65

8.9K 823 237
                                    

• I HOPE YOU ENJOY GUYS •

Jungkook berpikir sejenak, sementara Anna menunggu dengan menatap kedua mata Jungkook menggunakan tatapan berbinar-binar. Tak sabar rasanya mendengar seorang Jeon Jungkook, suami yang selalu saja mementingkan image tiada tara itu mengungkapkan rasa cintanya, untuk pertama kalinya, dalam sejarah cinta mereka.

"Aku.... A-aku..." Anna mengangguk-anggukan kepalanya berkali-kali, masih dengan kedua bola matanya yang berbinar-binar itu seraya terus menunggu sang suami mengungkapan perasaan tersebut.

"Eegggghhh.. Ini, ini terlalu sulit dan menjijikan untuk di ungkapakan." ujarnya, bergidig ngeri karena lidahnya tak dapat menyebut kata cinta di hadapan Anna, istrinya sendiri.

"Pikirkan jatah, jatah... Jatah, kau akan dapat jatahmu malam ini Oppa, selama 10 bulan lebih kita tak melakukannya... Ayo katakan kau cinta aku dulu."

Jungkook menelan susah salivanya, melihat wajah Anna yang kini berada tepat di hadapannya benar-benar membuat dirinya sendiri kalang kabut tidak karuan.

"Ayo... Bilang begini... 'Ann, aku sangat mencintaimu..."Jungkook menggigit kecil bibirnya sendiri, membuat sang istri yang melihatnya pun tak tahan. Suaminya mengumbar 8 abs di hadapannya dengan pria itu yang menggigit sexy bibirnya sungguh membuat pertahanan Anna serasa goyah.

"Ann, aku... Aku, aku----Akh! Aku benci kau!!"

Doeng.

Heol.

Lucu sekali, Anna mematung di tempatnya dengan wajah datar, senyum yang dirinya umbar sedari tadi benar-benar sia-sia karena penantiannya tak membuahkan hasil.

Jungkook memang pria yang romantis, sangat malah. Tapi ketika disuruh menyampaikan perasaannya, dia benar-benar pria terburuk dalam melakukan itu.

"Bagus, aku juga benci kau." tukas Anna lalu mebawa kotak P3K itu kedalam lemari kaca yang memang berfungsi untuk tempatnya obat-obatan. Eittss... Bukan obat-obatan terlarang ya?

"Sayang, kau marah?" Anna menoleh malas pada Jungkook sambil menutup pintu lemari kaca tersebut. "Tidak, hanya sedikit kecewa."

"Sama saja kau kesal denganku," wanita itu menarik napasnya jengah, berjalan mendekati Jungkook lalu menyodorkan obat dengan segelas air putih pada sang suami.

"Aku tidak mau minum kalau kau marah," , "Yak! Memang siapa juga yang marah?!! Aku kan bilang hanya sedikit kesal!"

"Itu sama saja eoh..."

Huffttt...

Anna menghembuskan napasnya perlahan, lantas duduk di pinggiran ranjang Jungkook dan menaruh obat serta segelas air putih itu di atas ranjang.

"Kebahagiaanku yang sebenarnya terletak jika kau sembuh..." Jungkook menoleh, dengan perasaan menyesalnya itu karena sudah bersikap ke kanak-kanakan pada sang istri. Entah mengapa, tapi jika Anna sedang di landa perasaan kecewa padanya, disitulah ia berpikir bahwa dirinya telah gagal menjadi seorang suami.

"Maafkan aku..." Anna tersenyum menanggapinya, mendekatkan bibirnya pada bibir suaminya itu lantas mengecupnya singkat kemudian memainkan hidung Jungkook tanpa menghapus jarak diantara mereka.

"Taegi dan aku masih membutuhkanmu, kami memerlukan kepala rumah tangga yang kuat dan dapat mengalahkan rasa sakitnya..."

Jungkook ikut mengeluarkan senyuman manisnya, senyum seperti kelinci yang hanya bisa di lihat oleh istri nya saja.

"Aku makin semangat untuk sembuh jika permaisuriku bicara begini..."

"Aku tak suka di sebut permaisuri..." Jungkook menaikan salah satu alisnya, sementara Anna terus saja memainkan hidung Jungkook tanpa ada bosan-bosannya.

1. CEO JEON [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang