• I HOPE YOU ENJOY GUYS •
Jungkook menurunkan tubuh Anna secara perlahan setelah menyudahi ciuman yang mana bibir mereka hanya saling menempel saja.
Kecanggungan itu mulai Anna rasakan, sedari tadi gadis tersebut terus mengalihkan pandangannya kearah lain sambil sesekali menyentuh bibirinya.
"Ayo, sudah malam..." ajak Jungkook.
'Bahkan setelah menciumku dia tidak merasakan canggung atau minta maaf sama sekali...' batinnya.
"Hey!"
"A-ah.. I-iya.." gugupnya lantas mengikuti langkah Jungkook dari belakang.
Pikirannya masih melayang-layang terhadap apa yang Jungkook lakukan padanya barusan. Padahal sebelum ini dirinya juga sudah pernah berciuman, namun kalau berciuman dengan Jungkook rasanya berbeda. Perasaannya tak menentu ketika bibirnya dengan CEO tersebut saling menempel.
Berbeda dengan Hyunjin, Anna sama sekali tidak merasakan kecanggungan ataupun gugup, bahkan senang sekalipun. Jika melakukannya dengan Hyunjin perasaannya benar-benar hambar seakan tak mempunyai rasa apa-apa terhadap mantannya itu.
"Ibu, Ayah.. Aku mau antar dia pulang."
Ny. Jeon serta suaminya dan Rann langsung membentuk wajah masam. Pikir mereka Anna akan lama disini dan berbincang-bincang bersama mereka, menghabiskan malam yang panjang ini dengan cerita.
"Kenapa cepat sekali, nak? Duduk dulu.." ujar Ibu Jungkook di tanggapi anggukan dari suaminya.
"Iya nih, padahal aku mau main dulu dengan kak Anna...."
"Dia ini perempuan. Tidak pantas keluar malam,"
Kedua orangtua Jungkook hanya menarik napas panjang sementara Rann mendengus kesal. Kakak sepupunya ini memang selalu menyebalkan, tak pernah membiarkan orang lain senang sedikit saja.
"Ya sudah... Anna, lain kali kau main kesini siang dan sore ya? Jangan malam-malam.. Biar kita bisa habiskan waktu bersama." kata Ayah Jungkook. Anna tersenyum menanggapi hal tersebut.
"Iya, Paman... Akan aku usahakan,"
"Ayah..."
"Ha?"
"Panggil aku Ayah..."
Kedua pipi Anna merona secara sempurna, ia adalah tipe manusia yang gampang sekali kebawa perasaan jika di bilang seperti ini. Namun Anna segera membuang pikiran liarnya, Ayah dan Ibu Jungkook mana mungkin mau menganggapnya sebagai calon menantu? Anna hanya berpikir logis, kalau ucapan Ayah Jungkook barusan itu karena beliau tidak mempunyai anak perempuan, bisa jadi kan dirinya dianggap sebagai anak?
"Ikuti saja kemauan mereka." bisik Jungkook dengan suara yang amat pelan hingga kedua orangtuanya serta Rann tidak mendengar bisikan tersebut.
"B-baik A-Ayah...."
Kedua orangtua Jungkook nampak tersenyum senang, Ny. Jeon berjalan mendekati Anna dan mengecup keningnya sekilas kemudian menyibakan rambut Anna ke belakang.
"Lain kali kuncir rambutmu saja ya sayang?" Anna tersenyum malu-malu menanggapi hal tersebut.
Jungkook menarik lengan Anna secara paksa hingga merekapun segera pergi darisana tanpa Anna berpamitan terlebih dahulu.
Setibanya di dalam mobil, mereka pun segera masuk, memasang sabuk pengaman kemudian Jungkook segera menancapkan gas dengan kecepatan normal.
Sejujurnya dia tidak tahan basa-basi, orangtuanya terlalu banyak drama menurutnya, Anna ingin pulang saja harus di kecup dulu lah keningnya, basa-basi dan ah, yang pasti membuatnya menunggu terlalu lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. CEO JEON [M] ✓
FanfictionSebelum baca, follow dulu yawww💜💜 High Rank: #1 - bts (13 Juli 2020) #1 - btsjk (24 Juli 2020) #1 - bae (24 Juli 2020) #1 - jeon (03 Agustus 2020) #1 - Jungkook...