74

7.3K 923 595
                                    

• I HOPE YOU ENJOY GUYS •

Hatinya bergejolak, bingung harus apa sekarang. Semua orang menatap kearahnya, terutama nenek Jeon dengan tatapan sendunya itu. Tatapan Nenek Jeon seakan memohon pada dirinya, untuk menolong keluarga terutama cucunya karena masalah ini. Masalah yang berasal dari retaknya hubungan Anna dan juga cucunya.

Uhuk! Uhuk!

"Nek... Nenek baik-baik saja, kan?" tanya Anna mulai khawatir, ia menyuguhkan segelas air putih, lalu memberikannya pada nenek Jeon.

"Penyakit nenek akhir-akhir ini sering kumat, Nak.." gumamnya, Anna menggigit bibir bawahnya itu kemudian menggendong Taegi dan membawanya pergi dari sana.

Wanita itu sekarang tengah berlari, sambil menggendong anaknya dengan air mata yang menetes berkali-kali. Anna memikirkan Jungkook, ya. Memikirkan sang suami yang kini sedang di ambang kehancuran akibat perbuatannya.

Bahkan sekarang Anna telah mengakui bahwa ini adalah kesalahannya, benar kata sang kakak. Seharusnya ia juga mengerti bagaimana penderitaan Jungkook, dan dia pun telah menyesal akibat keputusannya sendiri yang seenaknya saja meminta cerai pada suaminya sendiri.

Anna kini tengah berada di sebuah taxi. Beruntung kendaraan ini lewat tadi, atau jika tidak. Dirinya akan berlari puluhan kilometer untuk sampai di tempat tujuannya.

"Nyonya ini istri dari CEO Jeon, kan? Yang perusahaannya sudah bangkrut?"

"Aku tidak memintamu untuk mencampuri urusannya!" balas Anna tidak terima sementara sopir taksi langsung meminta maaf atas sikap lancangnya barusan.

"Sshhh... Ku mohon jangan sekarang..." keluhnya sambil memegangi perutnya yang mulai terasa keram. "Nona kau baik-baik saja? Apa kita perlu ke---"

"Jangan, terus tambah kelajuan mobilmu agar segera sampai ke tempat yang aku maksud."

Sang sopir mengangguk lalu menjalankan permintaan Anna dengan wanita itu yang terus merintih kesakitan berkali-kali, dia sedang hamil muda. Usia kandungannya bahkan baru mencapai 2 Minggu. Seharusnya dia tidak boleh banyak bergerak atau beraktivitas lebih, namun hal ini tidak bisa seenaknya ia abaikan, karena ini adalah kondisi terberat yang pernah di laluinya semasa hidup.

Setelah menghabiskan lebih dari 30 menit, mobil akhirnya sampai di halaman mewah milik keluarga Jeon. Anna turun dari dalam mobil sambil menggendong Taegi ketika dirinya telah membayar pas biaya itu pada sopir tadi.

Kini dirinya tengah memandangi rumah mewah tersebut dari depan. Ia sempat memikirkan dua kali untuk masuk kedalam. Bahkan dirinya terus bertanya-tanya tentang keberadaan dari para bawahan keluarga Jeon. Biasanya yang berjaga di luar itu selalu ramai, namun kini sepi. Karena hanya dua orang saja yang tampak berjaga di pintu masuk rumah.

"Nona... Ah, senang kau kemari..." , "...... yang lain kemana?" tanyanya pada kedua bodyguard itu.

Mereka menunduk dengan wajah muram, "Hanya tersisa beberapa orang saja yang masih bertahan disini, Nyonya... Karena sisanya telah di pecat oleh Tn. Jungkook secara paksa..."

"Apa?! Bagaimana itu bisa---"

"Karena kami gagal menjaga anda... Kami lalai dan benar-benar bodoh sebab tidak tau kalau anda di culik selama 1 bulan..."

Wanita ini terdiam, bibirnya bergetar dengan air mata yang seakan siap untuk bertempur kembali.

Anna ingin minta maaf pada mereka. Karena biar bagaimanapun ini semua adalah kesalahannya, kesalahan yang seharusnya tidak dirinya lakukan.

"Apa... Jungkook ada di dalam?" , "Mari Nyonya... Semenjak kau tidak ada, Tuan Jungkook tidak pernah keluar dari dalam kamarnya..."

Anna mengikuti langkah mereka dari belakang, tatapannya terus mengarah pada salah satu jendela kamar di atas sana. Jendela kamar yang mana merupakan milik Jungkook, bersamanya ketika mereka masih tinggal di satu atap yang sama.

1. CEO JEON [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang