73

6.6K 844 367
                                    

• I HOPE YOU ENJOY GUYS •

Satu Minggu akhirnya berlalu kian begitu cepat. Anna sekarang hidup sendiri, membesarkan anaknya dengan di bantu oleh Ibu dan juga Kakaknya.

Keluarganya tidak seceria dulu. Kebahagiaannya pun sudah sirna, hancur setelah kejadian seminggu kemarin telah terjadi. Insiden dimana Jungkook menembak Eunwoo hingga lelaki itu masuk rumah sakit dan koma, sampai sekarang ini pun masih belum tersadar dari komanya itu.

Anna juga harus menerima kenyataan pahit, karena setelah pertengkaran hebat mereka dan keinginannya untuk bercerai. Jungkook benar-benar sudah tidak mau menemui dirinya lagi. Hatinya sakit, hari-hari yang seharusnya di jalani dengan tenang oleh dirinya, suami dan juga buah cinta mereka kini tidak akan mungkin terjadi lagi.

Jungkook sudah marah besar, rasa kecewa pada istri yang akan menjadi mantan dalam beberapa waktu ke depan itu benar-benar membuatnya seakan lupa akan kenyataan. Dia bahkan tidak memperdulikan lagi perihal kondisi anak mereka, Jungkook sekaan lenyap dari hadapan Anna. Menghilang tanpa jejak dan seperti nya memang tidak akan pernah kembali lagi.

Kini Anna tengah berada di dalam kamarnya, satu persatu foto nya bersama Jungkook dan Taegi mulai di angkatnya lalu di masukan kedalam sebuah kardus kecil. Ia ingin menghapus semua kenangan manisnya bersama Jungkook. Anna berpikir, kalau Jungkook saja bisa melupakannya semudah itu? Kenapa dia tidak?

Foto-foto tersebut mulai di tatapnya satu persatu, cairan beningnya mengalir, dan tanpa disadari, bibirnya pun mengucapkan nama Jungkook dengan suara seraknya.

Akhir-akhir ini dirinya sering menangis, bahkan kondisi kesehatannya ikut menurun akibat permasalahan rumah tangganya. Ralat, rumah tangga yang memang sudah hancur semenjak kejadian di malam itu.

"Papa~" Anna menaruh foto yang di pandangannya tadi begitu saja kemudian berlari kearah Taegi yang sedang duduk di lantai kamar.

"Ada apa, Nak?" tanyanya sementara Taegi terus melihat kearah pintu luar sambil terus menyebut kata Papa.

Anna berjalan keluar kamarnya itu lalu memperhatikan keadaan sekitar luar rumahnya sambil mencari-cari seseorang, mungkin saja Taegi menyebut 'Papa karena memang lelaki itu sedang berada di sekitarnya? Yeah. Atau mungkin tidak.

Wanita tersebut kembali menutup pintu rumah rapat-rapat, lalu berjalan kearah kamarnya lagi sambil memberikan sebuah mobil mainan pada Taegi hingga anaknya pun kini terlihat tenang bersama mainan pemberian dari Ibunya.

"Kau harus belajar melupakan Ayahmu dari sekarang, Nak... Karena kau tidak akan pernah bisa menemuinya lagi..." ujarnya seraya menghapus air matanya itu.

Dadanya serasa sesak, hatinya seakan di tusuk oleh ribuan jarum sekaligus dalam sekejap begitu menatap Taegi dengan perasaan sedihnya.

"Kau masih mencintai dia..." Anna segera menghapus air matanya cepat lalu kembali membereskan foto-foto nya bersama Jungkook maupun Taegi pada saat sang Kakak tiba-tiba saja masuk kedalam kamarnya.

"Jangan membohongi perasaanmu..."

Anna hanya diam, dia terus memunggungi kakaknya dan asyik memindahkan semua figura pembawa kenangan itu ke dalam kardus.

"Kau hanya bisa memindahkan fotonya saja, tapi tidak untuk namanya di hatimu... Dan wajahnya di pikiranmu, Oppa tau kau masih terbayang-bayang tentang----"

"CUKUP!!! Tolong berhenti bersuara dan membicarakan tentang dia!!"

Seokjin menarik napas sesaat, "Bagaimana dengan perceraianmu?"

"Bulan besok kami sudah resmi bukan suami istri lagi..." katanya terus berusaha menahan cairan bening yang terus saja ingin mengalir deras melewati celah pipinya.

1. CEO JEON [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang