4

21.1K 1.7K 40
                                    

• I HOPE YOU ENJOY GUYS •

Anna menggigit kecil bibirnya. Sedari tadi ia hanya bisa berdiri dan diam di tempat tanpa mengatakan apa-apa sementara Jungkook justru sibuk dengan pekerjaannya dan mengacuhkan dirinya.

Sungguh ia benar-benar menyesal sudah menuduh Jungkook yang tidak-tidak seperti tadi. Lagipula ini juga kesalahan pria itu, kenapa juga dia punya sifat yang arogan tapi berhati malaikat secara bersamaan? Sangat membingungkan, bukan?

"Emmm... Maaf sudah lancang mengata-ngataimu seperti tadi." ujar Anna, menunggu Jungkook merespon dirinya.

Pemuda itu menyingkirkan beberapa berkas yang di setujui dan berkas-berkas tak penting lainnya. Perusahaan ini memerlukan rekan bisnis yang berkelas, bukan perusahaan abal-abal. Dia hanya waspada saja, jaga-jaga jikalau seandainya kejadian penipuan salah satu rekan kerjasamanya dari perusahaan menengah itu tidak kembali terjadi.

"Aku sibuk, bisa kau keluar sekarang?"

"T-tunggu... A-aku... Sebagai balasannya aku mau melakukan sesuatu untuk membalas jasamu, boleh kan?" Jungkook menaikan salah satu alisnya dengan ekspresi datar seperti biasa. Sumpah demi apapun Anna sangat benci ekspresi Jungkook yang seperti ini, ekspresi Jungkook itulah yang membuatnya sulit di tebak perasaannya seperti apa.

"..... Terserah." ungkapnya membuat Anna sedikit kesal kala mendengar tanggapan menyebalkan itu. "Aku bisa panggil satpam kalau kau tak kunjung angkat kaki." Anna menahan amarahnya sekali lagi, benar-benar orang ini tidak pernah di ajari sopan santun! Mentang-mentang dia Boss besar dan punya kuasa atas pekerjaannya.

Anna pamit, berbalik pergi lantas melangkah meninggalkan ruangan Jungkook dengan menutup pintunya kembali.

Lelaki tersebut nampak tersenyum tipis, aneh saja ketika berada di dekat gadis tadi. Rasanya sangat berbeda, tapi dia terus berusaha menutup hatinya rapat-rapat. Mewaspadai jika suatu hari Anna bisa mengambil hatinya begitu saja.

"Shit, gadis itu memang brengsek!" gumammya sembari mengumpati Anna dengan senyuman tipisnya yang masih terpancar. Senyum itu memang tidak terlihat secara sempurna, namun untuk jantungnya yang berdegup kencang tidak karuan, Jungkook tidak bisa berbohong akan hal itu!

Ia melanjutkan pekerjaannya lagi, bayangan wajah Anna masih saja mengisi pikirannya hingga membuat pekerjaannya pun sedikit terganggu.

Dia butuh udara segar, perlu bersenang-senang agar Anna tak selalu menjadi bayang-bayangnya.

Cklek.

Pintu ruangannya terbuka, menampilkan sosok sang ayah yang langsung memasuki ruangannya tersebut. Jungkook tentu saja dibuat terkejut, padahal dia baru saja beranjak dari tempat duduk untuk pergi keluar sebentar.

"Mau kemana? Ini masih jam kantor dan kau mau keluyuran?" Jungkook tidak menjawab, ia mengalihkan tatapannya kesembarang arah yang pasti tak memandang wajah sang ayah.

"Jungkook! Ayah sudah dengar semua tentangmu! Kau mau mengacaukan bisnis yang sudah Ayah bangun dari nol?! Atau mau mempermalukan Ayah?! Apa yang akan dikatakan orang-orang jika putra satu-satunya 'Jeon Sanghoon sangat bodoh dan gegabah dalam mengurus perusahaan!!"

Pria itu masih diam, mengepalkan jemarinya kuat seakan ingin memukul pria paruh baya di hadapannya ini dengan brutal.

"Kalau orang tua sedang bicara itu---"

"Sejauh ini aku melakukan semuanya dengan benar."

"Dengan membatalkan meeting dari perusahaan ternama luar negri dan malah menjalin kerja sama dengan perusahaan lokal yang notabennya masih menengah?! Sampai akhirnya kau di tipu oleh mereka!!"

1. CEO JEON [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang