin mengangguk mengerti, sementara Jungkook beranjak pergi diikuti Jungsang karena pemuda itu masih ingin bicara empat mata dengan tangan kanan kepercayaannya.

Haejin menarik napas lega, baru kali ini ia merasa kalau beban pikirannya telah pergi menjauh ketika Boss nya tak membatalkan rapat dan meeting pentingnya lagi.

"Senang?"

"Sekali...." tuturnya pada sahabat karib yang mendatangi dirinya tersebut.

"Kali ini jangan buat mood CEO kita jelek," Haejin mengangguk mengerti, tersenyum senang pada sahabatnya dengan memperlihatkan deretan giginya. Sumpah... Baru kali ini ia merasa bahagia.

"Aku ada urusan di luar, jadi tak bisa makan siang bersama... Maaf ya?"

"Loh? Mau ada urusan apa diluar?"

"Bisnis penting, menyangkut pekerjaan yang pasti."

"Ah, pasti mereka menolak menjual rumah ya?" gadis berambut blonde itu mengangkat bahunya sambil mengangkat satu alisnya dan membentuk wajah masam.

"Uhhh... Sabar ya?"

"Masalahnya ini proyek besar, kalau aku tak berhasil... Lenyap sudah keinginanku mendapatkan bonus dua kali lipat..." Haejin mengangguk-anggukan kepalanya mengerti, menepuk pelan pundak sahabat karibnya tersebut sebelum akhirnya gadis itu pamit pergi pada Haejin.

***

Hari berikutnya kembali tiba. Jungkook kini tengah berada di sungai Han dan duduk sendirian disana.

Ini sudah siang, sebenarnya ia masih ada beberapa jadwal di kantor, namun ia tinggalkan seperti biasa karena dirinya harus menyelesaikan suatu hal.

Lelaki bermarga Jeon tersebut tengah memainkan ponselnya sembari sesekali melihat sungai yang tenang ini. Jika saja di rumah sang Ibu tak pernah marah-marah dan mengaturnya terus-terusan. Ia pasti betah di rumah, tak pernah keluyuran bahkan... Menghabiskan nyawa seseorang seperti yang baru saja di lakukannya tadi.

Pandangannya mengarah kearah gadis penjual bunga di ujung sana. Jungkook heran, mereka terus saja bertemu tanpa sebab dan dalam keadaan apapun.

Melihat gadis itu balik menatap dirinya, entah kenapa pria itu tiba-tiba saja menjadi canggung. Jungkook berdehem kecil, mengalihkan pandang kearah lain sementara gadis itu nampak berjalan kearahnya.

1. CEO JEON [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang