71

8.4K 775 190
                                    

• I HOPE YOU ENJOY GUYS •

Jungkook tidak bergeming sama sekali, bibirnya seakan tak dapat mengatakan sepatah katapun sekarang. Lalu apa yang harus dirinya jelaskan pada Anna soal ucapan dari maling tadi? Membual kalau maling tersebut mengada-ada? Tidak. Itu bisa menjadi rencana paling buruk yang di ambilnya karena ini. Sungguh.

"Berikan tas itu Tuan... Atau wanita ini tidak akan---"

Duagh!!

"Akh!" jerit maling tersebut kala Jungkook langsung memberikan tendangan mautnya secara tiba-tiba, teknik taekwondo yang pernah dirinya dapatkan sewaktu kelas 3 SMP memang benar-benar dapat di pergunakan dengan baik di situasi ini.

Anna sekarang sudah berada di dekapan Jungkook, sementara mantan mafia ini pun langsung saja menodongkan pisau tajam pada lelaki bajingan di hadapannya yang berhasil di rebutnya barusan ketika membuat maling ini tumbang barusan.

"Pergilah... Pergi sebelum ku bereskan organ tubuhmu." ancamnya hingga membuat maling itu berlari ketakutan.

Hah... Hah... Hah...

Jungkook menaik turunkan napasnya lalu menjatuhkan pisau di genggamannya itu kemudian memeluk sang istri dan mengecup surainya berkali-kali.

"Tolong jangan buat keputusan bodoh lagi..." gumam pria itu sementara Anna justru melepaskan pelukan mereka.

Tatapan wanita kesayangan Jungkook ini berubah tajam, disertai buliran air mata yang menghiasi ekspresi kecewanya itu.

"Kau mafia? Jelaskan padaku kebenarannya!! Apa kau mantan mafia?!" , "Sayang dengar...."

"JUJUR!! JEON JUNGKOOK!! Hiks... Hiks," tangisan wanita itu kembali terdengar, semakin lama air matanya mulai mengalir deras diiringi perasaan kecewa yang berlebihan.

Ia menatap Jungkook penuh arti, berharap kalau lelaki itu akan menjawab sejujur-jujurnya saat ini. Anna masih tidak menyangka, dan sangat terkejut kala mendengar pengakuan dari maling tadi tentang suaminya.

Sementara lelaki itu? Dia terus diam, menundukkan kepalanya sebentar lalu kembali menatap wajah perempuan di hadapannya itu sendu.

"Kau percaya padaku, kan? Aku bukan seperti apa yang---"

"Kau bahkan mengancam pria tadi melalui organ tubuhnya! Jujur dan jangan ada yang di sembunyikan padaku, Jeon... Hiks... Kau terlalu banyak berbohong... Kau bilang tidak akan menyembunyikan apapun lagi padaku... Tapi untuk masa lalumu? Apa? Kau menutupinya dengan rapih dasar penjahat!!" kata-kata itu meluncur begitu saja melalui bibir ranum Anna.

Jungkook terhenyak sesaat, hatinya sakit. Ingin rasanya ia memeluk Anna sekarang ini dan meredakan tangisannya, tapi ia bisa apa? Hati dan otaknya kini serasa kaku dan membuatnya tak dapat melakukan apa-apa.

"Katakan padaku Jeon... Katakan dan jangan diam saja!!" bentakan dari sang istri kembali terdengar, diiringi tangis yang semakin menjadi-jadi sementara Jungkook lebih memilih bungkam dan menunduk seraya mengepalkan kedua tangannya kuat.

Untung saja disini sepi, tidak ada yang lewat kearah jalan ini sama sekali semenjak di tutup 3 bulan lalu.

"Jung~aku benar-benar tidak akan memaafkanmu kalau---"

"Dulu aku memang pria brengsek, Ann... Pergaulanku begitu bebas dan tidak terkendali. Itu semua karena keluargaku! Keluargaku yang membuatku sampai menjadi orang lain!" akhirnya kata-kata itu keluar dari bibir Jungkook. Dia sudah tidak tahan, cukup. Anna terlalu menekan dirinya dan hal ini seakan membuatnya kesulitan dalam mengontrol emosi.

"Bagian pentingnya, kau adalah mafia... Benar kan?"

Tes...

Air matanya mengalir melewati celah pipinya, demi Tuhan. Wanita itu tidak pernah membayangkan kalau dirinya dan Jungkook akan diberikan cobaan rumah tangga seperti sekarang ini.

1. CEO JEON [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang